Showing posts with label Traveling. Show all posts

Kanreapia: Desa Berkabut Yang Menyulap Sayur Jadi Harapan

Pagi itu kabut turun cukup tebal. Dingin mencubit kulit wajah. Tapi aktivitas pagi itu tetap dilakoni penduduk seperti biasa. Satu persatu terlihat mulai turun ke kebun masing-masing. Ada yang mulai memeriksa kondisi dedaunan sawi yang baru kena guyur hujan malam tadi, ada yang mulai mencangkul lahan untuk membuat lokasi pemindahan bibit, ada pula yang sudah sibuk memenuhi bakulnya dengan seledri segar yang baru ia panen. Ah, dingin sudah biasa bersahabat dengan suhu tubuh mereka di sini, Kanreapia.


Berkenalan dengan desa Kanreapia


Kanreapia adalah sebuah desa yang bertanah amat subur di bawah naungan gunung Bawakaraeng. Terletak di hamparan pegunungan dengan ketinggian kuang lebih 2000 m di atas permukaan laut. Ciri khas desa ini adalah dingin, kabut, hujan dan sayuran. Sebagai warga Sumatera Utara, aku langsung terbayang pemandangan Berastagi yang kurasa mirip situasinya alamnya. 

Kanreapia merupakan desa di kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kalau dari ibu kota kabupaten, Sungguminasa, jaraknya sekitar 74 kilometer, atau kira-kira 2 setengah jam perjalanan dari Makassar. 

Pemandangan Desa Kanreapia

Selama ini Kanreapia terkenal sebagai kampung penghasil sayuran segar, karena memang 7 dusun di desa ini fokus menanam sayuran. Setidaknya ada 10 komoditas sayur yang dihasilkan; kol, sawi, tomat, daun bawang, kentang, buncis, wortel, labu siam, kembang kol, dan seledri. Tiap hari desa yang kini juga dikenal dengan sebutan Kampung Sayur ini rata-rata bisa panen lebih dari 20 ton sayur. 

Tapi ternyata dulu masyarakatnya hanya bertani 3 jenis tanaman saja, lho, yaitu markisa, jagung dan ubi jalar. 

Lalu bagaimana ceritanya kini malah sampai jadi pemasok sayuran segar terbesar se-SulSel? 


Sosok Di Balik Kampung Sayur


Transformasi Kanreapia yang sebelumnya hanya menanam 3 jenis komoditas sayuran hingga menjadi pemasok sayur terbesar di Sulawesi Selatan tak lepas dari andil seorang putra daerah bernama Jamaluddin. Setelah menyelesaikan S2-nya, walau sempat menjadi dosen, Jamal memutuskan untuk pulang kampung.

Kalau stay di kampus, banyak profesor, magister dan doktor di sana. Tapi di kampung, saya dibutuhkan kampung saya”. Begitu katanya ketika ditanya kenapa tidak melanjutkan karir di kota. 

Sudah lama Jamal membaca potensi kampung halamannya ini. Lalu ditambah panggilan hatinya untuk mengabdi karena prihatin dengan tingkat pendidikan dan literasi di desanya, Jamal dan rekan-rekannya akhirnya di 2014 membuat sebuah rumah baca bernama Rumah Koran. 

Rumah koran

Di rumah koran ini, yang awalnya bekas kandang bebek lalu dindingnya ditempeli koran, sering jadi tempat berkumpul anak-anak petani, masyarakat, petani muda dan petani tua. Dari yang awalnya hanya wadah baca tulis, berkembang dan meluas menjadi wadah edukasi masyarakat, forum diskusi pertanian, hingga ekoliterasi. Hingga pada 2017, dedikasi Jamal mendapatkan SATU Indonesia Award. 


Lewat Rumah Koran Petani Biasa Menjadi Petani Berliterasi : Sejahtera di Dunia, Sejahtera di Akhirat. 


“Rumah Koran selalu berupaya untuk mengedukasi masyarakat supaya desa ini mampu menghasilkan sayur dengan kuantitas dan kualitas yang bagus”, ujar Jamal. 

Lewat lahan contoh, kami juga memperlihatkan bagaimana supaya sebagai petani kita betul-betul menjaga mata air, bagaimana membuat pipanisasi, membuat penghijauan, hingga menerapkan pertanian organik. Tujuannya agar pertanian bisa berkelanjutan.” Sambungnya. 

Hasilnya, kini petani di Kanreapia bisa bercocok tanam dan panen di segala musim, baik di musim hujan maupun kemarau, tanpa perlu khawatir dengan sumber air. Karena ada air melimpah di 100 embung (tempat penampungan air). 

Saking melimpahnya hasil tani di Kanreapia, di era Covid-19 bahkan desa ini mampu menyedekahkan 50 ton sayur segar ke dapur umum Sat. Brimob POLDA SulSel. Aksi ini kemudian mengantarkan Kanreapia menjadi salah satu desa binaan dalam program Kampung Berseri Astra (KBA) sejak 2021.

Uniknya, sedekah sayur ini pun masih terus dijalankan hingga kini. Menyasar lebih dari 100 panti asuhan yang ada di SulSel, jumlah sedekah sayur kini telah tembus 100 ton. 

Dari petani biasa menjadi petani literasi, petani dermawan. Jadi, sejahtera di dunianya dapat, tabungan akhirat nya juga dapat.” Tukas Jamal mantap. 


Melirik Seledri Karena Literasi


Akhir-akhir ini banyak petani di Kanreapia beralih fokus ke seledri. Pasalnya dari Rumah Koran mereka belakangan jadi tahu kalau tanaman yang tumbuh subur di ketinggian 900 m dari permukan laut ini punya banyak keunggulan dibanding tanaman sayur lainnya. Seperti bisa dipanen (kembali) dalam jangka waktu singkat, mudah dan murah perawatannya, harga jual relatif tinggi, sehingga dianggap lebih efisien. 

Pembibitan 1 bulan, lalu pindah bedeng tanam. 2 bulan setelah masa tanam baru bisa dipanen. Perawatannya pupuk, jaga dari hama, lalu pakai bahan kimia sedikit supaya tidak cacat.” Ujar Hasrullah, salah satu petani seledri di Kanreapia. 

Yang pernah menanam seledri pasti paham. Beberapa tahun lalu aku juga sempat punya 30an pot seledri di rumah. Kalau untuk pemakaian sehari-hari tentunya sampai luber ya, jadi sampai bisa dijual hasil panennya. Dan dalam jangka waktu sepekan setelah dipanen, aku sudah bisa panen lagi. 

Jadi kalau petani di Kanreapia punya lahan luas yang isinya seledri semua, mereka jadi serasa bisa panen seledri tiap hari, dari lahan yang berbeda. Jadi mereka bisa mendapatkan pendapatan harian dari panen seledri. 


Kolaborasi Selalu Jadi Kunci Keberlangsungan Berdaya

Desa Kanreapia

11 tahun Rumah Koran berdiri, Jamal mengakui bahwa kebanyakan aksi yang digagas oleh Rumah Koran tak lepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak. Baik masyarakat setempat, sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan, Kementerian Lingkungan Hidup, aparat pemerintah, mahasiswa, komunitas-komunitas terkait, panti asuhan, dan lainnya. 

Jadi kita tidak bergerak sendiri”. Tuturnya. 

