11 pengobatan tradisional untuk mengatasi penyakit sehari-hari



Saya adalah tipe orang yang lebih suka dengan sesuatu yang alami. Baik makanan, perawatan kecantikan sampai obat-obatan. 

Sejak pernah berulang kali konsultasi dan mengikuti saran dokter spesialis dengan patuh hampir selama 1 tahun, namun ketika habis obatnya, sindromnya kembali lagi. (Ah lelah Hayati). Akhirnya mencoba pengobatan alternatif. Ternyata dikasih tahu manfaat bahan-bahan dan cara tradisional. Dan Alhamdulillah cara ini lebih cocok dengan saya.

Nah, agar tidak lupa, saya bagikan beberapa tips bahan dan cara tradisional ketika mengalami beberapa peyakit atau sindrom yang sering kita alami. Beberapa diantaranya sudah saya praktekkan, sebahagian teman dan keluarga yang lakukan dan sebagian lagi dengar-dengar ketika terapi. 

 1. Sakit kepala
Sering migrain, atau kepala berdenyut serasa mau pecah. Apalagi ketika cuaca panas banget. Kita bisa menggunakan jeruk nipis. Belah jeruk nipis, lalu gosokkan ke kulit kepala hingga merata. Biarkan hingga meresap, lalu bilas bersih. Lakukan di pagi dan sore hari secara rutin. Selain meringankan sakit kepala, jeruk nipis juga bagus buat pertumbuhan rambut lho.
  
 2. Mual dan Muntah
Perasaan mual bisa terjadi karena sakit kepala, karena masalah lambung, atau ketika masuk angin. Untuk meredakannya bisa dengan cara mengerok lidah dengan sendok di pagi hari atau ketika bangun tidur di pagi hari. Memang akan terasa seperti hendak muntah. Ada satu lagi, yaitu dengan menggunakan kayu manis dan gula merah yang diseduh dengan air panas. Lalu diminum selagi hangat. 

3. Sakit Magh
Ada beberapa cara yang saya dapatkan, yang pertama dengan mengkonsumsi ubi rambat kuning. Cukup sebesar gengaman tangan. Waktu itu disarankan tiap pagi sih. Tapi saya buat jadi pengganti nasi dan camilan waktu itu. (hehe Inovasi).
Cara yang kedua dengan jeruk nipis. Air perasan sebuah jeruk nipis dicampur dengan air hangat ternyata berkhasiat meredakan magh jika diminum di pagi hari setelah bangun tidur.  (Yang ini sih belum dicoba sendiri, tapi teman-teman bilang memang sangat manjur).

 4. Amandel

Salah satu stok yang wajib ada di rumah saya adalah teh mahkota dewa. (Namanya wow ya). Kegunaannya beragam. Bisa buat batuk, hipertensi, demam berdarah, rheumatic, amandel, dll. Banyak deh, lihat aja di kemasannya. Biasanya kalau udah mulai makan yang entahapahapa di luaran, dan pola makan udah enatah cemanamana, tubuh biasanya mulai protes. Dimulai dengan amandel. Nah di sinilah si teh mahkota dewa ini dicari-cari.
Kalau kata dokter saya dulu, amandel itu berfungsi sebagai pengontrol tingkat gizi tubuh. Dengan kata lain kalau amandelnya berulah, berarti tubuh mulai kekurangan gizi dan nutrisi. Biasanya sih kalau udah begitu makanannya akan kembali sehat, banyak makan buah dan sayur. Intinya sih vitamin C dan makanan berserat

 5. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Nah, kalau ini biasaya ayah saya. Darah tinggi terjadi karena penyempitan pembuluh darah dan naiknya tingkat kekentalan darah. Untuk menurunkan tekanan darah biasanya menggunakan minum jus timun. Selain itu juga bisa dengan mengkonsumsi jus daun seledri. Daun seledri terbukti ampuh utuk mengencerkan darah dan menurunkan tekanan darah. 

6. Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
Orang bilang sih, menaikkan tekanan darah lebih mudah dari pada menurunkannya. Ibu saya sering menyuguhkan bayam merah jika tekanan darah turun. Jus buah bit juga ampuh. Lalu makan hati (eee..??).Maknanya denotatif ya, bukan konotatif. Maksudnya ya makan hati beneran, hati ayam, hati sapi, hati kambing, hati rusa, dan hati-hati lainnya yang halal dimakan.
Kalau saya sih, mikirnya makan aja yang gak boleh dimakan penderita hipertensi. Garam misalnya. ;D 

7. Flu
Flu biasanya menyerang ketika atau karena sistem imun sedang turun dan pada musim pancaroba. Pastikan minum air putih yang cukup (yang dimasak), dan cukup konsumsi vitamin C dan anti oksidan. Kalau saya punya cara tersendiri yang 90% berhasil mengatasi flu. Yaitu dengan mengkonsumsi anggur hitam pada pagi hari seblum makan. Dan kalau stok cukup biasanya selalu dikonsumsi 30 menit sebelum makan, baik sebelum makan siang juga malam. Anggur hitam banyak mengandung vit. C dan antioksidan. Maka kegunaannya banyak sekali. 

8. Nyeri saat datang bulan
Perubahan hormon tiap bulannya berefek macam-macam pada tiap wanita. Salah satu yang biasa terjadi adalah nyeri saat datang bulan. Hal tersebut termasuk normal. Namun jika sampai mengganggu aktifitas hingga gak bisa ngapa-ngapain kan repot. Bahkan ada yang sampai pingsan karena tak tertahankan sakitnya. Jika sudah begitu harus waspada, karena sakit yang terlalu dan sering bisa jadi merupakan tanda adanya mioma yang berpotensi untuk menjadi kista, dan seperangkat penyakit rahim lainnya.
Nah salah satu cara mengatasinya adalah dengan rutin mengkonsumsi mahkota dewa. Seminggu sebelum siklus. Juga dengan rutin mengkonsumsi air kelapa muda tiap bulannya.


9. Ambeyen/ Wasir
Penyakit yang satu ini biasanya terjadi karena pola hidup yang cenderung malas bergerak, jarang berolahraga, dan sering duduk terlalu lama. Selain itu juga pola makan yang kurang sehat. Sehingga berakibat pada sistem metabolisme tubuh. Gejalanya bermula dengan sering susah buang air besar, lalu lambat laun berkembang menjadi ambeyen lalu berkembang lagi menjadi wasir.
Nah, berdasarkan info yang saya dengar ketika terapi, gambir bisa meringankan susah buang air besar. Jadi 2-3 buah gambirnya digerus (bisa dengan pisau), lalu diseduh dengan air panas, tapi jangan diaduk. Diamkan hingga dingin dan mengendap. Lalu minum airnya dan tinggalkan endapannya. Fungsinya kurang lebih seperti obat pencahar.
Namun jika sudah berkembang menjadi ambeyen dan wasir, bisa dengan mengkonsumsi teh mahkota dewa.

10.  Sariawan
Ketika sariawan biasanya orang mengkonsumsi Vitamin C, lalu buah-buahan yang asam-asam ya. Secara saya lebih suka buah yang manis, jadi ya, cari buah pun yang manis. Kalau asam, good bye deh. Nah, ada cara lain ternyata yang ukup manjur buat saya. yaitu makanan yang pedas. Banyakin deh makan cabai atau yang mengandung cabai. Karena ternyata cabai mengandung vit. C dan A yang cukup banyak lho. Ekstrim sih, tapi ya begitulah. It works for me. Yours’ next. 

11.  Sakit Tenggorokan, Sesak Nafas dan Batuk
Untuk ketiga sindrom ini, saya punya 2 cara. Yang pertama jahe. Minum air jahe dapat meredakan batuk dan sesak nafas buat saya. Jadi jahenya di parut lalu diseduh air panas. Atau bisa juga dididihkan hingga seperti bandrek. Diminum selagi hangat.
 Yang kedua adalah dengan susu. Sekaleng susu murni lumayan membantu meredakan sesak nafas dan batuk. Efek setelah minum susu, saluran pernafasan terasa lebih bersih dan lega. Jika tak ada susu murni bisa juga dengan susu kental manis. Baik dicampur dengan air maupun diminum langsung. Berfungsi untuk membersihkan kerongkongan dari zat-zat kimia dan zat-zat berbahaya lainnya. Seperti ketika habis beraktifitas seharian di luar yang terpapar polusi seperti asap kendaraan dan asap rokok.


Sejauh ini kesan yang ada di ingatan saya, cara tradisional yang fungsinya sebagai obat kala sakit ini cenderung enak rasanya lho. Secara dimana-mana yang namanya obat itu pastinya gak enak.

