Mengulang tanggal lahir, So What?


Melihat tanggal yang baru saja saya ketik, teringat kembali tanggal apa hari ini. Hari ini, 20 April 2016 merupakan berulangnya tanggal lahir ayah. Bukannya tak tahu, bahkan sejakawal bulan april saya sudah menyadari, dan pagi tadi diingatkan oleh notifikasi di Facebook. Dan sampai malam ini pun saya tidak menelepon rumah.

Hmm... entah sejak kapan, saya tak lagi mengucapkan selamat ulang tahun kepada siapapun. Atau lebih tepatnya berusaha untuk tidak mengatakan atau memberikan selamat pada yang berulang tahun. Mungkin karena pemikiran saya telah terjamah buku-buku dan terori-terori konspirasi yang berakar mula pada tradisi kaum pagan.

Bukan berarti saya tahu dan faham benar akan mana yang benar-benar benar dan benar-benar salah. Hanya saja karena logika dan agama berpadu, mencari kebenaran bukan pembenaran. Maka hati dan pikiran sebagan masih ragu dan sebagian yakin akan suatu hal, yaitu fakta dan  sebab akibat. Maka saya memilih untuk tidak mengikutinya. Bukankah suatu kaum yang menyerupai kaum yang lain termasuk dalam kaum tersebut? Ah, betapa bahasan yang ribet.

Baiklah, kembali pada ayah yang mengulang tahun lahirnya dan saya yang tak kunjung meneleponnya. Intinya adalah mendoakan seseorang untuk kebaikannya tak harus dikhususkan karena ia sedang mengulang tanggal kelahirannya.

Menjalin silaturahim tak mesti karena ada suatu peristiwa spesial. Memberi hadiah, tersenyum, bersedekah, berbagi, tak sepantasnya hanya dikhususkan karena ada suatu hari spesial yang dipercaya patut dirayakan. Apalagi jika budaya tersebut bukanlah budaya Islam. Bukankah semua itu bisa dilakukan kapan saja. Atau lebih tepatnya bukankah hal tersebut sebaiknya dilakukan kapan saja bahkan semakin sering semakin baik bukan?

Nah, menghindari hal “pengkhususan” itulah alasan utama saya untuk tidak mengucapkan dan merayakan pengulangan tanggal lahir alias ulang tahun. So, I don’t celebrate birthday, nor mine nor yours.

Jadi, maaf jika saya tidak menelepon atau sms, mengucapkan atau hadir dihari atau acara yang kamu anggap spesial. Bukan berarti sombong atau tidak menghargai, bukan berarti tidak setia kawan atau tidak peduli, bukan juga berarti melupakan (karena zaman ini ada facebook yang mengingatkan. Atau mungkin karena memang saya tidak tahu). Namun saya sedang berusaha untuk melakukan hal yang saya yakini benar sampai saat ini.

Rumah Kedua, Rabu 20 Mei 2016

Mengapa menulis?



Tiap orang pasti punya jawaban berbeda . Beberapa mungkin memiliki alasan sama. Ada yang karena tugas kuliah, ada ynag karena tuntutan profesi, ada pula karena hobi, ada pla dengan alasan-alasan unik seperti agar terkenal, agar dikenal, karena lagi stress, de el el.

Saya sendiri memiliki alasan yang tak konsisten. Dahulu, alasan saya menulis adalah untuk menyalurkan ide-ide, lalu berganti dengan mengikuti filosofi “aku menulis maka aku ada”. Dan akhir –akhir ini saya menemukan alasan yang cukup masuk akal buat saya, yaitu saya menulis agar tak lupa. Pasalnya tingkat kepelupaan itu kian hari kian bertambah saja.

Banyak ide, peristiwa, bahkan memori yang kuat auranya pada awalnya kian terlupakan hakikatnya seiring berlalunya waktu. Itulah yang saya rasakan. Saying sekali rasanya jika hal-hal yang luar biasa (menurut kategori saya), dibiarkan dengan sengaja menghilang perlahan. Dan suatu saat nanti bahkan untuk memanggil kembarli memori tersebut sangat susah, jangan kan detailnya, potongan-potongan ingata tersebut bahkan tercampur dengan potongan memori lainnya. Ah sayang sekali bukan.