Seperti dalam hal pemasaran hasil tani, Komunitas Rumah Koran mewadahi pemasaran dalam bentuk macam-macam. Diantaranya melalui program Pasar Tani yang bekerja sama dengan para pengepul sayur. 

Sayur-sayur saya kumpul dari petani, lalu dibawa ke gudang. Setelah itu disortir, baru dijual lagi. Pasar penjualan saya macam-macam, ke Enrekan, Batulincin, Samarinda, bahkan Makassar." Ujar Hamzah salah satu langganan pengepul sayur. 

Kini hasil panen Kampung Sayur sudah memasok ke 18 kecamatan di Kabupaten Goa, sampai ke ibu kota provinsi, bahkan keluar pulau Sulawesi, menembus pasar pulau Kalimantan dan Papua. Jamal berharap ke depannya sayur-sayur Kanreapia bisa go Internasional, diekspor secara global. 


Akkammisi: Kebiasaan Nenek Moyang Menjadi Kunci Menjaga Iklim dan Melestarikan Lingkungan sampai menginspirasi dunia Internasional


Penduduk Kanreapia punya tradisi nenek moyang yang hingga kini masih sering dilakukan, Akkammisi namanya. Sebuah tradisi gotong royong yang dilakukan masyarakat tiap hari Kamis. Jadi setiap Kamis, penduduk akan kumpul bersama untuk melakukan suatu aktivitas gotong royong. 

Tradisi ini kemudian diaplikasikan Rumah Koran dalam memberdayakan masyarakat menjalankan visi misi dan pilar-pilar Rumah Koran dan KBA Kanreapia; pendidikan, lingkungan, kesehatan dan kewirausahaan. Seperti ketika membangun embung pertanian, memanen air hujan, membangun pipanisasi dan sprinkler untuk sistem penyiraman, membuat lahan percontohan, menjalankan sedekah sayur, dan kegiatan lainnya. 

Tak disangka pada 2023, 2 tahun setelah dibina Astra, praktik gotong royong ini malah mengantarkan KBA Kanreapia mendapatkan predikat Kampung Iklim Berseri, sebuah penghargaan tertinggi dari Kementrian Lingkungan Hidup RI. 

Tak tanggung-tanggung, setelah itu Kanreapia juga dilirik ajang internasional pada COP28 (Conference of the Parties of the UNFCCC), pertemuan tahunan yang ke-28 Konferensi Perubahan Iklim PBB, di Dubai. Karena dianggap budaya dari Akkammisi yang diterapkan di Kanreapia ini mampu mempertahankan iklim dan lingkungan di desa itu. 

Wah, seberdampak itu ya. Dari hal yang tampaknya sepele, jadi inspirasi dunia. 

Maka kini Desa Kanreapia punya 3 identitas, yaitu KBA, Kampung Iklim, dan Kampung Sayur

Ensia award

Terakhir di tahun 2025 ini, Jamaluddin sebagai local hero inspiratif meraih penghargaan Environmental Sustainability Innovation Award (ENSIA). Ini karena inovasinya dalam menjaga lingkungan melalui gerakan literasi hijaunya yang mampu menggerakkan partisipasi masyarakat Desa Kanreapia. 


Dari Kampung Sayur Merambah ke Ekowisata, Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Kanreapia? 


Inspirasi dari Kampung Sayur tentunya mengundang kekaguman dan rasa ingin tahu bagi siapa saja yang mendengar. Berbagai studi banding dari luar daerah, provinsi, dan dari luar pulau se-Indonesia pun banyak berdatangan. Membuka peluang potensi baru bagi Kanreapia sebagai destinasi ekowisata bertema wisata edukasi. 

Pengunjung melihat langsung proses pertanian yang dilakukan di Kampung Sayur ini. Mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan. Kita bisa berdiskusi sepuasnya dengan para petani di lapangan.

Bayangkan, berkemah di antara kebun-kebun sayur. Bangun pagi keluar tenda disambut dengan udara dingin dan hamparan hijau sayuran seluas mata memandang yang berselimut kabut. Kita bisa petik sendiri sayuran organik sepuasnya, kemudian langsung kita masak untuk sarapan pagi itu. Wah, bagiku itu sungguh pengalaman yang tak terlupakan dan pasti bakal dirindukan. 

Bulan Maret sampai sebelum musim penghujan.”

Jawab Jamal ketika ditanya kapan waktu terbaik berkunjung ke Kanreapia.

Suhu normal di Kanreapia di bawah 16 derajat Celcius.

Ciri khasnya Kanreapia itu dingin, kabut, hujan dan sayuran. Jadi kalau ke sana wajib bawa jaket”. Ungkapnya sambil tersenyum.


Tantangan dan Tekad


Selama 11 tahun bersama Rumah Koran, dan 4 tahun menjadi desa binaan Astra, meski telah banyak perubahan, inovasi dan inspirasi yang dilahirkan di Kanreapia, desa ini merasa masih tetap perlu terus berbenah, terutama dalam hal melengkapi fasilitas-fasilitas pendukung untuk menciptakan desa Kanreapia yang berdaya dan berdaya saing. Terutama dalam hal wisata edukasi, seperti infrastruktur dan penunjang lainnya. 

Dalam hal pemasaran hasil panen, harapan kedepannya Desa Kanreapia bisa memaksimalkan pemasaran secara online supaya bisa menjangkau pasar lebih luas lagi hingga dikenal secara global. 

Kanreapia bertekad menjadi sentra penghasil sayuran untuk mencukupi kehidupan pangan, meningkatkan taraf hidup, dan menunjang roda ekonomi masyarakat Desa Kanreapia.” Ujar Jamal mantap. 


Harapan yang Tumbuh Dari Balik Kabut


Menjelang senja, perlahan kabut kembali turun, menyelimuti ladang-ladang hijau di lereng gunung. Para petani berjalan pulang sambil membawa keranjang penuh hasil panen. Di balik kesederhanaan itu, tersimpan kisah luar biasa tentang perubahan yang tumbuh dari koran-koran yang ditempel di dinding bekas kandang bebek, dari literasi di tanah yang subur, dari niat melestarikan budaya nenek moyang, juga dari semangat kolaborasi berkesinambungan. 

Kanreapia kini bukan sekadar kampung penghasil sayur. Ia adalah simbol inspirasi dan harapan; bahwa ketika masyarakat, swasta, dan pemerintah bersama menyatukan gerak, bahkan kampung dari balik kabut pun bisa menyulap sayur menjadi masa depan yang cerah. 



Sumber: 

Youtube SATU Indonesia award: Bincang Inspiratif 16th SATU Indonesia Award 2025 Manado

Youtube Rumah Koran: Kanreapia di A_Satu TVRI

Youtube Tv Tani Rumah Koran : KBA Kanreapia di Zona Tani TVRI Sebagai Kampung Sayur

https://sulsel.idntimes.com/news/sulawesi-selatan/kampung-sayur-kanreapia-semakin-berdaya-berkat-pasar-tani-00-5qckx-bnw29b (diakses 19 Oktober 2025)
 
rumah-koran.blogspot.com
Instagram @rumah.koran
Instagram @kbakanreapia
Instagram @tvtanirumahkoran
Instagram @kampung.sayur

Cara Mudah Naik Kereta Api Medan-Binjai

Medan memang beda dengan kota-kita besar lainnya. Ada kesemrawutan yang hanya dimengerti oleh penduduk Medan saja. Lampu sein kiri hidup tak selalu berarti bakal belok kiri. Ini Medan, Bung! Udah betul-betul pun kita ikuti petunjuk arah jalur di stasiun masih juga bisa bingung dan nyasar. Apalagi untuk yang pertama kali masuk stasiun Medan selama dan setelah masa renovasi. Termasuk aku.