Nah, untuk sementara masih berhasil mengumpulkan 11 dulu. Masih ada beberapa lagi yang lain tentang obat-obatan yang rasanya enak ini. Tapi belum balik ingatannya. Insya Allah di lanjutkan lagi ketika ingat lagi ya. Semoga bermanfaat.

Keunikan Orang yang Ditemui Saat Traveling


Siapa sih yang gak suka jalan-jalan. Baik traveling solo atau barengan ada plus minusnya masing-masing. Tinggal bagaimana menyikapi dan niatnya saja. Karena sering kali banyak kejutan yang muncul saat traveling. Mulai dari fakta unik tempat yang kita kunjungi, masyarakatnya, orang-orang yang ditemui, bahkan mungkin teman seperjalanan kita.
traveling yuk
Mau dikasi caption apa ya... :D
Nah, ini adalah beberapa keunikan orang yang saya temui saat traveling ke beberapa tempat. Ada yang tahu di mana?

1. Mas-mas pengendara motor besar berhelm Hello Kity


Jadi ceritanya sore itu lagi di angkot. Lagi asik amat-mengamati. Angkot yang ditumpangi berjalan beriringan dengan si motor besar yang dikendarai oleh Mas-mas keren berhelm putih. Namun karena ia buru-buru sepertinya, ia pun mendahului angkot kami. Dan eh, barulah kelihatan ternyata helmnya si Mas bercorak Hello Kity di bagian belakangnya. Dan di bagian boncengannya ada satu lagi helm pink yang juga bercorak Hello Kity. Pantesan si Mas-nya buru-buru. Waktunya jemput.

2. Teman seperjalanan yang wajib foto di setiap tempat yang ada bacaannya


Untuk traveler yang gila foto, saya mah maklum-maklum saja. Bagi traveler yang satu ini semua foto harus ada wajahnya dengan kacamata hitamnya.

Waktu itu, setelah seharian sudah kami berputar-putar (dengan motor pinjaman) mengunjungi semua tempat wisatanya, foto sana-sini hingga baterai kamera low dan memori full, kami bertiga mengunjungi salah satu pantai di kawasan Sumatera dengan motor. Bersantai mengilangkan lelah seharian. Senja. Kami pun pulang. 

Di tengah perjalanan pulang, si Kakak ini akhirnya memaksa kami untuk balik lagi. Katanya ia harus foto di batu yang ada bacaan nama pantainya tadi. (Tepok jidat). Akhirnya kami balik lagi ke sana pemirsa. Demi bisa foto, ia rela menghapus beberapa fotonya. Seccara 3 kali jepret gak cukup.

3. Maskot berbayar

Dari awal sih tujuannya selain mau mengunjungi, pastinya mau foto dan mencari foto di situs wisata sejarah ini. Pas lihat banyak yang foto dengan maskot-maskot berkarakter Mickey Mouse, Doraemon, Sponge Bob dan teman-temannya, dua teman seperjalanan yang hobi foto ini pun tak mau ketinggalan.

Nah setelah puas beraneka gaya, kami pun beranjak. Eh tiba-tiba saja si maskot tadi menarik ujung baju teman saya. Si maskot pun akhirnya berbicara. “Yuk, bayarannya?” (Yuk, baca: Kakak). Lha, kirain gratis.

4. Abang-abang supir pick up yang baik hati


Hampir senja. Kami baru saja turun dari dari makam yang letaknya di ketinggian kurang lebih 700 anak tangga. Ketika pergi tadi pagi, kami menyewa dua becak motor. Janji akan dijemput kembali petangnya. Hampir 15 menit menunggu, sang becak tak kunjung datang.

Dalam penantian, kami lesehan di pinggir jalan. Duduk-duduk pada kanan-kiri undakan titi. Meskipun jalan beraspal mulus dan bagus, kota ini tidaklah memiliki angkot.

Hampir magrib. Becak yang ditunggu tak kunjung datang. Lalu sebuah mobil pick up berwarna hitam melewati kami. Tak lama kemudian mobil itu kembali lagi, mundur. Sang sopir mengatakan sesuatu dalam bahasa daerahnya. Teman saya yang asli orang sana meladeninya berbicara.

Saya mengerti setengah-setengah. Intinya ia menawarkan untuk ikut naik pick up nya. Kami pun akhirnya diantar ke tujuan.