Jadi untuk saat ini alasan inilah yang saya punya. Alasan ini jugalah yang mengikat saya untuk mulai dan tetap konsisten menulis, apapun itu. karena kelalaian untuk mencatat suatu peristiwa yang dialamai, ataupun dipikirkan dampaknya akan sangat mengecewakan kelak. And I don’t want to be disappointed. (Again and again). 

Jadi dengan catatan yang saya buat sendiri ini, merupakan awal dan ikrar yang wajb ditepati, merupakan komitmen untuk dilaksanakan. Semoga bermanfaat khususnya buat diri saya sendiri, sebagai pengingat kala lupa, sebagai cerminan ketika lalai, dan pembelajaran dalam mengisi rapor akhirat (meminjam kosakata seorang teman). Bismillahirrahmaanirrahiiim.

Bagaimana denganmu. mengapa kamu menulis?
 

Rumah Kedua, Rabu 20 April 2016.

7 Tips belanja online




Kian mudahnya akses internet dewasa ini, tak bisa dipungkiri juga bahwa kian banyak  perusahaan yang beralih memasarkan produknya via toko maya, alias online shop. Nah, apakah kamu adalah salah satunya yang suka belanja online?
 
Ada banyak

11 pengobatan tradisional untuk mengatasi penyakit sehari-hari



Saya adalah tipe orang yang lebih suka dengan sesuatu yang alami. Baik makanan, perawatan kecantikan sampai obat-obatan. 

Sejak pernah berulang kali konsultasi dan mengikuti saran dokter spesialis dengan patuh hampir selama 1 tahun, namun ketika habis obatnya, sindromnya kembali lagi. (Ah lelah Hayati). Akhirnya mencoba pengobatan alternatif. Ternyata dikasih tahu manfaat bahan-bahan dan cara tradisional. Dan Alhamdulillah cara ini lebih cocok dengan saya.

Nah, agar tidak lupa, saya bagikan beberapa tips bahan dan cara tradisional ketika mengalami beberapa peyakit atau sindrom yang sering kita alami. Beberapa diantaranya sudah saya praktekkan, sebahagian teman dan keluarga yang lakukan dan sebagian lagi dengar-dengar ketika terapi. 

 1. Sakit kepala
Sering migrain, atau kepala berdenyut serasa mau pecah. Apalagi ketika cuaca panas banget. Kita bisa menggunakan jeruk nipis. Belah jeruk nipis, lalu gosokkan ke kulit kepala hingga merata. Biarkan hingga meresap, lalu bilas bersih. Lakukan di pagi dan sore hari secara rutin. Selain meringankan sakit kepala, jeruk nipis juga bagus buat pertumbuhan rambut lho.
  
 2. Mual dan Muntah
Perasaan mual bisa terjadi karena sakit kepala, karena masalah lambung, atau ketika masuk angin. Untuk meredakannya bisa dengan cara mengerok lidah dengan sendok di pagi hari atau ketika bangun tidur di pagi hari. Memang akan terasa seperti hendak muntah. Ada satu lagi, yaitu dengan menggunakan kayu manis dan gula merah yang diseduh dengan air panas. Lalu diminum selagi hangat. 

3. Sakit Magh
Ada beberapa cara yang saya dapatkan, yang pertama dengan mengkonsumsi ubi rambat kuning. Cukup sebesar gengaman tangan. Waktu itu disarankan tiap pagi sih. Tapi saya buat jadi pengganti nasi dan camilan waktu itu. (hehe Inovasi).
Cara yang kedua dengan jeruk nipis. Air perasan sebuah jeruk nipis dicampur dengan air hangat ternyata berkhasiat meredakan magh jika diminum di pagi hari setelah bangun tidur.  (Yang ini sih belum dicoba sendiri, tapi teman-teman bilang memang sangat manjur).

 4. Amandel

Salah satu stok yang wajib ada di rumah saya adalah teh mahkota dewa. (Namanya wow ya). Kegunaannya beragam. Bisa buat batuk, hipertensi, demam berdarah, rheumatic, amandel, dll. Banyak deh, lihat aja di kemasannya. Biasanya kalau udah mulai makan yang entahapahapa di luaran, dan pola makan udah enatah cemanamana, tubuh biasanya mulai protes. Dimulai dengan amandel. Nah di sinilah si teh mahkota dewa ini dicari-cari.
Kalau kata dokter saya dulu, amandel itu berfungsi sebagai pengontrol tingkat gizi tubuh. Dengan kata lain kalau amandelnya berulah, berarti tubuh mulai kekurangan gizi dan nutrisi. Biasanya sih kalau udah begitu makanannya akan kembali sehat, banyak makan buah dan sayur. Intinya sih vitamin C dan makanan berserat