Pernah 3 kali naik KA Medan-Binjai di bulan berbeda (sejak 2024), berbeda juga peraturan di stasiun Medan. Mulai dari pintu masuk yang di lantai 1 dan 2 menjadi hanya bisa masuk dari lantai 2 saja (untuk KA Medan-Binjai), check in yang sebelumnya di lantai 2 sebelah kanan menjadi beda lantai juga beda arah, dan pintu keluar stasiun Medan yang sebelumnya bisa 2; depan Centre Point dan depan Lapangan Merdeka menjadi hanya bisa yang depan Lapmer saja. Hal begini sungguh membuatku jadi gedebag-gedebug mengejar waktu keberangkatan, padahal dari awal sudah diperkirakan waktunya supaya bisa santai dan baik jalannya. 

Nah, supaya waktu efektif dan perjalanan efisien alias bebas bingung, berikut langkah-langkah praktis mulai dari cara pesan dan beli tiket kereta online, memilih pintu masuk stasiun yang tepat, check in dengan e-tiket, cara menemukan peron kereta, mencari nomor kursi, hingga keluar dari stasiun tujuan, tanpa pakai drama nyasar sana-sini. 

1. Pesan dan Beli tiket KA Medan-Binjai online

Cara paling gampang pesan dan beli tiket KA Medan-Binjai online adalah melalui aplikasi Access by KAI

  • 1. Unduh aplikasi Access by KAI di play store, lalu buat akun. 
  • 2. Buka aplikasi, pilih Bandara, lalu pilih Medan. 
  • 3. Pilih tujuan,  tanggal pergi, jumlah penumpang, lalu klik Cari Tiket KA Bandara
  • 4. Pilih jadwal kereta,  masukkan data penumpang, klik Lanjutkan, lalu Bayar. Pembayaran bisa pakai KAI Pay, e-wallet OVO, dan Motion Pay. 

Setelah bayar, lihat menu Tiket Saya untuk melihat e-ticket dan nomor kursi. 
Kalau dapat No Seat, ya berarti berdiri. Aku biasanya skrinsut e-ticket ini (lalu kirim ke grup WA yg isi anggotanya aku sendiri) biar gampang nyarinya ketika mau check in di boarding pass

Oiya, beli tiket KA via aplikasi ini hanya bisa paling lambat 1 jam sebelum keberangkatan ya. 

2. Pastikan Masuk dari pintu Stasiun Keberangkatan KA Bandara

Jangan salah pintu masuk ya, masuklah dari pintu keberangkatan KA Bandara yang di depan Centre Point, atau pintu KA Bandara yang di lantai 2 kalau dari depan Lapangan Merdeka. Karena pintu lantai 1 untuk tujuan Medan-Rantau Prapat. 

3. Check in e-ticket di boarding pass

Masuk dari depan Centre Point
Kalau kita masuknya dari depan Cepo, lanjut naik eskalator - belok kiri (sampai ketemu ketemu stand parfum di kiri, kanannya eskalator) - turun eskalator- akan ketemu boarding pass Sri Lelawangsa line (Binjai, Kuala Binge). Scan e-ticket di pintunya, lalu turun eskalator, ikuti saja jalurnya menuju peron keretanya (katanya sih peron 5).

Masuk dari lantai 2 depan Lapangan Merdeka
Jika masuk dari lantai 2, belok kiri - terus saja lewati bagian wilayah yang ber-AC itu (itu ruang tunggu dan wilayah untuk KA ke Kualanamu), sampai ketemu stand parfum sebelah kanan dan eskalator sebelah kiri. Turun eskalator sebelah kiri - akan ketemu boarding pass Sri Lelawangsa line (Binjai, Kuala Binge). Scan e-ticket di pintunya, lalu turun eskalator, ikuti saja jalurnya menuju peron keretanya (peron 5).

4. Cari Nomor Kursi

Setelah ketemu keretanya, carilah nomor gerbong yang tertera di tiket (bisa tanya petugas jika ragu), lalu carilah nomor tempat duduk kita. Duduk manis menunggu kereta berangkat dan sampai ke stasiun tujuan. 

5. Keluar stasiun Binjai

Dalam waktu 22 menit, KA Sri Lelawangsa pun tiba di stasiun Binjai. Pastikan tidak ada barang yang ketinggalan sebelum keluar dari kereta. Ikuti saja arus penumpang, dan kita pun sampai di pintu keluar stasiun Binjai. Saranku sih keluarnya gak usah buru-buru mau cepat, karena jalur di luar juga hanya satu, jadi gak akan bisa motong-motong jalan sih. ikuti saja kelambatan arusnya. 😌

KA Medan-Binjai Dulu VS Kini

Dunia perkeretaapian Sumut kian canggih dan terus berbenah. Mulai dari teknologi, fasilitas serta pelayanan. Walau masih menerapkan sistem 'kasta'. Namanya juga Indonesia. 

Pengalaman pertamaku naik kereta Api Medan-Binjai dulu di tahun 2018 (kalau tak salah waktu itu Muswil FLP SU di Binjai. Pergi naik KA, pulang naik Mebidang). Zaman itu kereta api Medan-Binjai Sri Lelawangsa sistemnya bangku sedikit tanpa nomor kursi. Penampakannya seperti metro yang ada dan lebih banyak lokasi untuk berdiri. Beli tiketnya harus antre di stasiun. Harga tiket 5000 Rupiah.

Dan ketika kereta datang, agak ngeri pemandangan; penumpang yang hendak berangkat berebut masuk, dan penumpang yang baru sampai berebut turun. In my pont of view at that time, It was really an under civilized scene. Orang kota, yang berpendidikan, yang bajunya cantik, yang penampilan berkelas, yang punya banyak duit, tapi sangat tidak tertib. Memalukan. 

Pengalaman kedua Naik KA Medan-Binjai di Maret 2024 ketika keretanya sudah 'mewah'. Ada kursi dan nomor kursi, AC super adem, kursi empuk dan ada pembatas dudukan tangannya, ada colokan, keretanya cantik luar dalam.  Pesan, beli tiket dan bayarnya tinggal lewat hape saja. dan yang paling penting itu berangkat  dan tibanya sangat tepat waktu. Kita bisa menikmati kemewahan kereta dan pengalaman futuristik hanya dengan merogoh kocek 5000 Rupiah saja. Enaklah pokoknya. Tampaknya sistem yang rapi berhasil meredam kebarbaran penumpang ya. 

Terus berbenah. Patenlah. Kemarin 27 Juni 2025, pada kunjunganku ke Kyokue yang ke 4 kalinya (sejak Maret 2024), ketika turun dari KA Sri Lelawangsa di stasiun Binjai, ada 2 hal yang berbeda dari pengalaman sebelumnya.