Di perjalanan terlihat di sebelah barat, matahari berbentuk aneh. Ternyata sedang ada gerhana parsial.  Ada-ada saja memang kejutan di kota ini. Rekomendasi dah buat semua manusia penggemar jalan-jalan. Wajib kunjung lokasi ini.

5. Warga (se)kampung yang gak ngasi pulang sebelum makan di rumahnya


Enak banget kan. Seccara sang mahluk yang datang ke rumah mereka itu statusnya ada yang sebagai keponakan, cucu, sepupu, pariban, teman dari ibunya, teman dari ayahnya, temannya, apalagi tetangganya. Satu kota bagaikan semua penduduknya itu saudaranya semua dari ujung ke ujung. Tiap berkunjung, atau sekedar sapa, pasti di-stop, disuruh masuk dulu ke rumahnya, lalu disuruh ke dapur. Makan.

Di jam sarapan ada saja yang mengantarkan kue-kue khas daerah ini ke rumah si kawan ini. Makan siang tinggal pilih mau makan di mana. Makan malam, camilan, tinggal tunjuk. All is free. Yang (gak) enaknya, hari pertama mendarat di sana. Makanan aneka rupa berjibun berdatangan. Kami sampai sesak nafas karena kekenyangan.

Pengalaman ini bukan hanya karena penduduk daerah sana yang ramah-ramah, tapi juga karena siapa teman perjalanannya juga. Taklah lebay jika dikatakan si teman kami ini cukup populer di kota kelahirannya. Hampir tak ada warga sana yang tak kenal dengan si Dahlia ini di masanya. 

6. Mbak-mbak yang suka buat nyasar


Beberapa tahun lalu, ketika masih unyu-unyusmartphone masih langka dan internet masih mahal di tangan mahasiswa, kami nekat jalan-jalan dengan info yang kami ingat setelah baca di internet berkali-kali dan sekumpulan catatan kecil yang kami bawa.

Sayangnya tak satupun catatan kami memuat info rute metro di sana. Alhasil, setelah beli kartu di mesin penjual kartu otomatis, kami pun membaca lekat-lekat rute mana saja yang akan kami lewati untuk sampai ke tempat tujuan.

Kami pun naik, sambil tak henti memperhatikan lampu rute pada layar dinding metro. Mungkin karena hanya kami berempat yang begitu tertarik dengan rute si metro, seorang mbak-mbak berambut pendek  iseng menyapa.

Butuh beberapa saat agar kami mengerti apa yang dikatakannya. Intinya dia bilang jika ingin ke tujuan kami, kami harus berhenti di stasiun selanjutnya, dan berganti metro di jalur sebelah, lalu berhenti di stasiun ke-3 yang merupakan pemberhentian terakhir. Kami pun langsung percaya saja, takut kelewatan lalu nyasar.

Di stasiun selanjutnya, kami bergegas turun. Saat pintu akan menutup, jelas-jelas kami melihat si mbak tadi tersenyum aneh. Langsung deh terbayang figur psikopat yang sering nampil di film holywood saat itu juga. Perasaan kami tak enak. Namun pauknya saat itu, kami turuti juga petunjuk si mbak. Kami lebih percaya dengan si mbak daripada kata hati kami. Hah.

Kami menyeberang ke jalur sebelah. Lalu naik metro dengan arah berbeda. Di stasiun ketiga, kami turun. Dan ternyata itu bukan nama stasiun yang kami tuju. Kami lihat lagi papan keterangan lekat-lekat. Ternyata rute yang kami pilih pertama tadi sudah benar. Barulah benar-benar sadar kalau kami dikerjai psikopat.

7. Penduduk yang rata-rata gak bisa bilang “er”


Jika traveling ke manapun, sebisa mungkin pelajari dahulu kebudayaan, dan kebiasaan sehari-hari penduduknya. Apa lagi traveling  ke beda negara. Nah, inilah yang pada saat itu masih kami amalkan setengah-setengah. Kurang research. Yang di-research tempat-tempat wisatanya saja sih.

