Showing posts with label Health. Show all posts

In Harmony Clinic: Sebuah Memori Hepatitis B



Kapan pertama kali kamu mendengar kata Hepatitis? Saya pertama kali mendengarnya saat saya berusia 6 tahun, tepatnya ketika saya kelas 2 SD. Apakah karena saya mengidap hepatitis?

Bukan. Bukan saya. Tapi Ibu saya. Jadi saat itu Ibu saya bercerita pengalamannya di masa-masa sulit saat ia bersekolah.

Sejak kecil, ibu saya telah ditinggal oleh ibu kandungnya alias nenek saya ketika melahirkan anak ke lima, adik ibu. Ibu bahkan tak ingat seperti apa wajah beliau. Sepeninggal nenek, kakek saya menikah kembali. Jadilah ibu saya memiliki ibu tiri ketika ia berusia sekitar 3 tahun. 

Kian tahun, kondisi ekonomi keluarga kian sulit. Tanggungan kakek yang mencari nafkah sebagai supir kian berat.  Beliau harus menghidupi seorang istri dan seorang anak tirinya, 5 anak dari pernikahan pertama dan 5 anak dari pernikahan keduanya.  

Masalah ekonomi ini menyebabkan sulitnya mendapatkan pendidikan formal di sekolah. Tak terkecuali bagi ibu saya. Kata ibu, bisa tamat SD saja sudah luar biasa bahagianya. Ibu sangat suka sekolah. Untuk melanjutkan SMP dan SMA ibu harus membiayai pendidikannya sendiri dengan dibantu oleh kakak-kakaknya. Jadilah ibu berjualan kue dan juga membantu menjualkan hasil sulaman kakak-kakaknya.

Untuk “minta” uang sekolah pada kakek, ibu dan para kakaknya tidaklah cukup berani. Kakek dianggap “seram” bahkan oleh anaka-anaknya sendiri. Seram dalam artian pemarah. Anak-anaknya terkesan takut padanya. Untuk minta pada ibu tiri, apalagi. Di masa itu, image ibu tiri persis seperti ibu tiri pada film-film zaman dahulu. Beruntungnya, ibu tiri ibuku bukan tipe orang yang ringan tangan. Namun jika ia tidak suka ia akan mengadu pada kakek. Dan setelah itu, kakek pasti memarahi pada anak-anaknya  (baca: anak-anaknya dari istri sebelumnya). Dan kakek selalu percaya pada istrinya.

Untuk uang jajan, jangan ditanya. Tentunya tak ada uang jajan. Paling jika kakek sesekali memberi uang jajan. Mau minta langsung pada kakek tidak berani, Maka, jadilah setiap jam istirahat sekolah, ibu biasanya hanya minum air putih yang dibawa dari rumah dan membeli 2 buah permen. Begitu setiap hari. Berlapar-lapar hingga pulang sekolah.

Hingga akhirnya ketika ibu kelas 2 SMA, ibu jatuh sakit. Penyakitnya berhubungan dengan oragan hati. Yah, ibu terkena penyakit kuning, alias penyakit radang hati. Hepatitis B tepatnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B.

Lagi-lagi karena masalah ekonomi, pengobatan untuk ibu pun dilakukan seadanya. Ibu harus beristirahat total selama 3 bulan. Akhirnya mengambil cuti sekolah. Sehingga Ibu harus mengulang pendidikannya di tahun selanjutnya. Selama itu pula, asupan makanan dan gizinya pun mulai diperhatikan oleh kakek. 

Selama proses penyembuhan, entah ide dari mana, mungkin saran dokter, mungkin juga saran bidan dan caa pengobatan tradisional, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi gula merah setiap harinya. Jadi setiap hari ibu menghisap-hisap gula merah seperti permen. Pagi, siang, maupun malam. Tak jarang gula merah masih terkulum ketika ibu tidur. Itulah sebabnya gigi ibu mulai keropos menjelang usia 30-an.

Entah karena gula merah, atau memang karena istrirahat total dan pola makan sehat tadi, Ibu perlahan-lahan sembuh. Hingga bisa bersekolah lagi dan akhirnya menamatkan SMA nya. 

Ketika masa ibu bekerja, penyakit hepatitis ibu sempat kambuh lagi. Mungkin karena kelelahan dan ditambah pola makan yang kurang sehat. Lagi-lagi dalam proses penyembuhannya, ibu mengonsumsi gula merah.