Yang pertama adalah bahwa hanya ada 1 jalur keluar bagi penumpang yang turun. Sebelumnya setelah keluar dari pintu kereta, ada banyak jalan yang bisa dilalui, lalu bertemu di jalur keluar stasiun. Kali ini begitu keluar pintu kereta, kita akan langsung berada di satu jalur bersama penumpang lainnya sampai keluar pintu stasiun. Alurnya jadi rapi memang, tapi lambat sekali geraknya (kurasa). 

Yang kedua adalah pintu masuk bagi penumpang yang baru check in (penumpang Binjai yang hendak ke Medan) dikunci. Pintu baru dibuka setelah semua penumpang kereta turun dan keluar dari 1 jalur tadi kosong. Oh, kebijakan bagus ya. Jadi tak ada lagi bentrokan antara penumpang yang hendak turun dan yang hendak naik. Safety first

Nah, itu dia tadi ulasan cara gampang naik KA Medan-Binjai, tanpa bingung dan tanpa nyasar berdasarkan pengalamanku. Saran paling gampangnya sih, tanyalah sama penumpang tetap KA Sri Lelawangsa tentang berita terbaru seputar cara naik Kereta Api Medan-Binjai ini. Sama si Kyo misalnya. 😊


Hikayat Aek Kuasan: Negeri 99 Musim (Bagian 1)

Awalnya mau buat judul Aek Loba: Negeri 99 Musim, tapi yang tiap hari lalu-lalang di Aek Loba bukan cuma warga Aek Loba saja. Selain itu desa-desa di sekitarnya juga mengalami musim yang sama. Maka diluaskanlah sampai tingkat kecamatan, Aek Kuasan.
Infografis menunjukkan komponen negeri 99 Musim di Aek Kuasan


Sekilas Tentang Aek Kuasan


Aek Kuasan adalah salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Asahan,  Sumatera Utara. Berbatasan langsung dengan kabupaten Labura. Menurut Wikipedia, kecamatan Aek Kuasan terdiri dari 1 kelurahan dan 6 Desa,  yaitu: 

1. Desa Aek Loba
2. Desa Aek Loba Afdeling 1
3. Desa Alang Bonbon
4. Desa Lobu Jiur
5. Desa Rawa Sari
6. Desa Sengon Sari
7. Kelurahan Aek Loba Pekan

Kenapa ada yang namanya desa dan ada yang namanya kelurahan? Mohon maaf aku enggak tahu, karena aku juga baru tahu (gara-gara nulis artikel ini) kalau nama yang terdaftar ternyata "Kelurahan Aek Loba Pekan" bukan "Desa Aek Loba Pekan" 😅. Selama ini aku tahunya kelurahan dan desa itu sama saja. 

Terdiri dari 50 dusun, Aek Kuasan punya beragam suku, agama dan adat-istiadat, dengan mayoritas penduduknya adalah suku Jawa (sekitar 72℅), diikuti Batak (23%)  terdiri dari Angkola dan Mandailing (Batak Toba, Simalungun, Karo dan Pakpak), Melayu (0.75%), Minangkabau (0.5℅), Banjar (0.4℅), dan sisanya Aceh, Tionghoa, Nias dan Sunda. Begitu kata Wikipedia yang mengambil data Badan Pusat Statistik Asahan tahun 2010.

Begitu juga dengan penganut agama yang mayoritas Islam sekitar 95%, lalu diikuti Protestan 4.5%, Budha 0.54%, Katolik 0.1%, dan Hindu 0.03℅. (Data sensus penduduk 2010). Ooh, jadi tahu, kukira di Aek Kuasan tak ada Hindu. Kalau di Aek Loba, tetangga ada yang keturunan darah Pakistan, tapi ya memang muslim sih. 

Wilayah Aek Kuasan luasnya sekitar 143 kilometer persegi. Kalau dibandingkan dengan Kota Medan, Aek Kuasan besarnya sekitar setengahnya (lebih dikit aja) Kota Medan. Nah, sedangkan Desa Aek Loba secara geografis letaknya pas di tengah-tengah. Makanya banyak penduduk dari desa tetangga lalu lalang tiap hari. Maka dari itu, musim yang terjadi di Aek Loba cukup mewakili wilayah Aek Kuasan. 


Tentang 99 Musim di Aek Kuasan


Sudah pernah ke Aek Loba? Bukan hanya musim kemarau dan musim penghujan saja yang ada di sini, karena di sini musim tak hanya soal faktor cuaca, tapi juga faktor manusia dengan segala budaya dan roda kehidupannya.

Di sini musim banyak jenisnya. Ada musim yang datangnya bisa diprediksi,  namun banyak pula yang diluar ekspektasi. Ada musim yang setahun hanya sekali, ada yang beberapa kali. Ada juga musim yang sekali hanya terjadi dalam beberapa tahun. Ada lagi jenis musim yang makin lama makin langka; dulu sering ada, sekarang jarang melanda. Ada musim yang berevolusi menjadi musim baru, ada juga musim yang memang benar-benar tercipta. Bahkan ada lho beberapa musim yang telah punah dari peredaran. 


Beneran ada 99 Musim di Aek Loba? 

Well, I haven't finished listing all of them yet. Aku belum selesai buat daftarnya sih. Awalnya mau buat 100 tapi kesannya membatasi. Angka 99 kupilih karena lebih dapat rasa 'banyaknya'. Kalau pakai kata 'seribu' atau 'sejuta' terlalu lebai rasa banyaknya kurasa. Wkkk

Nah, berhubung aku masih dalam tahap membuat daftar musim (yang belum habis juga daftarnya) dan belum sempat mengklasifikasikannya, jadi di tulisan bagian pertama ini, aku mencoba mengelompokkan beberapa musim yang terjadi di 5 bulan terakhir di Aek Loba ini. Sebagian nama musimnya sudah ada di beberapa artikel sebelumnya😁. Jadi, musim apa saja itu?

99 Musim di Aek Loba : bagian 1


Musim no. 1 : Musim Sakit

Musim sakit termasuk dalam kategori musim yang bisa diprediksi dan juga tak bisa diprediksi. Tergantung jenis penyakitnya. Kalau berhubungan dengan cuaca, maka ya bisa diprediksi, namun kadang ada yang berupa wabah, datang tiba-tiba. Dalam setahun, musim sakit di sini bisa terjadi beberapa kali.

Seperti di tahun 2024 ini, paling tidak 3 kali musim ini berkunjung. Tak terlalu ingat waktunya, tapi aku ingat jenis penyakitnya. Yang pertama musim sakit disentri. Tiba-tiba saja mewabah, tak jelas asal-muasalnya. Lalu menyusul musim sakit yang mirip gejala tipes, tifus dan DBD. Aslinya sakit apa aku juga kurang tahu.

Dan yang terakhir adalah musim sakit dengan gejala demam, flu dan batuk yang berlangsung sejak pertengahan Oktober hingga awal Desember 2024. Kalau yang ini ada hubungannya dengan cuaca di musim penghujan. Cerita lengkapnya bisa dibaca di artikel 11 Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan Biar Gak Tumbang.  

Musim no. 2 : Musim Sakit Lembu

Sebelum terjun ke dunia perlembuan, aku tahunya berita penyakit antraks ya dari TV, itu pun jarang-jarang. Sejak kurang lebih 4 tahun turut menyelami dunia perlembuan, setidaknya sudah 2 kali mengalami musim sakit lembu ini. 