Beginilah jadinya. Supir taksi yang kami tumpangi tak bisa mengidentifikasi tujuan kami ketika kami mengatakan nama tempat tujuan dengan bahasa inggris yang baik dan benar. Kami mengucapkan “road” (jalan) dengan fasih. Sampai 20 kali, sang supir tetap tak mengerti. Kami pun bingung. Sukur waktu di bandara kami sempat nyaplok peta wisata gratis. Kami pun akhirnya pakai bahasa tarzan sambil nunjukin tuh peta. Sampai di sana, kami lihat plang marka jalan. Jelas-jelas ditulis pakai bahasa Inggris “ROAD”.

Esoknya setelah lelah berkeliling situs wisata dan berbelanja souvenir, kami hendak pulang dengan jasa sejenis becak la kalau di Medan. Hal yang sama terjadi, sang supir juga tak tahu di mana tempat yang kami maksud. Akhirnya kami sebutkan saja nama jalannya tanpa pakai kata “ROAD”.

Aha ia langsung faham. Dan ia mengulang-ulang tujuan kami. Yang kami tangkap ia mengucapkan kata “ROAD” menjadi “LOAD” (seperti orang Medan mengucapkan “lut” pada kata “mulut”. Pakai logat Medan ya, bukan pengucapan bahasa Indonesia yang baik dan benar😁).

Kami pun akhirnya ngomong pakai bahasa Indonesia dengan uwak itu sambil pakai bahasa tarzan. Uwak itu pun ngoceh-ngoceh dengan bahasanya sambil bareng-bareng kami ketawa-ketawa gak jelas. Akhirnya sah sudah bahwa bahasa Inggris memang tak berguna di sana.  

8. Cowok-cowok pada pakai pink mah biasa


Kalau adik laki-laki saya, ada corak warna pink-nya sedikit saja, mau tas, sepatu, apalagi baju dan celana, pasti takkkan dipakainya. Kalau di Medan, lelaki juga rata-rata pada ogah pakai sesuatu yang ada nuansa pink-nya.

Paling sering sekarang ini lihat lelaki pakai pink pas nikahan. Ehm, maksud saya si pengantin pria. Bisa jadi karena terpaksa, mau tak mau, atau yang 'ya udah la ikhlas saja'.

Yang datang ke pesta pakai pink pastinya wanita. Kalau lelaki...? Sepertinya pernah jumpa sekali, kemeja soft pink yang hampir kelihatan putih. Lagi pula wanita cenderung bilang “Iii...cowok pake pink” (maknanya agak-agak gimanaaa gitu).

Nah, kalau di sini, pertama kali jumpa pasangan muda lelaki dan perempuan di satu bus. Mereka kompakan pakai kaos pink ngejreng. (Mungkin mereka lagi bulan madu ya).

Selanjutnya ketika sampai di tempat tujuan. Saat itu kami ngobrak-ngabrik pasar dulu pagi-pagi, cari sarapan. Eh, banyak yang pake kaos dan baju berwarna pink. Dan rata-rata yang pakai adalah lelaki.

Kemudian waktu kami keliling kotanya, tak hanya manusianya saja ternyata yang ber-pink ria. Banyak bangunan, rumah, jembatan layang, mall, bus kota, taksi, becak, bahkan nasi gorengnya pun berwarna pink ngejreng. Oh
My God. Sepertinya negara ini pecinta pink. Entah kenapa bendera negaranya tak ada nuansa pink-pink-nya. 


Nah, itu dia beberapa keunikan orang yang saya temui saat traveling. Ada yang bisa tebak di mana-mana lokasi dari 8 poin di atas?

Setahuku Pernah Ada

Di kota Medan ini, setahuku...

Pernah ada sebuah institut keguruan di Jl. Merbau, yang aku rasa aku belum pernah melewatinya.

Pernah ada sebuah wahana permainan bernama Taman Ria. Ku ingat mengunjunginya sekali bersama bibiku ketika pertama kalinya menginjakkan kaki di kota ini.

Pernah ada sebuah loket bus “Korona” di suatu tempat di kota ini. Kini telah bermetamorfosis nama, warna, bahkan bentuknya.

Pernah ada seorang bayi yang tak sengaja lepas dari tangan ibunya sehingga menjadi santapan siang para reptil penghuni taman buaya Asam Kumbang.

Pernah ada penggerebekan terduga teroris oleh Densus 88 di sekitar jl. Tuasan beberapa tahun silam.

Pernah ada nama jalan yang diadopsi menjadi nama seorang penulis asal Medan. Kini ia sedang merampungkan film yang diangkat dari novelnya, dimana novel tersebut juga diangkat dari cerpen karyanya. Kabarnya film tersebut akan dirilis Januari 2016.