Ibu bilang, orang yang mengalami penyakit hepatitis B, jika penyakitnya sampai kambuh untuk ketiga kali, maka harapan bahwa orang tersebut akan kembali sembuh sangatlah sulit. Bisa dikatakan sudah tidak ada harapan lagi. Saya bergidik. Tak berani membayangkan macam-macam.

Nah, seingat saya, tak lama setelah ibu bercerita mengenai pengalamannya dengan Hepatitis B, teman dekat ayah saya didiagnosa mengidap hepatitis B. Gejala fisik yang terlihat dan terekam jelas diingatan saya yaitu kulit tubuhnya terlihat pucat menguning, dan ulu hati yang membengkak. Saya juga dengar bahwa Hepatitis B ternyata bisa menular melalui darah dan cairan tubuh. Saat itu sempat terfikir oleh saya, apa mungkin saya bisa tertular Hepatitis B karena saya mengunjungi penderitanya?
Hepatitis B
www.pinterest.com/ruthgrnd/hepatitis-a-b-c

Kira-kira sebulan kemudian, ayah saya mengumumkan kalau esoknya kami sekeluarga akan mengunjungi bidan desa untuk melakukan vaksinasi Hepatitis B. Saya tidak ingat nominalnya, namun yang melekat diingatan saya adalah bahwa harga satu botol vaksin sangat mahal. Selain itu botol vaksin yang sudah dibuka tidak bisa bertahan lama, harus dihabiskan hai itu juga. Sehingga untuk menghemat, ayah dan teman ayah patungan untuk membeli 1 botol. Karena 1 botol bisa digunakan untuk 2 keluarga kecil. 

Proses vaksinasi ini tak cukup sekali. Saya ingat ada jadwal beberapa kali kami divaksinasi. Setelah jadwal pertama, jadwal vaksinasi kedua adalah sebulan kemudian Lalu jadwal vaksinasi ketiga adalah tiga bulan setelahnya. Dan jadwal selanjutnya adalah enam bulan setelahnya. Tak hanya untuk anak-anak, saya ingat ayah dan ibu saya juga ikut diberi vaksin.

Kini, vaksinasi hepatitis B telah termasuk dalam vaksinasi wajib imunisasi pada bayi. Jadi vaksinasi ini diberikan ketika bayi lahi, lalu ketika bayi berumur 1 bulan, dan selanjutnya ketika bayi berumur 3-6 bulan.


Hepatitis B
www.rrhs.org

Penyakit Hepatitis B disebut-sebut WHO sebagi penyebab dari 780.000 kematian di dunia tiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan Hasil Riset Kesehaan Dasar tahun 2007, 1 dari 10 penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B. Namun hanya 1 dari 5 yang sadar jika mereka terinfeksi. Artinya, Penyakit Hepatitis B ini menjamur sedemikian rupa karena kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit ini. 

Intinya, selain karena faktor ekonomi, penyakit Hepatitis B bisa menyebar juga dikarenakan penularannya, yaitu melalui cairan tubuh, darah, penggunaan jarum suntik secara bergantian, penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas. Cara penularannya kurang lebih sama dengan penularan virus HIV. Maka untuk menghambat dan mencegah penularan lebih jauh, mari biasakan hidup sehat dan berperilaku sehat.
Hepatitis B

Kunjungi juga In Harmony Clinic untuk informasi seputar kesehatan.

Jenis-Jenis Tanaman Cincau dan Cirinya

Menyambung tulisan saya tentang cincau kemarin (silahkan baca di sini), hari ini saya akan membahas tentang taman cincaunya. Setelah googling-googling mencari wujud tanaman cincau, saya temukan ternyata ada banyak jenisnya. Bentuk daunnya pun berbeda-beda.

Dan acara googling ini pun buat saya shock. Beberapa jenis dari tanaman cincau ini

Tips memilih cincau yang sehat

Ada yang belum pernah makan cincau? Sepertinya semua orang Indonesia pernah ya? Paling gak warga Medan pastinya udah pernah semuanya. Apalagi cincau hitam.
 