Di sini ada musim sakit lembu karena di Aek Kuasan ada banyak lembu. Warga Aek Loba dan sekitarnya bisa dikatakan cukup banyak yang punya lembu, baik itu dipelihara sendiri, atau dititipkan ke orang lain. Jadi kalau kamu ketemu orang yang punya lembu banyak di kandangnya, atau ramai lembu yang dia angon, belum tentu yang bersangkutan itu toke lembu ya. Ada lho yang lembunya sekandang dia yang ngurusi tapi tak satu pun miliknya. 

Ketika musim ini melanda, pemilik dan pemelihara lembu dilanda khawatir, sedih, hingga stres, namun disaat bersamaan juga berarti warga Aek Loba dan sekitarnya jadi lebih sering punya menu 'lembu' di meja makan. Beda dengan orang kota yang biasanya lebih menghindari beli daging sapi ketika ada berita musim sapi sakit. 

Di sini sistemnya dari pada bangun-bangun tinggal menguburkan, atau merasa terinjak-injak oleh harga agen daging, mau tak mau ya disembelih lah si lembu yang sakit tadi (yang kira-kira kondisinya telah diincar malaikat maut). Lalu daging dan tulangnya diedarkan ke sesama pemelihara lembu juga tetangga. Bak daging kurban, bedanya bayarnya bulan depan pas gajian. Harga tentu tak semahal harga pasaran. 

Musim no. 3 : Musim Sakit Ayam

Musim ini hampir tiap tahun mengunjungi Aek Loba. Tahun ini  durasinya cukup lama. Sudah sejak Oktober aku mendengar berita dari mulut ke mulut perihal sakit ayam ini. Entah dari daerah mana mulainya. Tapi di Aek Loba, tepatnya di  lokasi rumahku, ayam-ayam mulai bermatian sejak awal Desember. Di gang depan malah sudah sejak Oktober. 

Di musim sebelum-sebelumnya, 1 atau 2 hari sebelumnya biasanya kelihatan tanda-tandanya. Ada yang terkantuk-kantuk, ada yang kena sindrom seperti kelolotan, ada juga yang tak selera makan. Baru di musim sakit ayam kali ini lah yang gejalanya tak terdeteksi, tiba-tiba udah jegang saja. Padahal pas pagi keluar kandang masih riang gembira. Hanya 3 ekor yang sempat dipotong karena terlihat mencurigakan. Pertengahan Desember ini, lebih banyak acara menggali kubur dari pada menyembelih. Beberapa tak ketahuan bangkainya di mana. Baru di musim sakit ayam yang ini juga lah ayam kami ludes sekandang. Dan pada 20 Desember, blas tak tersisa satu pun. Wassalam. 🥲

Kandang ayam tetangga depan, kiri dan belakang sudah duluan rupanya, tak lagi berpenghuni. Ayam dan entok habis semua. Tinggal ayam tetangga sebelah kanan yang hingga tadi pagi masih terdengar bunyi kokoknya. 

Dan siang tadi tempat-tempat populer pemandian ayam di pekarangan rumahku yang biasa ramai, kosong pengunjung. 😌Sisi baiknya, kini bisa kembali menyemai bibit-bibitan tanpa khawatir dicekeri ayam. Haeee

Musim no. 4: Musim Bunga

Musim bunga di sini tidak sama dengan musim semi ya. Jangan salah. Indonesia tak punya musim semi, Bro. Kita bukan negara 4 musim, tapi sejuta🤣. Musim bunga di sini adalah musim ketika orang-orang pada suka dengan tanaman hias, baik itu tanaman yang berbunga maupun tidak. Ada tim yang suka menanam, ada tim yang  suka membeli tanaman (suka tanamannya tapi tak telaten menanamnya), ada tim kolektor tanaman (perpaduan keduanya), ada juga tim yang ikut-ikutan tren. 

Musim ini ditandai dengan lalu-lalangnya mobil pick up yang menjual bunga. Sehari entah berapa kali terdengar suara TOA "Bunnnnnga, Bunga. Pot Buuunga".

Musim bunga dalam setahun minimal sekali, bisa juga beberapa kali. Kadang durasinya sebentar, kadang bertahan cukup lama. Seperti dulu ketika harga aglonema dan monstera sangat fantastis, musim ini melanda seantero jagat raya kayaknya ya. Sedangkan sebelum tren waktu itu, di Aek Loba biasanya musim ini berkunjung saat ramadan hingga akhir lebaran. 

Musim no. 5: Musim Maling Bunga

Musim maling bunga termasuk kategori musim yang bisa diprediksi, karena musim bunga biasanya selalu diikuti dengan musim maling bunga. Namanya juga manusia, pintar cari peluang, apalagi banyak pancingan. Terakhir kali laporan bunga hilang yang kudengar adalah awal Desember ini, dari tetangga sebelah kiri yang koleksi tanamannya melimpah. Beberapa hari sebelumnya tetangga Cina gang depan yang melapor. Heran juga kok bisa hilang. Eh, maksudnya heran juga kok berani banget malam-malam malingnya nyolong tanaman beliau. Padahal ada anjingnya lho

Musim no. 6 : Musim Matoa

Di akhir Oktober, hampir sepekan tiap hari diantari matoa oleh tetangga depan, belakang, kanan, hingga tetangga beda gang. Panen matoa ceritanya. Padahal serumah kami gak ada yang suka matoa.  Tapi ya namanya dikasi, gak mungkin ditolak ya kan. Akhirnya matoanya dioper ke anak-anak yang sering main bola sore-sore di sebelah rumah, sebagian ditawarkan ke tetangga gang belakang yang ternyata suka matoa, ada juga yang ditawarkan ke kawan-kawannya si Iqbal yang waktu itu tiap hari pasti bertandang. 

Di lidahku, matoa adalah buah yang memiliki tekstur perpaduan dari kelengkeng dan rambutan, tapi memiliki rasa durian. Dan baru di musim matoa kemarin aku tahu kalau matoa ada 2 jenis. Yang satu rasa durian, yang satu lagi rasanya bukan rasa durian. 

Musim matoa di Aek Loba baru ada 5 tahun belakangan. Sebelumnya pohon matoa bisa dibilang tak ada di Aek Loba. Dan yang pertama kali punya pohonnya adalah 2 tetangga Cina depan, hingga kukira matoa adalah buah kesukaan orang Cina sini. Kini cukup banyak yang punya pohon matoa di Aek Loba. 

Musim no. 7 : Musim Rambutan

Seranting buah rambutan berwarna orange kemerahan

Hingga artikel ini ditulis, musim rambutan sedang berlangsung di sini. Tiap hari ada aja lah pokoknya stok rambutan di rumah. Yang dikasi tetangga kanan lah, tetangga Cina gang depan lah, atau ya rambutan pohon sendiri yang tahun ini dikira gak bakal berbuah karena baru di babat habis tepat setelah musim sebelumnya, gara-gara banyak benalunya. Eh, rupanya ada juga buahnya.

Seingatku musim rambutan ada 2 kali tiap tahun. Sebelum menulis artikel ini tak pernah rasanya mengingat di bulan berapa musim rambutan tiba. Antara tak penting dan tak kepikiran. Paling menandai beberapa bulan lagi masuk musim rambutan ketika terlihat pucuk-pucuk pohon rambutan rupanya tidak bertunas tapi berbunga.