 5. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Nah, kalau ini biasaya ayah saya. Darah tinggi terjadi karena penyempitan pembuluh darah dan naiknya tingkat kekentalan darah. Untuk menurunkan tekanan darah biasanya menggunakan minum jus timun. Selain itu juga bisa dengan mengkonsumsi jus daun seledri. Daun seledri terbukti ampuh utuk mengencerkan darah dan menurunkan tekanan darah. 

6. Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
Orang bilang sih, menaikkan tekanan darah lebih mudah dari pada menurunkannya. Ibu saya sering menyuguhkan bayam merah jika tekanan darah turun. Jus buah bit juga ampuh. Lalu makan hati (eee..??).Maknanya denotatif ya, bukan konotatif. Maksudnya ya makan hati beneran, hati ayam, hati sapi, hati kambing, hati rusa, dan hati-hati lainnya yang halal dimakan.
Kalau saya sih, mikirnya makan aja yang gak boleh dimakan penderita hipertensi. Garam misalnya. ;D 

7. Flu
Flu biasanya menyerang ketika atau karena sistem imun sedang turun dan pada musim pancaroba. Pastikan minum air putih yang cukup (yang dimasak), dan cukup konsumsi vitamin C dan anti oksidan. Kalau saya punya cara tersendiri yang 90% berhasil mengatasi flu. Yaitu dengan mengkonsumsi anggur hitam pada pagi hari seblum makan. Dan kalau stok cukup biasanya selalu dikonsumsi 30 menit sebelum makan, baik sebelum makan siang juga malam. Anggur hitam banyak mengandung vit. C dan antioksidan. Maka kegunaannya banyak sekali. 

8. Nyeri saat datang bulan
Perubahan hormon tiap bulannya berefek macam-macam pada tiap wanita. Salah satu yang biasa terjadi adalah nyeri saat datang bulan. Hal tersebut termasuk normal. Namun jika sampai mengganggu aktifitas hingga gak bisa ngapa-ngapain kan repot. Bahkan ada yang sampai pingsan karena tak tertahankan sakitnya. Jika sudah begitu harus waspada, karena sakit yang terlalu dan sering bisa jadi merupakan tanda adanya mioma yang berpotensi untuk menjadi kista, dan seperangkat penyakit rahim lainnya.
Nah salah satu cara mengatasinya adalah dengan rutin mengkonsumsi mahkota dewa. Seminggu sebelum siklus. Juga dengan rutin mengkonsumsi air kelapa muda tiap bulannya.


9. Ambeyen/ Wasir
Penyakit yang satu ini biasanya terjadi karena pola hidup yang cenderung malas bergerak, jarang berolahraga, dan sering duduk terlalu lama. Selain itu juga pola makan yang kurang sehat. Sehingga berakibat pada sistem metabolisme tubuh. Gejalanya bermula dengan sering susah buang air besar, lalu lambat laun berkembang menjadi ambeyen lalu berkembang lagi menjadi wasir.
Nah, berdasarkan info yang saya dengar ketika terapi, gambir bisa meringankan susah buang air besar. Jadi 2-3 buah gambirnya digerus (bisa dengan pisau), lalu diseduh dengan air panas, tapi jangan diaduk. Diamkan hingga dingin dan mengendap. Lalu minum airnya dan tinggalkan endapannya. Fungsinya kurang lebih seperti obat pencahar.
Namun jika sudah berkembang menjadi ambeyen dan wasir, bisa dengan mengkonsumsi teh mahkota dewa.

10.  Sariawan
Ketika sariawan biasanya orang mengkonsumsi Vitamin C, lalu buah-buahan yang asam-asam ya. Secara saya lebih suka buah yang manis, jadi ya, cari buah pun yang manis. Kalau asam, good bye deh. Nah, ada cara lain ternyata yang ukup manjur buat saya. yaitu makanan yang pedas. Banyakin deh makan cabai atau yang mengandung cabai. Karena ternyata cabai mengandung vit. C dan A yang cukup banyak lho. Ekstrim sih, tapi ya begitulah. It works for me. Yours’ next. 

