Cara Mudah Naik Kereta Api Medan-Binjai
Medan memang beda dengan kota-kita besar lainnya. Ada kesemrawutan yang hanya dimengerti oleh penduduk Medan saja. Lampu sein kiri hidup tak selalu berarti bakal belok kiri. Ini Medan, Bung! Udah betul-betul pun kita ikuti petunjuk arah jalur di stasiun masih juga bisa bingung dan nyasar. Apalagi untuk yang pertama kali masuk stasiun Medan selama dan setelah masa renovasi. Termasuk aku.
Pernah 3 kali naik KA Medan-Binjai di bulan berbeda (sejak 2024), berbeda juga peraturan di stasiun Medan. Mulai dari pintu masuk yang di lantai 1 dan 2 menjadi hanya bisa masuk dari lantai 2 saja (untuk KA Medan-Binjai), check in yang sebelumnya di lantai 2 sebelah kanan menjadi beda lantai juga beda arah, dan pintu keluar stasiun Medan yang sebelumnya bisa 2; depan Centre Point dan depan Lapangan Merdeka menjadi hanya bisa yang depan Lapmer saja. Hal begini sungguh membuatku jadi gedebag-gedebug mengejar waktu keberangkatan, padahal dari awal sudah diperkirakan waktunya supaya bisa santai dan baik jalannya.
Nah, supaya waktu efektif dan perjalanan efisien alias bebas bingung, berikut langkah-langkah praktis mulai dari cara pesan dan beli tiket kereta online, memilih pintu masuk stasiun yang tepat, check in dengan e-tiket, cara menemukan peron kereta, mencari nomor kursi, hingga keluar dari stasiun tujuan, tanpa pakai drama nyasar sana-sini.
1. Pesan dan Beli tiket KA Medan-Binjai online
Cara paling gampang pesan dan beli tiket KA Medan-Binjai online adalah melalui aplikasi Access by KAI.
- 1. Unduh aplikasi Access by KAI di play store, lalu buat akun.
- 2. Buka aplikasi, pilih Bandara, lalu pilih Medan.
- 3. Pilih tujuan, tanggal pergi, jumlah penumpang, lalu klik Cari Tiket KA Bandara
- 4. Pilih jadwal kereta, masukkan data penumpang, klik Lanjutkan, lalu Bayar. Pembayaran bisa pakai KAI Pay, e-wallet OVO, dan Motion Pay.
Setelah bayar, lihat menu Tiket Saya untuk melihat e-ticket dan nomor kursi.
Kalau dapat No Seat, ya berarti berdiri. Aku biasanya skrinsut e-ticket ini (lalu kirim ke grup WA yg isi anggotanya aku sendiri) biar gampang nyarinya ketika mau check in di boarding pass.
Oiya, beli tiket KA via aplikasi ini hanya bisa paling lambat 1 jam sebelum keberangkatan ya.
2. Pastikan Masuk dari pintu Stasiun Keberangkatan KA Bandara
Jangan salah pintu masuk ya, masuklah dari pintu keberangkatan KA Bandara yang di depan Centre Point, atau pintu KA Bandara yang di lantai 2 kalau dari depan Lapangan Merdeka. Karena pintu lantai 1 untuk tujuan Medan-Rantau Prapat.
3. Check in e-ticket di boarding pass
Masuk dari depan Centre Point
Kalau kita masuknya dari depan Cepo, lanjut naik eskalator - belok kiri (sampai ketemu ketemu stand parfum di kiri, kanannya eskalator) - turun eskalator- akan ketemu boarding pass Sri Lelawangsa line (Binjai, Kuala Binge). Scan e-ticket di pintunya, lalu turun eskalator, ikuti saja jalurnya menuju peron keretanya (katanya sih peron 5).
Masuk dari lantai 2 depan Lapangan Merdeka
Jika masuk dari lantai 2, belok kiri - terus saja lewati bagian wilayah yang ber-AC itu (itu ruang tunggu dan wilayah untuk KA ke Kualanamu), sampai ketemu stand parfum sebelah kanan dan eskalator sebelah kiri. Turun eskalator sebelah kiri - akan ketemu boarding pass Sri Lelawangsa line (Binjai, Kuala Binge). Scan e-ticket di pintunya, lalu turun eskalator, ikuti saja jalurnya menuju peron keretanya (peron 5).