Kini kalau diingat-ingat, rambutan kami masuk musim panen memang sekitar bulan Desember, sedang musim yang satu lagi saat musim kemarau, mungkin sekitar bulan Juni. (Kuingat musim rambutan beberapa tahun lalu bertepatan dengan Idul Fitri).

Dibandingkan rambutan warga lain di Aek Loba ini, pohon rambutan kami memang biasanya lebih lama masuk masa panennya. Kala pohon rambutan orang panen, punya kami masih kecil-kecil. Tiba pokok rambutan orang sudah pada gundul, rambutan kami baru mulai bisa dipanen.
 
Semoga di musim selanjutnya, jumlah populasi buah rambutan kami sudah kembali normal penyebarannya, supaya bisa bagi-bagi hasil panen dengan tetangga lagi. 


Nah, sampai di musim no. 7 dulu ya untuk artikel bagian pertama ini. Insya Allah menyusul Hikayat Aek Kuasan: Negeri 99 Musim (bagian kedua). Kalau di tempatmu, lagi musim apa? 


(Bersambung) 

Seru-seruan di Perjalanan: 15 Game Sederhana Tanpa Alat yang Bisa Dimainkan Semua Usia

Pernah gak pas jalan-jalan bareng bocil lupa bawa mainan? Atau pas jalan-jalan bareng kawan kampus ada masa-masa hening di bus atau mobil, atau ya bengong-bengong pas menunggu di bandara, stasiun, atau terminal, kadang canggung gak tau mau ngapain, alih-alih akhirnya main hape masing-masing? Icebreaker bisa jadi solusinya.

Siapa bilang cuma anak-anak saja yang suka dikasi icebreaker? Kakak-kakak, abang-abang, bapak-bapak, ibu-ibu, bahkan kakek-nenek pun girang kalau diajak main icebreaker yang sesuai sikon.

Pernah ketika perjalanan pulang Siantar-Medan bareng kawan jalan-jalan sehabis kondangan, malam itu hujannya deras, jadi mobil kami jalannya lambat-lambat. Kuingat kami entah cemana ceritanya hampir sepanjang perjalanan jadi main game dadakan. Ada tebak-tebakan bebas, tebak lagu OST anime, tongue twister, ABC 5 dasar, hingga plesetan aneka rupa. Eh, ternyata permainan zaman SD malah makin seru dimainkan sama para remaja lansia ini ya.

Nah, berikut ini aku kumpulkan 15 Icebreaker games yang bisa langsung dimainkan tanpa perlu alat dan persiapan apa-apa, yang dijamin bisa buat agenda jalan-jalan akhir tahun tambah seru serta bebas bosan.
Siswa segala usia sedang mengangkat kedua tangan dengan ekspresi bahagia
Sumber: russpeak.com


1. Tongue Twister (Pelilit Lidah)

Salah satu icebreaker favoritku dalam pembelajaran bahasa Inggris ya tongue twister ini. Bisa dikatakan tak pernah gagal dan buat ketagihan. Berikut 10 tongue twisters versi bahasa Indonesia yang seru dimainkan di mana saja bareng kawan seperjalanan.

1. Ular melingkar-lingkar di pinggir pagar Pak Umar.
2. Satu sate tujuh tusuk (10 kali).
3. Ular lari lurus (10 kali).
4. Kepala, kelapa. (10 kali).
5. Kecoa, kuaci, cakue (10 kali).
6. Buaya, biawak, Bunian (10 kali). 
7. Keledai makan kedelai di kedai. 
8. Kuku kaki kakak kakek Kiki kaku-kaku.
9. 1 biru, 2 biru, 3 biru, 4 biru, 5 biru, 6 biru, 7 biru, 8 biru, 9 biru, 10, biru. 
10. 1 ribu, 2 biru, 3 ribu, 4 biru, 5 ribu, 6 biru, 7 ribu, 8 biru, 9 ribu, 10 biru. 


2. I Spy

"Aku melihat sesuatu yang berwarna (dimulai dengan huruf) ...", lalu pemain lain menebak.

Kalau mau pakai versi bahasa Inggris-nya misalnya jadi begini, "I spy with my little eye something beginning with T", atau "I spy with my little eye something yellow".

3. Pura-pura Menjadi

Satu orang harus meniru seseorang atau sesuatu, pemain lain menebak. Kita bebas membuat variasi kategori, misalnya: profesi, hewan, tumbuhan, kendaraan, dan sebagainya. Bisa hanya gerak saja, suara saja atau kombinasi keduanya. Tergantung kesepakatan bersamalah ceritanya.

4. Tebak Kata

Satu orang sebagai "Person of Interest" (orang yang berkepentingan) memilih satu kata dalam hati. Lalu pemain lain boleh bertanya maksimal 20 kali. Pertanyaan hanya boleh dijawab dengan Ya atau Tidak saja. Kadang juga boleh 'Bisa Jadi'. Pemain yang berhasil menebak gantian menjadi Person of Interest.

5. Ikuti Kata Pemimpin

Para pemain harus melihat gerakan pemimpin (tak boleh pejam mata) dan melakukan sesuai yang diucapkan pemimpin, bukan mengikuti gerakannya ya. Pemimpin boleh mengecoh pemain dengan melakukan hal yang tak sesuai dengan perintahnya. Misal, pemimpin berkata, "Pegang hidung!" sambil memegang telinga.

6. Bos Berkata

Permainan ini tentunya tak asing di kalangan anggota komunitas dan dan kegiatan TFT (Training for Trainer) . Guru apa lagi. Simon Says adalah versi bahasa Inggrisnya. Intinya pemain harus mengikuti instruksi si Bos jika si Bos mengawali perintahnya dengan 'Bos berkata'. Kalau si Bos tidak mengucapkan mantra tersebut, maka jangan dilakukan.

7. ABC 5 Dasar

Sepertinya ini permainan yang paling tua yang masih kumainkan, sejak zaman SD hingga kini.

Sebelumnya tentukan kategori yang akan dimainkan, misal nama-nama hewan. Lalu masing-masing pemain bersamaan menyodorkan jarinya dengan jumlah bebas. Kemudian hitung dengan urutan alfabet. Misal jatuh pada huruf K. Masing-masing menyebutkan nama hewan yang berawalan dengan huruf K secara bergantian tanpa pengulangan. Atau bisa juga yang paling banyak berhasil menyebutkan lebih dulu yang menang.

8.Kata Berantai

Pemain pertama menyebutkan sebuah kata, pemain selanjutnya menyebutkan kata dari huruf terakhir kata pertama. Misal: Baju, Ubi, Ikan, Nasi, dst. Kata tidak boleh yang sudah disebutkan ya.

9. Pilih atau Buang

Pemain 1 memberikan 2 pilihan. Misalnya, "Makan nasi atau makan roti?" Lalu pemain selanjutnya memilih satu dan memberikan alasan lucu. Permainan ini juga bisa divariasikan dalam bentuk grup. Misalnya dengan tujuan mengetes kekompakan. Jadi semua anggota grup harus menjawab secara bersamaan.

Atau bisa juga untuk mengetes kesesuaian. Misalnya seberapa paham kamu tentang si B? Jadi anggota grup akan menebak pilihan si B.

10. Sambung Kata

Pemain pertama menyebutkan 1 kata. Pemain selanjutnya harus menambahkan 1 kata secara berurutan. Tujuan permainan ini adalah membuat 1 kalimat. 