11.  Sakit Tenggorokan, Sesak Nafas dan Batuk
Untuk ketiga sindrom ini, saya punya 2 cara. Yang pertama jahe. Minum air jahe dapat meredakan batuk dan sesak nafas buat saya. Jadi jahenya di parut lalu diseduh air panas. Atau bisa juga dididihkan hingga seperti bandrek. Diminum selagi hangat.
 Yang kedua adalah dengan susu. Sekaleng susu murni lumayan membantu meredakan sesak nafas dan batuk. Efek setelah minum susu, saluran pernafasan terasa lebih bersih dan lega. Jika tak ada susu murni bisa juga dengan susu kental manis. Baik dicampur dengan air maupun diminum langsung. Berfungsi untuk membersihkan kerongkongan dari zat-zat kimia dan zat-zat berbahaya lainnya. Seperti ketika habis beraktifitas seharian di luar yang terpapar polusi seperti asap kendaraan dan asap rokok.


Sejauh ini kesan yang ada di ingatan saya, cara tradisional yang fungsinya sebagai obat kala sakit ini cenderung enak rasanya lho. Secara dimana-mana yang namanya obat itu pastinya gak enak.

Nah, untuk sementara masih berhasil mengumpulkan 11 dulu. Masih ada beberapa lagi yang lain tentang obat-obatan yang rasanya enak ini. Tapi belum balik ingatannya. Insya Allah di lanjutkan lagi ketika ingat lagi ya. Semoga bermanfaat.

Keunikan Orang yang Ditemui Saat Traveling


Siapa sih yang gak suka jalan-jalan. Baik traveling solo atau barengan ada plus minusnya masing-masing. Tinggal bagaimana menyikapi dan niatnya saja. Karena sering kali banyak kejutan yang muncul saat traveling. Mulai dari fakta unik tempat yang kita kunjungi, masyarakatnya, orang-orang yang ditemui, bahkan mungkin teman seperjalanan kita.
traveling yuk
Mau dikasi caption apa ya... :D
Nah, ini adalah beberapa keunikan orang yang saya temui saat traveling ke beberapa tempat. Ada yang tahu di mana?

1. Mas-mas pengendara motor besar berhelm Hello Kity


Jadi ceritanya sore itu lagi di angkot. Lagi asik amat-mengamati. Angkot yang ditumpangi berjalan beriringan dengan si motor besar yang dikendarai oleh Mas-mas keren berhelm putih. Namun karena ia buru-buru sepertinya, ia pun mendahului angkot kami. Dan eh, barulah kelihatan ternyata helmnya si Mas bercorak Hello Kity di bagian belakangnya. Dan di bagian boncengannya ada satu lagi helm pink yang juga bercorak Hello Kity. Pantesan si Mas-nya buru-buru. Waktunya jemput.

2. Teman seperjalanan yang wajib foto di setiap tempat yang ada bacaannya


Untuk traveler yang gila foto, saya mah maklum-maklum saja. Bagi traveler yang satu ini semua foto harus ada wajahnya dengan kacamata hitamnya.

Waktu itu, setelah seharian sudah kami berputar-putar (dengan motor pinjaman) mengunjungi semua tempat wisatanya, foto sana-sini hingga baterai kamera low dan memori full, kami bertiga mengunjungi salah satu pantai di kawasan Sumatera dengan motor. Bersantai mengilangkan lelah seharian. Senja. Kami pun pulang. 

Di tengah perjalanan pulang, si Kakak ini akhirnya memaksa kami untuk balik lagi. Katanya ia harus foto di batu yang ada bacaan nama pantainya tadi. (Tepok jidat). Akhirnya kami balik lagi ke sana pemirsa. Demi bisa foto, ia rela menghapus beberapa fotonya. Seccara 3 kali jepret gak cukup.

3. Maskot berbayar

Dari awal sih tujuannya selain mau mengunjungi, pastinya mau foto dan mencari foto di situs wisata sejarah ini. Pas lihat banyak yang foto dengan maskot-maskot berkarakter Mickey Mouse, Doraemon, Sponge Bob dan teman-temannya, dua teman seperjalanan yang hobi foto ini pun tak mau ketinggalan.

Nah setelah puas beraneka gaya, kami pun beranjak. Eh tiba-tiba saja si maskot tadi menarik ujung baju teman saya. Si maskot pun akhirnya berbicara. “Yuk, bayarannya?” (Yuk, baca: Kakak). Lha, kirain gratis.