Pernah ada sebuah artikel yang dimuat dua kali di harian yang sama dalam satu bulan yang sama pula pada 2015.

Pernah ada seorang pemuda yang melanjutkan studinya di FBS UNIMED setelah menamatkan pemondokannya di Gontor.

Pernah ada seorang non-muslim yang lulus seleksi penerimaan anggota di suatu organisasi yang salah satu pilarnya adalah keislaman.

Pernah ada seorang pemuda yang memenangkan ajang pencarian bakat periode pertama di salah satu TV swasta nasional.

Pernah ada seorang pemudi kelahiran Medan yang menjadi juara ke-3 di kontes kecantikan Putri Indonesia.

Pernah ada sebuah kedai kopi di Jl. Setiabudi yang kini pendah ke Jl. Sei Serayu.

Pernah ada sebuah “Waroeng Pisang” di depan SD Pertiwi di Jl. Bilal Ujung.

Pernah ada jejeran  tempat bermain billiard di sepanjang Jl. Willem Iskandar.

Pernah ada sebuah cabang kursus bahasa Inggris  di Jl. Karya, Johor sampai pertengahan 2015.

Pernah ada sebuah pusat bimbingan belajar di Jl. Syailendra yang kini pindah ke Jl. Kangkung.

Pernah ada barisan kios-kios kecil yang menjajakan aneka bacaan dengan harga miring di depan Stasiun Besar Kereta Api.

Pernah ada sebuah Ring Ice Skating di lantai dasar Sun Plaza.

Pernah ada banyak fasilitas telepon umum baru di ruas-ruas Jl. kampus UNIMED yang sebulan kemudian tak bisa berfungsi lagi.

Pernah ada masa dimana wajah Medan di selimuti salju (jika dilihat dari atas).

Pernah ada masa ketika 90% warganya mengenakan masker di Jalanan.

Pernah ada masa dimana peristiwa gubernur yang beralih status menjadi tersangka bukanlah hal yang pertama.

Pernah ada masa Jalanan kota diramaikan oleh iring-iringan 10 Lamborghini yang tak bisa sengebut suaranya.

Pernah ada masa ketika rute jalan yang normalnya macet, tiba-tiba lengang karena diamankan oleh polisi tiap 10 meternya, karena seorang pejabat tinggi negara akan melintasinya dalam rangka bukan urusan kenegaraan.

Pernah ada masa ketika berbagai usia terjangkiti demam batu.

Pernah ada masa ketika setiap sekolah terobsesi mendapatkan pengakuan berstandar internasional.

Pernah ada masa dimana para akademia berbondong-bondong berburu “sertifikat”.

Pernah ada masa dimana alumni universitas digalaukan oleh tindak para petinggi yayasan yang bersitegang.

Pernah ada sebuah peristiwa di lembaga pendidikan yang mengaku berstandar internasional, dimana dalam jangka waktu 1 bulan 33% pegawainya yang kesemuanya pegawai terlama, mengundurkan diri secara tak langsung.

Pernah ada seorang penulis muda yang baik hatinya, terjerat kasus penipuan hingga puluhan juta lewat hipnosis telepon.

Pernah ada masa tren hijab selendang yang dipakai sedemikian rupa sehingga bagian depan rambut pemakainya wajib kelihatan .Lalu disusul tren kebalikannya pada anak remaja, dimana hijab yang dipakai, bagian depannya sampai melewati alis mata, sehingga hampir tak kelihatan mata penggunanya.

Pernah ada seorang wanita berketerbelakangan mental yang tewas hanyut saat sungai Deli meluap.

Pernah ada sepasang sahabat yang bertemu kembali setelah lama berpisah. Dan disela waktu yang berbatas, menyempatkan mengunjungi mesjid Al-Musannif hanya untuk melepas kerinduan menapaki nostalgia ber-moon-gazing.

Dan setahuku pasti pernah ada banyak hal yang tak terekam jejak dan sejarahnya tentang kota Medan ini oleh manusia. Jadi, setahu kamu pernah ada apa? ^_^

Jangan Makan Plastik



Plastik adalah istilah umum untuk polimer. Termasuk dalam jenis benda anorganik yang tak bisa terurai secara alami. Jika alam saja butuh waktu lama untuk mencernanya, bagaimana pula jika tubuh manusia yang mencernanya?