Pemain 1: Dokter
Pemain 2: Dokter gigi
Pemain 3: Dokter gigi masuk
Pemain 4: Dokter gigi masuk parit
Pemain 5: Dokter gigi masuk parit karena
Pemain 6: Dokter gigi masuk parit karena takut
Pemain 7: Dokter gigi masuk parit karena takut hantu
Dst.

Permainan ini akan jadi kocak ketika beberapa pemain adalah tipe serius sedangkan salah satu atau beberapa lainnya adalah tipe trouble maker🤣.

11. Lanjutkan cerita

Mirip dengan sambung kata, hanya saja kali ini tiap pemain harus melanjutkan cerita dengan satu kalimat.

Misalnya pemain pertama mengawali cerita dengan "Di rumah kosong ada burung hantu yang bisa berbicara". Pemain selanjutnya bebas melanjutkan cerita dengan 1 kalimat. Tidak ada batas akhir cerita. Tetapi cerita harus bersambung. 

Sama dengan sambung kata, permainan ini akan jadi kocak sebab genre cerita bisa berubah drastis dari horor menjadi komedi dikarenakan ada pemain unik yang turut serta.

12. Hafalan Ganda

Pemain pertama menyebutkan dua kata, misalnya: "Gunung dan Sungai". Pemain berikutnya menambahkan dua kata baru, misalnya: "Gunung, Sungai, Mobil, dan Jalan". Begitu seterusnya. Pemain yang lupa urutan katanya kalah.

Jenis peraturan juga bisa disesuaikan. Misalnya awal bermain bentuknya tidak kata ganda tapi tunggal. Baru kemudian dinaikkan tingkat kesulitannya menjadi ganda, dan seterusnya.

13. Lagu dari Kata

Satu orang mengucapkan satu kata. Misalnya 'sepatu'. Pemain lain harus menyanyikan lagu yang ada kata sepatu di dalamnya.

14. Tebak Lagu

Satu orang menyanyikan penggalan lirik sebuah lagu dengan nada bebas, bisa juga dengan nada lagu lain. Pemain lain menebak lagu sebenarnya. Peringatan: permainan ini berpotensi membuat telingamu teraniaya🤣.

15. 3,2,1, Lihat sana!

Permainan ini normalnya dimainkan berpasangan. Tapi bisa juga berkelompok dengan beberapa variasi. Tergantung  kesepakatan.

2 pemain berhadap-hadapan. Bisa duduk, bisa berdiri. Pemain A meletakkan sebelah tangannya lurus dihadapan wajah pemain B, dengan posisi seperti hendak bersalaman. Lalu berkata "3, 2, 1, Lihat sana!" Sambil menunjuk sebuah arah (atas, bawah, kanan, atau kiri) dengan sebelah tangannya tadi. Jika pemain B gerak kepalanya sama dengan arah yang ditunjuk, maka B kalah. Inti permainan ini adalah gerak refleks cepat dengan arah berbeda dari lawan. 


Itu tadi rekomendasi 15 permainan sederhana yang tak butuh persiapan apa-apa tapi bisa dimainkan saat dimana-saja saat traveling. Semoga acara jalan-jalan jadi makin seru serta bebas bosan walaupun lupa bawa mainan. Yang mana icebreaker favorit kamu?

Oiya, ada juga e-book 15 Tebakan Asah Otak Untuk Anak SD Hingga Orang Dewasa yang bisa kamu unduh gratis di tautan itu untuk bahan icebreaker di kelas, atau untuk seru-seruan dengan rekan kerja, komunitas maupun bahan main dengan bocil dan keluarga.


Liburan Bebas Ribet dengan BRImo

Nah, kalau untuk rencana jalan-jalan akhir tahun bebas ribet, salah satu solusinya bisa pakai BRImo. Jadi kita bisa beli tiket pesawat, beli tiket kereta api, beli tiket Whoosh, atau beli tiket bus bisa dari satu aplikasi saja. Mumpung lagi banyak promo di BRIMO FSTVL, program loyalti bagi semua nasabah pengguna mobile bankingnya BRI alias super Apps Brimo, yang berlangsung 1 Oktober 2024 - 31 Maret 2025.
Poster BRIMO FSTVL

Sedangkan periode Promo fitur Travel ini bisa kita manfaatkan mulai 2 April 2024 sampai batas waktu yang tak ditentukan.

Cara Pesan tiket Kereta Api di BRImo

1. Download aplikasi BRImo. Log-in. Pilih opsi 'Lainnya'.
2. Pilih 'Travel', lalu pilih 'Kereta Api'
3. Pilih tanggal keberangkatan, isi data penumpang, lalu pilih nomor kursi.
4. Jangan lupa cek promo cashback biar tambah hemat.
5. Klik 'Bayar'. Masukkan PIN. Lalu cek e-ticket-nya.

Cara Pesan Tiket Whoosh di BRImo

1. Log-in Brimo. Klik 'Travel'. Pilih 'Tiket Whoosh'
2. Pilih stasiun awal, stasiun akhir, dan tanggal keberangkatan.
4. Pilih jadwal kereta, isi data penumpang, pilih kursi. Lalu klik 'Bayar'.
5. Konfirmasi transaksi. Masukkan PIN. Lalu cek e-ticket di e-mail yang terdaftar di akun KCIC.

Cara Pesan tiket Bus di BRImo

1. Log-in BRImo. Pilih 'Setor & Tarik Tunai'
2. Pilih Menu 'Travel'. Lalu klik 'Bus & Shuttle'
3. Isi data keberangkatan bus & shuttle. Lalu pilih tiket keberangkatan.
4. Lengkapi data penumpang lalu pilih kursi.
7. Klik Bayar. Masukkan PIN. Cek e-ticket-nya.

Cara Pesan tiket Pesawat di BRImo

1. Log-in BRImo dan pilih fitur 'Lifestyle'
2. Pilih 'Travel'. Lalu pilih 'Pesawat'.
3. Pilih Rute, Tanggal, Jumlah Penumpang dan Kelas Penerbangan.
4. Pilih penerbangan yang diinginkan.
5. Lengkapi Data Pemesan dan Penumpang.
6. Klik Bayar. Masukkan PIN. Lalu cek e-mail untuk melihat e-ticket.

Simpel ya. Gak pala ribet-ribet. Yang penting saldo cukup😁. Tiap transaksi pakai BRImo, ada poin yang kita dapat. Kalau poinnya banyak ya banyak juga peluang dapat hadiah di BRImo FSTVL. 

Selain 100.000 hadiah langsung, juga ada hadiah undian BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan Vespa Primavera. Terus masih ada lagi hadiah tiap pekan di Friday Deals. Yang banyaklah itu hadiahnya. Sering-seringlah nabung dan bertransaksi di BRImo supaya poinnya makin ramai. Kan lumayan, niatnya beli tiket bus antar provinsi, eh pulang liburan malah dikasih BMW.

#BRImo
#BRImoMudahSerbaBisa
#BRImoFSTVL
#BerlimpahHadiah


Yang Perlu Kamu Tahu Tentang WHOOSH

Kalau kamu barangkali berencana liburan akhir tahun nanti ke Bandung atau cuma numpang lewat di mantan ibu kota negara tercinta, dan ingin merasakan ikut tren naik Whoosh, atau ya sekadar cari info tentang Whoosh maka tak salah kamu mendarat di tulisan ini. Berikut beberapa hal yang kerap ditanyakan (terutama samaku) seputar Whoosh.
Sumber: KCIC

Whoosh itu apa?