4. Abang-abang supir pick up yang baik hati


Hampir senja. Kami baru saja turun dari dari makam yang letaknya di ketinggian kurang lebih 700 anak tangga. Ketika pergi tadi pagi, kami menyewa dua becak motor. Janji akan dijemput kembali petangnya. Hampir 15 menit menunggu, sang becak tak kunjung datang.

Dalam penantian, kami lesehan di pinggir jalan. Duduk-duduk pada kanan-kiri undakan titi. Meskipun jalan beraspal mulus dan bagus, kota ini tidaklah memiliki angkot.

Hampir magrib. Becak yang ditunggu tak kunjung datang. Lalu sebuah mobil pick up berwarna hitam melewati kami. Tak lama kemudian mobil itu kembali lagi, mundur. Sang sopir mengatakan sesuatu dalam bahasa daerahnya. Teman saya yang asli orang sana meladeninya berbicara.

Saya mengerti setengah-setengah. Intinya ia menawarkan untuk ikut naik pick up nya. Kami pun akhirnya diantar ke tujuan.

Di perjalanan terlihat di sebelah barat, matahari berbentuk aneh. Ternyata sedang ada gerhana parsial.  Ada-ada saja memang kejutan di kota ini. Rekomendasi dah buat semua manusia penggemar jalan-jalan. Wajib kunjung lokasi ini.

5. Warga (se)kampung yang gak ngasi pulang sebelum makan di rumahnya


Enak banget kan. Seccara sang mahluk yang datang ke rumah mereka itu statusnya ada yang sebagai keponakan, cucu, sepupu, pariban, teman dari ibunya, teman dari ayahnya, temannya, apalagi tetangganya. Satu kota bagaikan semua penduduknya itu saudaranya semua dari ujung ke ujung. Tiap berkunjung, atau sekedar sapa, pasti di-stop, disuruh masuk dulu ke rumahnya, lalu disuruh ke dapur. Makan.

Di jam sarapan ada saja yang mengantarkan kue-kue khas daerah ini ke rumah si kawan ini. Makan siang tinggal pilih mau makan di mana. Makan malam, camilan, tinggal tunjuk. All is free. Yang (gak) enaknya, hari pertama mendarat di sana. Makanan aneka rupa berjibun berdatangan. Kami sampai sesak nafas karena kekenyangan.

Pengalaman ini bukan hanya karena penduduk daerah sana yang ramah-ramah, tapi juga karena siapa teman perjalanannya juga. Taklah lebay jika dikatakan si teman kami ini cukup populer di kota kelahirannya. Hampir tak ada warga sana yang tak kenal dengan si Dahlia ini di masanya. 

6. Mbak-mbak yang suka buat nyasar


Beberapa tahun lalu, ketika masih unyu-unyusmartphone masih langka dan internet masih mahal di tangan mahasiswa, kami nekat jalan-jalan dengan info yang kami ingat setelah baca di internet berkali-kali dan sekumpulan catatan kecil yang kami bawa.

Sayangnya tak satupun catatan kami memuat info rute metro di sana. Alhasil, setelah beli kartu di mesin penjual kartu otomatis, kami pun membaca lekat-lekat rute mana saja yang akan kami lewati untuk sampai ke tempat tujuan.

Kami pun naik, sambil tak henti memperhatikan lampu rute pada layar dinding metro. Mungkin karena hanya kami berempat yang begitu tertarik dengan rute si metro, seorang mbak-mbak berambut pendek  iseng menyapa.

Butuh beberapa saat agar kami mengerti apa yang dikatakannya. Intinya dia bilang jika ingin ke tujuan kami, kami harus berhenti di stasiun selanjutnya, dan berganti metro di jalur sebelah, lalu berhenti di stasiun ke-3 yang merupakan pemberhentian terakhir. Kami pun langsung percaya saja, takut kelewatan lalu nyasar.

Di stasiun selanjutnya, kami bergegas turun. Saat pintu akan menutup, jelas-jelas kami melihat si mbak tadi tersenyum aneh. Langsung deh terbayang figur psikopat yang sering nampil di film holywood saat itu juga. Perasaan kami tak enak. Namun pauknya saat itu, kami turuti juga petunjuk si mbak. Kami lebih percaya dengan si mbak daripada kata hati kami. Hah.