Plastik mengandung banyak senyawa yang sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi. Salah satunya adalah karsiogenik, yaitu senyawa yang menyebabkan kanker. Tapi tahukah anda, jika kita mungkin malah sering mengkonsumsi plastik secara tidak sengaja?

Kemungkinan itu biasanya datang dari alat-alat yang kita gunakan saat mengolah bahan makanan dan mengonsumsi makanan.

Para produsen makanan yang menggunakan plastik sebagai kemasan biasanya mencantumkan kode plastik pada kemasan tersebut. Kode tersebut dimaksudkan untuk mempermudah proses daur ulang
Sebagai konsumen, kita juga sebaiknya memperhatikan kode –kode tersebut agar makanan yang kita konsumsi tidak tercemari oleh zat-zat berbahaya pada plastik, dan memastikan apakah bahan plastik tersebut aman digunakan.

No Berapa?
Jika Anda membeli bahan makanan dalam kemasan plastik, misalnya minuman kemasan, coba perhatikan bagian bawah kemasan tersebut. Anda akan melihat tanda segitiga dengan angka di dalamnya. Kode angka tersebut memiliki makna yang berbeda-beda. Ada 7 kode angka .

Kode 1 adalah PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate). Biasa dipakai untuk botol plastik, seperti pada botol air mineral. Berwarna jernih dan tembus pandang. Plastik jenis ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jika dipakai berulang-ulang apalagi dengan air hangat bahkan panas, akan menyebabkan lapisan pelindung polimernya meleleh. Jika bercampur dengan minuman dan terkonsumsi, efek jangka panjangnya akan menyebabkan kanker.

Ada baiknya untuk merusak plastik jenis ini sebelum membuangnya. Dikhawatirkan pihak lain menggunakannya kembali sebagai wadah bahan makanan serupa. Fakta di lapangan, tingkat daur ulang jenis ini hanya 20%, padahal permintaan untuk produksi begitu banyak. Juga hindari pembakaran. Sering terhirup senyawa yang dihasilkan akan menyebabkan iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi wanita dapat meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran.

Ironisnya, banyak diantara kita yang menggunakannya berkali-kali. Botol  kemasan minyak goreng misalnya. Dengan alasan lebih ekonomis, kita cenderung membeli minyak goreng kemasaan isi ulang lalu mengisi kembali botol yang sudah kosong berkali-kali. Belum lagi botol-botol lainnya dengan kode nomor 1 yang kita perlakukan seperti botol minyak goreng tadi.

Angka 2 yaitu HDPE (High Density Polyethylene). Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih, galon air, peralatan makan dan minum. Plastik jenis ini bersifat lebih keras, kuat dan buram. Lebih tahan lama terhadap suhu tinggi. Jadi aman untuk digunakan berulang kali.

Angka 3 adalah PVC (Polyvinyl Chloride). Biasanya dipakai sebagai plastik pembungkus dan botol-botol. PVC tidak boleh digunakan dalam menyiapkan makanan ataupun kemasan makanan. Jika makanan bersentuhan dengan PVC, DEHA (diethylhydroxylamine) yang terkandung didalamnya akan bereaksi. Jika makanan tadi dikonsumsi, akan membahayakan ginjal, hati dan berat badan. Selain itu jangan membakar PVC, karena bahan ini mengandung klorin. Jika dibakar akan mengeluarkan racun yang mematikan.

Angka 4 berarti LDPE (low density polyethylene). Digunakan sebagai tempat makanan, boto-botol lembek, pakaian, mebel, dll. Plastik jenis ini bersifat kuat, tembus pandang, fleksibel, dan permukaan agak berlemak. Barang berbahan LDPE sangat sulit dihancurkan, namun sangat baik untuk peralatan makan dan minum karena sulit bereaksi secara kimiawi.

Angka 5 merupakan kode untuk PP (polypropylene). Plastik jenis ini bersifat lebih kuat dan ringan, transparan dan cukup mengkilap. Daya tembus uap rendah dan sangat stabil terhadap suhu tinggi. Berdasarkan sumber, jenis polypropylene ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman bayi. Maka, carilah kode angka 5 bila membeli barang plastik untuk peralatan makanan minum.