Whoosh adalah kereta (ter)cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang beroperasi dengan kecepatan 350 km/jam. Nama Whoosh-nya merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat. Resmi dirilis di Oktober 2023 kemarin oleh Pak Jokowi, presiden ke-7 Indonesia, kereta cepat Jakarta-Bandung ini memiliki jalur sepanjang 142,3 km yang melewati 13 terowongan. Hingga saat ini Whoosh hanya melayani 4 Stasiun saja; Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar Summarecon. Layanan kereta ini terkoneksi dengan LRT Jabodebek, Kereta Api Feeder, Commuter Line Bandung Raya, Bus Rapid Transit, Shuttle, dan Taksi.

Nah, tepat setahun beroperasi, kereta cepat yang lagi jadi primadona ini kabarnya telah dinaiki lebih dari 5.8 juta penumpang. Agaknya jarak Jakarta-Bandung yang normalnya ditempuh 4 jam kini bisa dipangkas jadi hanya 40 menit saja menjadi magnet tak terelakkan yang dimiliki Whoosh.

Jadwal Kereta Whoosh

Tiap hari Whoosh beroperasi 48 kali perjalanan, yaitu dari Stasiun Padalarang mulai pukul 07:13 - 21:03 WIB, dan dari Stasiun Tegalluar Summarecon mulai pukul 05:50 - 20:30 WIB. Sejak 1 November 2024 kemarin, Whoosh buka rute baru Padalarang - Tegalluar Summarecon (PP).

Berikut jadwal terbaru kereta cepat Whoosh dan kereta api feeder dilansir dari KCIC. 
Info jadwal kereta whoosh jakarta bandung

Jadwal whoosh rute baru

Jadwal kereta whoosh jakarta bandung

Jadwal kereta whoosh padalarang halim

Cara Naik Whoosh

  1. 1. Beli tiket sesuai tujuan
  2. 2. Check-in di stasiun. Pemeriksaan tiket (boarding) dibuka paling cepat 30 menit sebelum jadwal keberangkatan dan ditutup 5 menit sebelum jadwal keberangkatan. Kita dianjurkan tiba 30 menit sebelum keberangkatan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Apalagi bagi penumpang dengan pengalaman perdana.
  3. 3. Pindai QR Code tiket atau masukkan tiket fisik ke gate boarding sesuai jadwal.
  4. 4. Cari peron dan gerbong sesuai nomor kursi.
  5. 5. Nikmati perjalanan hingga stasiun tujuan.
  6. 6. Gunakan KA Feeder, Commuter Line Bandung Raya, Bus Rapid Transit, Shuttle, atau taksi sesuai dengan tempat tujuan kita.
Tiket KA Feeder sudah termasuk dalam tiket Whoosh Jakarta-Bandung, alias gratis bagi penumpang Whoosh. Kecuali bagi penumpang kereta cepat rute pendek Padalarang - Tegalluar Summarecon dan sebaliknya yang tidak ada fasilitas KA Feeder-nya. Alternatifnya kita bisa pakai intermoda lainnya dari Stasiun Padalarang, seperti Commuter Line Bandung Raya, Bus Trans Metro Pasundan rute 2D, dan shuttle gratis ke kawasan Kota Baru Parahyangan serta Dusun Bambu.

FYI, kalau penumpang rute Tegalluar Summarecon - Padalarang melanjutkan perjalanan sampai ke Stasiun Halim, maka akan dikenai denda 150% dari tarif terjauh kelas tertinggi, kurang lebih sekitar 900k. Pembayaran dendanya diselesaikan di loket Stasiun Halim sambil didampingi petugas.

Berapa Harga tiket Whoosh?

Harga tiket Whoosh Jakarta-Bandung terbaru dari Stasiun Halim ke Summarecon dibanderol mulai 200k-600k. Sedangkan harga tiket Whoosh Padalarang - Tegalluar Summarecon berkisar 50k-100k. Harga bisa berbeda-beda dalam sehari, selain karena kelas juga tergantung jam sibuk, akhir pekan, juga masa liburan.

Di Whoosh ada fasilitas apa saja?

  • - Wifi Gratis. 
  • - Colokan listrik dan port USB di tiap kursi. 
  • - Kereta makan di gerbong 5 yang terletak di bagian tengah Whoosh. Kita bisa beli makanan, minuman, tisu, obat-obatan dan lainnya di sini.
  • - Untuk Kelas Bisnis ada kursi yang nyaman, layanan makan dan minum, serta ruang khusus bagasi.

Cara Beli Tiket Whoosh

Tiket whoosh bisa dibeli secara daring maupun luring alias langsung. Untuk beli tiket secara online, kita wajib punya akun di KCIC.

1. Beli tiket whoosh melalui website ticket.kcic.co.id

Tiket bisa dipesan H-14 hingga 30 menit sebelum keberangkatan dengan metode pembayaran melalui transfer bank, QRIS, e-wallet, dan kartu kredit.

2. Beli tiket whoosh melalui Vending Machine di stasiun

Tiket bisa dibeli H-14 hingga 30 menit sebelum jadwal keberangkatan dengan metode pembayaran hanya melalui QRIS saja.

3. Beli tiket whoosh di Loket Stasiun

Kita bisa beli langsung tiket Whoosh di stasiun H-14 hingga 15 menit sebelum jadwal keberangkatan dengan sistem pembayaran tunai, kartu debit, kartu kredit dan QRIS.

4. Cara gampang beli tiket kereta Whoosh murah di aplikasi BRImo


  1. 1. Download aplikasi Brimo, kemudian Log-in.
  2. 3. Klik fitur ''Travel'' dan pilih "Tiket Whoosh".
  3. 4. Pilih stasiun awal, stasiun akhir, dan tanggal keberangkatan.
  4. 5. Pilih jadwal kereta.
  5. 6. Masukkan data penumpang lalu pilih kursi.
  6. 7. Klik bayar dan konfirmasi transaksi.
  7. 8. Masukkan PIN. Setelah transaksi berhasil, cek akun KCIC kita atau email yang terdaftar untuk melihat e-ticket.

Gampang kan? Anti ribet-ribet lah ini ceritanya. For your information, tiap kali transaksi pakai BRImo, ada poin yang kita dapat. Kalau poinnya banyak ya banyak juga peluang dapat hadiah di BRImo FSTVL, sebuah program loyalty untuk semua nasabah BRI pengguna Super Apps BRImo yang berlangsung 1 Oktober 2024 - 31 Maret 2025.
Poster BRIMO FSTVL

Selain 100.000 hadiah langsung, ada juga undian BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan Vespa Primavera. Ditambah lagi hadiah tiap pekan di Friday Deals. Banyak kali lah itu hadiahnya. Jadi rajin-rajinlah nabung dan transaksi di BRImo supaya poinnya main banyak. Kan lumayan gara-gara beli tiket whoosh  buat jalan-jalan malah jadi dapat BMW.

#BRImo
#BRImoMudahSerbaBisa
#BRImoFSTVL
#BerlimpahHadiah