Kami menyeberang ke jalur sebelah. Lalu naik metro dengan arah berbeda. Di stasiun ketiga, kami turun. Dan ternyata itu bukan nama stasiun yang kami tuju. Kami lihat lagi papan keterangan lekat-lekat. Ternyata rute yang kami pilih pertama tadi sudah benar. Barulah benar-benar sadar kalau kami dikerjai psikopat.

7. Penduduk yang rata-rata gak bisa bilang “er”


Jika traveling ke manapun, sebisa mungkin pelajari dahulu kebudayaan, dan kebiasaan sehari-hari penduduknya. Apa lagi traveling  ke beda negara. Nah, inilah yang pada saat itu masih kami amalkan setengah-setengah. Kurang research. Yang di-research tempat-tempat wisatanya saja sih.

Beginilah jadinya. Supir taksi yang kami tumpangi tak bisa mengidentifikasi tujuan kami ketika kami mengatakan nama tempat tujuan dengan bahasa inggris yang baik dan benar. Kami mengucapkan “road” (jalan) dengan fasih. Sampai 20 kali, sang supir tetap tak mengerti. Kami pun bingung. Sukur waktu di bandara kami sempat nyaplok peta wisata gratis. Kami pun akhirnya pakai bahasa tarzan sambil nunjukin tuh peta. Sampai di sana, kami lihat plang marka jalan. Jelas-jelas ditulis pakai bahasa Inggris “ROAD”.

Esoknya setelah lelah berkeliling situs wisata dan berbelanja souvenir, kami hendak pulang dengan jasa sejenis becak la kalau di Medan. Hal yang sama terjadi, sang supir juga tak tahu di mana tempat yang kami maksud. Akhirnya kami sebutkan saja nama jalannya tanpa pakai kata “ROAD”.

Aha ia langsung faham. Dan ia mengulang-ulang tujuan kami. Yang kami tangkap ia mengucapkan kata “ROAD” menjadi “LOAD” (seperti orang Medan mengucapkan “lut” pada kata “mulut”. Pakai logat Medan ya, bukan pengucapan bahasa Indonesia yang baik dan benar😁).

Kami pun akhirnya ngomong pakai bahasa Indonesia dengan uwak itu sambil pakai bahasa tarzan. Uwak itu pun ngoceh-ngoceh dengan bahasanya sambil bareng-bareng kami ketawa-ketawa gak jelas. Akhirnya sah sudah bahwa bahasa Inggris memang tak berguna di sana.  

8. Cowok-cowok pada pakai pink mah biasa


Kalau adik laki-laki saya, ada corak warna pink-nya sedikit saja, mau tas, sepatu, apalagi baju dan celana, pasti takkkan dipakainya. Kalau di Medan, lelaki juga rata-rata pada ogah pakai sesuatu yang ada nuansa pink-nya.

Paling sering sekarang ini lihat lelaki pakai pink pas nikahan. Ehm, maksud saya si pengantin pria. Bisa jadi karena terpaksa, mau tak mau, atau yang 'ya udah la ikhlas saja'.

Yang datang ke pesta pakai pink pastinya wanita. Kalau lelaki...? Sepertinya pernah jumpa sekali, kemeja soft pink yang hampir kelihatan putih. Lagi pula wanita cenderung bilang “Iii...cowok pake pink” (maknanya agak-agak gimanaaa gitu).

Nah, kalau di sini, pertama kali jumpa pasangan muda lelaki dan perempuan di satu bus. Mereka kompakan pakai kaos pink ngejreng. (Mungkin mereka lagi bulan madu ya).

Selanjutnya ketika sampai di tempat tujuan. Saat itu kami ngobrak-ngabrik pasar dulu pagi-pagi, cari sarapan. Eh, banyak yang pake kaos dan baju berwarna pink. Dan rata-rata yang pakai adalah lelaki.

Kemudian waktu kami keliling kotanya, tak hanya manusianya saja ternyata yang ber-pink ria. Banyak bangunan, rumah, jembatan layang, mall, bus kota, taksi, becak, bahkan nasi gorengnya pun berwarna pink ngejreng. Oh
My God. Sepertinya negara ini pecinta pink. Entah kenapa bendera negaranya tak ada nuansa pink-pink-nya. 


Nah, itu dia beberapa keunikan orang yang saya temui saat traveling. Ada yang bisa tebak di mana-mana lokasi dari 8 poin di atas?