Beberapa tahun belakangan, saya baru ngeh kalau ternyata cincau yang kita makan itu sebenarnya

11 pengobatan tradisional untuk mengatasi penyakit sehari-hari



Saya adalah tipe orang yang lebih suka dengan sesuatu yang alami. Baik makanan, perawatan kecantikan sampai obat-obatan. 

Sejak pernah berulang kali konsultasi dan mengikuti saran dokter spesialis dengan patuh hampir selama 1 tahun, namun ketika habis obatnya, sindromnya kembali lagi. (Ah lelah Hayati). Akhirnya mencoba pengobatan alternatif. Ternyata dikasih tahu manfaat bahan-bahan dan cara tradisional. Dan Alhamdulillah cara ini lebih cocok dengan saya.

Nah, agar tidak lupa, saya bagikan beberapa tips bahan dan cara tradisional ketika mengalami beberapa peyakit atau sindrom yang sering kita alami. Beberapa diantaranya sudah saya praktekkan, sebahagian teman dan keluarga yang lakukan dan sebagian lagi dengar-dengar ketika terapi. 

 1. Sakit kepala
Sering migrain, atau kepala berdenyut serasa mau pecah. Apalagi ketika cuaca panas banget. Kita bisa menggunakan jeruk nipis. Belah jeruk nipis, lalu gosokkan ke kulit kepala hingga merata. Biarkan hingga meresap, lalu bilas bersih. Lakukan di pagi dan sore hari secara rutin. Selain meringankan sakit kepala, jeruk nipis juga bagus buat pertumbuhan rambut lho.
  
 2. Mual dan Muntah
Perasaan mual bisa terjadi karena sakit kepala, karena masalah lambung, atau ketika masuk angin. Untuk meredakannya bisa dengan cara mengerok lidah dengan sendok di pagi hari atau ketika bangun tidur di pagi hari. Memang akan terasa seperti hendak muntah. Ada satu lagi, yaitu dengan menggunakan kayu manis dan gula merah yang diseduh dengan air panas. Lalu diminum selagi hangat. 

3. Sakit Magh
Ada beberapa cara yang saya dapatkan, yang pertama dengan mengkonsumsi ubi rambat kuning. Cukup sebesar gengaman tangan. Waktu itu disarankan tiap pagi sih. Tapi saya buat jadi pengganti nasi dan camilan waktu itu. (hehe Inovasi).
Cara yang kedua dengan jeruk nipis. Air perasan sebuah jeruk nipis dicampur dengan air hangat ternyata berkhasiat meredakan magh jika diminum di pagi hari setelah bangun tidur.  (Yang ini sih belum dicoba sendiri, tapi teman-teman bilang memang sangat manjur).

 4. Amandel

Salah satu stok yang wajib ada di rumah saya adalah teh mahkota dewa. (Namanya wow ya). Kegunaannya beragam. Bisa buat batuk, hipertensi, demam berdarah, rheumatic, amandel, dll. Banyak deh, lihat aja di kemasannya. Biasanya kalau udah mulai makan yang entahapahapa di luaran, dan pola makan udah enatah cemanamana, tubuh biasanya mulai protes. Dimulai dengan amandel. Nah di sinilah si teh mahkota dewa ini dicari-cari.
Kalau kata dokter saya dulu, amandel itu berfungsi sebagai pengontrol tingkat gizi tubuh. Dengan kata lain kalau amandelnya berulah, berarti tubuh mulai kekurangan gizi dan nutrisi. Biasanya sih kalau udah begitu makanannya akan kembali sehat, banyak makan buah dan sayur. Intinya sih vitamin C dan makanan berserat

 5. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Nah, kalau ini biasaya ayah saya. Darah tinggi terjadi karena penyempitan pembuluh darah dan naiknya tingkat kekentalan darah. Untuk menurunkan tekanan darah biasanya menggunakan minum jus timun. Selain itu juga bisa dengan mengkonsumsi jus daun seledri. Daun seledri terbukti ampuh utuk mengencerkan darah dan menurunkan tekanan darah. 

6. Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
Orang bilang sih, menaikkan tekanan darah lebih mudah dari pada menurunkannya. Ibu saya sering menyuguhkan bayam merah jika tekanan darah turun. Jus buah bit juga ampuh. Lalu makan hati (eee..??).Maknanya denotatif ya, bukan konotatif. Maksudnya ya makan hati beneran, hati ayam, hati sapi, hati kambing, hati rusa, dan hati-hati lainnya yang halal dimakan.
Kalau saya sih, mikirnya makan aja yang gak boleh dimakan penderita hipertensi. Garam misalnya. ;D 

7. Flu
Flu biasanya menyerang ketika atau karena sistem imun sedang turun dan pada musim pancaroba. Pastikan minum air putih yang cukup (yang dimasak), dan cukup konsumsi vitamin C dan anti oksidan. Kalau saya punya cara tersendiri yang 90% berhasil mengatasi flu. Yaitu dengan mengkonsumsi anggur hitam pada pagi hari seblum makan. Dan kalau stok cukup biasanya selalu dikonsumsi 30 menit sebelum makan, baik sebelum makan siang juga malam. Anggur hitam banyak mengandung vit. C dan antioksidan. Maka kegunaannya banyak sekali. 

8. Nyeri saat datang bulan
Perubahan hormon tiap bulannya berefek macam-macam pada tiap wanita. Salah satu yang biasa terjadi adalah nyeri saat datang bulan. Hal tersebut termasuk normal. Namun jika sampai mengganggu aktifitas hingga gak bisa ngapa-ngapain kan repot. Bahkan ada yang sampai pingsan karena tak tertahankan sakitnya. Jika sudah begitu harus waspada, karena sakit yang terlalu dan sering bisa jadi merupakan tanda adanya mioma yang berpotensi untuk menjadi kista, dan seperangkat penyakit rahim lainnya.
Nah salah satu cara mengatasinya adalah dengan rutin mengkonsumsi mahkota dewa. Seminggu sebelum siklus. Juga dengan rutin mengkonsumsi air kelapa muda tiap bulannya.


9. Ambeyen/ Wasir
Penyakit yang satu ini biasanya terjadi karena pola hidup yang cenderung malas bergerak, jarang berolahraga, dan sering duduk terlalu lama. Selain itu juga pola makan yang kurang sehat. Sehingga berakibat pada sistem metabolisme tubuh. Gejalanya bermula dengan sering susah buang air besar, lalu lambat laun berkembang menjadi ambeyen lalu berkembang lagi menjadi wasir.
Nah, berdasarkan info yang saya dengar ketika terapi, gambir bisa meringankan susah buang air besar. Jadi 2-3 buah gambirnya digerus (bisa dengan pisau), lalu diseduh dengan air panas, tapi jangan diaduk. Diamkan hingga dingin dan mengendap. Lalu minum airnya dan tinggalkan endapannya. Fungsinya kurang lebih seperti obat pencahar.
Namun jika sudah berkembang menjadi ambeyen dan wasir, bisa dengan mengkonsumsi teh mahkota dewa.

10.  Sariawan
Ketika sariawan biasanya orang mengkonsumsi Vitamin C, lalu buah-buahan yang asam-asam ya. Secara saya lebih suka buah yang manis, jadi ya, cari buah pun yang manis. Kalau asam, good bye deh. Nah, ada cara lain ternyata yang ukup manjur buat saya. yaitu makanan yang pedas. Banyakin deh makan cabai atau yang mengandung cabai. Karena ternyata cabai mengandung vit. C dan A yang cukup banyak lho. Ekstrim sih, tapi ya begitulah. It works for me. Yours’ next. 

11.  Sakit Tenggorokan, Sesak Nafas dan Batuk
Untuk ketiga sindrom ini, saya punya 2 cara. Yang pertama jahe. Minum air jahe dapat meredakan batuk dan sesak nafas buat saya. Jadi jahenya di parut lalu diseduh air panas. Atau bisa juga dididihkan hingga seperti bandrek. Diminum selagi hangat.
 Yang kedua adalah dengan susu. Sekaleng susu murni lumayan membantu meredakan sesak nafas dan batuk. Efek setelah minum susu, saluran pernafasan terasa lebih bersih dan lega. Jika tak ada susu murni bisa juga dengan susu kental manis. Baik dicampur dengan air maupun diminum langsung. Berfungsi untuk membersihkan kerongkongan dari zat-zat kimia dan zat-zat berbahaya lainnya. Seperti ketika habis beraktifitas seharian di luar yang terpapar polusi seperti asap kendaraan dan asap rokok.