4. Cari Nomor Kursi
Setelah ketemu keretanya, carilah nomor gerbong yang tertera di tiket (bisa tanya petugas jika ragu), lalu carilah nomor tempat duduk kita. Duduk manis menunggu kereta berangkat dan sampai ke stasiun tujuan.
5. Keluar stasiun Binjai
Dalam waktu 22 menit, KA Sri Lelawangsa pun tiba di stasiun Binjai. Pastikan tidak ada barang yang ketinggalan sebelum keluar dari kereta. Ikuti saja arus penumpang, dan kita pun sampai di pintu keluar stasiun Binjai. Saranku sih keluarnya gak usah buru-buru mau cepat, karena jalur di luar juga hanya satu, jadi gak akan bisa motong-motong jalan sih. ikuti saja kelambatan arusnya. 😌
KA Medan-Binjai Dulu VS Kini
Dunia perkeretaapian Sumut kian canggih dan terus berbenah. Mulai dari teknologi, fasilitas serta pelayanan. Walau masih menerapkan sistem 'kasta'. Namanya juga Indonesia.
Pengalaman pertamaku naik kereta Api Medan-Binjai dulu di tahun 2018 (kalau tak salah waktu itu Muswil FLP SU di Binjai. Pergi naik KA, pulang naik Mebidang). Zaman itu kereta api Medan-Binjai Sri Lelawangsa sistemnya bangku sedikit tanpa nomor kursi. Penampakannya seperti metro yang ada dan lebih banyak lokasi untuk berdiri. Beli tiketnya harus antre di stasiun. Harga tiket 5000 Rupiah.
Dan ketika kereta datang, agak ngeri pemandangan; penumpang yang hendak berangkat berebut masuk, dan penumpang yang baru sampai berebut turun. In my pont of view at that time, It was really an under civilized scene. Orang kota, yang berpendidikan, yang bajunya cantik, yang penampilan berkelas, yang punya banyak duit, tapi sangat tidak tertib. Memalukan.
Pengalaman kedua Naik KA Medan-Binjai di Maret 2024 ketika keretanya sudah 'mewah'. Ada kursi dan nomor kursi, AC super adem, kursi empuk dan ada pembatas dudukan tangannya, ada colokan, keretanya cantik luar dalam. Pesan, beli tiket dan bayarnya tinggal lewat hape saja. dan yang paling penting itu berangkat dan tibanya sangat tepat waktu. Kita bisa menikmati kemewahan kereta dan pengalaman futuristik hanya dengan merogoh kocek 5000 Rupiah saja. Enaklah pokoknya. Tampaknya sistem yang rapi berhasil meredam kebarbaran penumpang ya.
Terus berbenah. Patenlah. Kemarin 27 Juni 2025, pada kunjunganku ke Kyokue yang ke 4 kalinya (sejak Maret 2024), ketika turun dari KA Sri Lelawangsa di stasiun Binjai, ada 2 hal yang berbeda dari pengalaman sebelumnya.
Yang pertama adalah bahwa hanya ada 1 jalur keluar bagi penumpang yang turun. Sebelumnya setelah keluar dari pintu kereta, ada banyak jalan yang bisa dilalui, lalu bertemu di jalur keluar stasiun. Kali ini begitu keluar pintu kereta, kita akan langsung berada di satu jalur bersama penumpang lainnya sampai keluar pintu stasiun. Alurnya jadi rapi memang, tapi lambat sekali geraknya (kurasa).
Yang kedua adalah pintu masuk bagi penumpang yang baru check in (penumpang Binjai yang hendak ke Medan) dikunci. Pintu baru dibuka setelah semua penumpang kereta turun dan keluar dari 1 jalur tadi kosong. Oh, kebijakan bagus ya. Jadi tak ada lagi bentrokan antara penumpang yang hendak turun dan yang hendak naik. Safety first.
Nah, itu dia tadi ulasan cara gampang naik KA Medan-Binjai, tanpa bingung dan tanpa nyasar berdasarkan pengalamanku. Saran paling gampangnya sih, tanyalah sama penumpang tetap KA Sri Lelawangsa tentang berita terbaru seputar cara naik Kereta Api Medan-Binjai ini. Sama si Kyo misalnya. 😊
0 comments:
Thank you for visiting. Feel free to leave your response. 🙏😁😄