Angka 6 merupakan kode untuk PS (polystyrene). Umumnya digunakan sebagai bahan tempat makan Styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Polysteyrene merupakan polimer aromatik. Sama dengan plastik berkode angka 3, Polysteyrene juga bereaksi jika bersentuhan dengan makanan, yaitu dengan mengeluarkan bahan styrene. Styrene sangat berbahaya bagi kesehatan otak. Pada wanita mengganggu hormon estrogen yang berdampak pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf.

Selain itu, plastik jenis Polystyrene sangat sulit untuk didaur ulang. Jikapun didaur ulang, diperlukan waktu yang sangat lama dengan proses yang sangat panjang. Dan sangat tidak disarankan membakar plastik jenis ini, karena bahan ini mengandung senyawa benzene yang meneyebabkan kanker jika dibakar.
Selalu biasakan memperhatikan kode plastik pada kemasan ^_^

Angka 7 merupakan kode untuk OTHER (Polycarbonate). Ada 4 macam bahan untuk jenis plastik ini; SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC and Nylon.
SAN dan ABS memiliki daya tahan tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu. Tingkat kekerasan, kekakuan dan kekuatannya telah ditingkatkan. Biasaya digunakan untuk mangkuk mixer, piring, alat makan, sikat gigi, dan produk keras lainnya. Sangat baik digunakan sebagai peralatan makan dan minum. ABS juga digunakan untuk pipa dan bahan mainan seperti lego.

PC atau Polycarbonate dapat dijumpai pada botol susu bayi, botol minum polikarbonat, kaleng kemasan makanan dan minuman, seperti kaleng susu formula. PC yang berbahan utama Bisphenol-A sangat mungkin mengeluarkan zat utamanya ketika bersentuhan dengan makanan. Di dalam tubuh, zat ini merusak sistem hormon, menurunkan produksi sperma, merusak kromosom pada ovarium dan mengubah fungsi imunitas. Selain itu zat ini juga menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin. Sangat tidak dianjurkan untuk digunakan peralatan makan dan minum.

Sebagai konsumen yang cerdas, ada baiknya jika kita mengenali kode angka pada bahan plastik. Dengan demikian kita bisa memastikan apa saja yang aman untuk dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan. Pengetahuan dasar kode angka tersebut juga sangat membantu kita untuk memastikan bahwa bahan plastik di rumah cukup aman untuk kita dan anak-anak kita, terutama mainan anak dan benda-benda dalam interaksi kita sehari-hari.

Ironis memang seperti dalam hal botol susu bayi. Ternyata tidak semua botol susu bayi aman untuk digunakan. Tergantung dari jenis plastiknya. Padahal sering kali botol susu bayi mengalami proses pemanasan, misalnya dengan tujuan sterilisasi dengan microwave, direbus atau dituang air panas. Jika ternyata selama ini botol susu yang digunakan dibuat dari bahan plastik yang tidak tahan panas dan rentan reaksi kimia, tentunya akan sangat berdampak pada bayi kita. Padahal maksud kita memberikan susu adalah sebagai nutrisi, namun malah jadi racun mematikan.

Jadi, berhati-hatilah dalam menggunakan plastik. Terutama untuk yang berkode angka 1,3,6, dan 7 (PC), sebab semuanya sangat rentan akan reaksi kimia dan suhu. Gunakan cukup sekali saja. Dan jangan lupa untuk merusaknya sebelum membuangnya. Dengan begitu anda akan menyelamatkan nyawa orang lain.

Nah, kalau kamu sering berinteraksi dengan plastik yang mana nih?


Dimuat di Harian Analisa Senin, 7 Desember 2015

Malam Minggu nge-date di mana?


Kami nge-datenya di dekat kost-an. Padahal kepengennya sih makan yang manis-manis. Namun akhirnya jadi makan yang panas dan pedas juga deh (lagi).

Nah, berkunjunglah kami ke Bakso Bang Dian. Pertama kalinya

Karena Bahagia itu Menular


 Bahagia kami sederhana.

Lagi kelaparan tengah malam, ada tetangga yang dengan senang hati mau ngolah tepung jadi camilan mengenyangkan.

Mau masak sambal, kekurangan bawang putih, ada tetangga yang yang nyetok buanyak.

Lagi masak kehabisan gas, ada tetangga yang  pakai  tabung gas biru.

Lagi gak ada uang buat jajan, ada tetangga yang ngajak traktiran.