Sejauh ini kesan yang ada di ingatan saya, cara tradisional yang fungsinya sebagai obat kala sakit ini cenderung enak rasanya lho. Secara dimana-mana yang namanya obat itu pastinya gak enak.

Nah, untuk sementara masih berhasil mengumpulkan 11 dulu. Masih ada beberapa lagi yang lain tentang obat-obatan yang rasanya enak ini. Tapi belum balik ingatannya. Insya Allah di lanjutkan lagi ketika ingat lagi ya. Semoga bermanfaat.

Jangan Makan Plastik



Plastik adalah istilah umum untuk polimer. Termasuk dalam jenis benda anorganik yang tak bisa terurai secara alami. Jika alam saja butuh waktu lama untuk mencernanya, bagaimana pula jika tubuh manusia yang mencernanya?

Plastik mengandung banyak senyawa yang sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi. Salah satunya adalah karsiogenik, yaitu senyawa yang menyebabkan kanker. Tapi tahukah anda, jika kita mungkin malah sering mengkonsumsi plastik secara tidak sengaja?

Kemungkinan itu biasanya datang dari alat-alat yang kita gunakan saat mengolah bahan makanan dan mengonsumsi makanan.

Para produsen makanan yang menggunakan plastik sebagai kemasan biasanya mencantumkan kode plastik pada kemasan tersebut. Kode tersebut dimaksudkan untuk mempermudah proses daur ulang
Sebagai konsumen, kita juga sebaiknya memperhatikan kode –kode tersebut agar makanan yang kita konsumsi tidak tercemari oleh zat-zat berbahaya pada plastik, dan memastikan apakah bahan plastik tersebut aman digunakan.

No Berapa?
Jika Anda membeli bahan makanan dalam kemasan plastik, misalnya minuman kemasan, coba perhatikan bagian bawah kemasan tersebut. Anda akan melihat tanda segitiga dengan angka di dalamnya. Kode angka tersebut memiliki makna yang berbeda-beda. Ada 7 kode angka .

Kode 1 adalah PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate). Biasa dipakai untuk botol plastik, seperti pada botol air mineral. Berwarna jernih dan tembus pandang. Plastik jenis ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jika dipakai berulang-ulang apalagi dengan air hangat bahkan panas, akan menyebabkan lapisan pelindung polimernya meleleh. Jika bercampur dengan minuman dan terkonsumsi, efek jangka panjangnya akan menyebabkan kanker.

Ada baiknya untuk merusak plastik jenis ini sebelum membuangnya. Dikhawatirkan pihak lain menggunakannya kembali sebagai wadah bahan makanan serupa. Fakta di lapangan, tingkat daur ulang jenis ini hanya 20%, padahal permintaan untuk produksi begitu banyak. Juga hindari pembakaran. Sering terhirup senyawa yang dihasilkan akan menyebabkan iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi wanita dapat meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran.

Ironisnya, banyak diantara kita yang menggunakannya berkali-kali. Botol  kemasan minyak goreng misalnya. Dengan alasan lebih ekonomis, kita cenderung membeli minyak goreng kemasaan isi ulang lalu mengisi kembali botol yang sudah kosong berkali-kali. Belum lagi botol-botol lainnya dengan kode nomor 1 yang kita perlakukan seperti botol minyak goreng tadi.

Angka 2 yaitu HDPE (High Density Polyethylene). Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih, galon air, peralatan makan dan minum. Plastik jenis ini bersifat lebih keras, kuat dan buram. Lebih tahan lama terhadap suhu tinggi. Jadi aman untuk digunakan berulang kali.

Angka 3 adalah PVC (Polyvinyl Chloride). Biasanya dipakai sebagai plastik pembungkus dan botol-botol. PVC tidak boleh digunakan dalam menyiapkan makanan ataupun kemasan makanan. Jika makanan bersentuhan dengan PVC, DEHA (diethylhydroxylamine) yang terkandung didalamnya akan bereaksi. Jika makanan tadi dikonsumsi, akan membahayakan ginjal, hati dan berat badan. Selain itu jangan membakar PVC, karena bahan ini mengandung klorin. Jika dibakar akan mengeluarkan racun yang mematikan.

Angka 4 berarti LDPE (low density polyethylene). Digunakan sebagai tempat makanan, boto-botol lembek, pakaian, mebel, dll. Plastik jenis ini bersifat kuat, tembus pandang, fleksibel, dan permukaan agak berlemak. Barang berbahan LDPE sangat sulit dihancurkan, namun sangat baik untuk peralatan makan dan minum karena sulit bereaksi secara kimiawi.

Angka 5 merupakan kode untuk PP (polypropylene). Plastik jenis ini bersifat lebih kuat dan ringan, transparan dan cukup mengkilap. Daya tembus uap rendah dan sangat stabil terhadap suhu tinggi. Berdasarkan sumber, jenis polypropylene ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman bayi. Maka, carilah kode angka 5 bila membeli barang plastik untuk peralatan makanan minum.

Angka 6 merupakan kode untuk PS (polystyrene). Umumnya digunakan sebagai bahan tempat makan Styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Polysteyrene merupakan polimer aromatik. Sama dengan plastik berkode angka 3, Polysteyrene juga bereaksi jika bersentuhan dengan makanan, yaitu dengan mengeluarkan bahan styrene. Styrene sangat berbahaya bagi kesehatan otak. Pada wanita mengganggu hormon estrogen yang berdampak pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf.

Selain itu, plastik jenis Polystyrene sangat sulit untuk didaur ulang. Jikapun didaur ulang, diperlukan waktu yang sangat lama dengan proses yang sangat panjang. Dan sangat tidak disarankan membakar plastik jenis ini, karena bahan ini mengandung senyawa benzene yang meneyebabkan kanker jika dibakar.
Selalu biasakan memperhatikan kode plastik pada kemasan ^_^

Angka 7 merupakan kode untuk OTHER (Polycarbonate). Ada 4 macam bahan untuk jenis plastik ini; SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC and Nylon.
SAN dan ABS memiliki daya tahan tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu. Tingkat kekerasan, kekakuan dan kekuatannya telah ditingkatkan. Biasaya digunakan untuk mangkuk mixer, piring, alat makan, sikat gigi, dan produk keras lainnya. Sangat baik digunakan sebagai peralatan makan dan minum. ABS juga digunakan untuk pipa dan bahan mainan seperti lego.

PC atau Polycarbonate dapat dijumpai pada botol susu bayi, botol minum polikarbonat, kaleng kemasan makanan dan minuman, seperti kaleng susu formula. PC yang berbahan utama Bisphenol-A sangat mungkin mengeluarkan zat utamanya ketika bersentuhan dengan makanan. Di dalam tubuh, zat ini merusak sistem hormon, menurunkan produksi sperma, merusak kromosom pada ovarium dan mengubah fungsi imunitas. Selain itu zat ini juga menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin. Sangat tidak dianjurkan untuk digunakan peralatan makan dan minum.

Sebagai konsumen yang cerdas, ada baiknya jika kita mengenali kode angka pada bahan plastik. Dengan demikian kita bisa memastikan apa saja yang aman untuk dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan. Pengetahuan dasar kode angka tersebut juga sangat membantu kita untuk memastikan bahwa bahan plastik di rumah cukup aman untuk kita dan anak-anak kita, terutama mainan anak dan benda-benda dalam interaksi kita sehari-hari.

Ironis memang seperti dalam hal botol susu bayi. Ternyata tidak semua botol susu bayi aman untuk digunakan. Tergantung dari jenis plastiknya. Padahal sering kali botol susu bayi mengalami proses pemanasan, misalnya dengan tujuan sterilisasi dengan microwave, direbus atau dituang air panas. Jika ternyata selama ini botol susu yang digunakan dibuat dari bahan plastik yang tidak tahan panas dan rentan reaksi kimia, tentunya akan sangat berdampak pada bayi kita. Padahal maksud kita memberikan susu adalah sebagai nutrisi, namun malah jadi racun mematikan.

Jadi, berhati-hatilah dalam menggunakan plastik. Terutama untuk yang berkode angka 1,3,6, dan 7 (PC), sebab semuanya sangat rentan akan reaksi kimia dan suhu. Gunakan cukup sekali saja. Dan jangan lupa untuk merusaknya sebelum membuangnya. Dengan begitu anda akan menyelamatkan nyawa orang lain.

Nah, kalau kamu sering berinteraksi dengan plastik yang mana nih?


Dimuat di Harian Analisa Senin, 7 Desember 2015