Showing posts with label Health. Show all posts

Sering Berair Tanda Mata Kering, Jangan Sepele

Mata sering berair kok malah dibilang mata kering? Pertanyaan yang otomatis muncul ketika ku membaca sebuah artikel di halodoc tentang 9 Penyebab Mata Terus Berair dan Cara Mengatasinya. Nah, di situ dituliskan bahwa salah satu yang mungkin menyebabkan mata terus berair adalah karena kita mengalami mata kering. Jadi, keluarnya air mata secara berlebihan adalah respon tubuh yang mendeteksi kondisi mata kering. Sehingga otak memerintahkan kelenjar air mata untuk memproduksi air mata secara berlebihan sebagai upaya untuk melindungi mata kita. 

Nah, kalau mata kita sering berair ketika mengantuk, menguap, atau ketika ketawa sampai keluar air mata (emoticon nya ini ya kan 🤣), kondisi ini masih dalam taraf normal ya. Walaupun kalau dibandingkan dengan dulu, kini ketika merasa mengantuk, entah mengapa air mataku yang keluar jadi berkali-kali lipat banyaknya dibandingkan dulu ketika status mata masih normal, maksudnya ketika mata belum kena rabun jauh juga silindris. Makin tambah usia makin tambah saja sepertinya kuantitas air mata yang keluar. Lagi-lagi si faktor U yang jadi benang merahnya. 


Apa Sih Mata Kering Itu? 


Mata kering atau dry eye syndrome adalah suatu kondisi yang dipengaruhi oleh perubahan komposisi lapisan air mata yaitu ketika kuantitas dan/atau kualitas air mata tidak mencukupi untuk melumasi permukaan bola mata. Akibatnya kelembapan pada mata berkurang sehingga terjadi kekeringan pada bola mata yang dapat menyebabkan rusaknya permukaan bola mata. Sindrom mata kering ini akan menyebabkan penderitanya mengalami gejala dan tanda, seperti mata merah, mata terasa perih atau gatal, seperti ada benda asing atau berpasir, mata berair, maupun penglihatan menjadi buram. Begitu info yang kukutip dari rsmataundaan.co.id dan rspondokindah.co.id. 

Ternyata gejala seperti mata Sepet, Perih dan Lelah bisa sampai menyebabkan kerusakan bola mata ya. SePeLe tapi ternyata ngeri. Padahal gejala mata lelah dan sepet ini termasuk agak sering kualami kalau hampir seharian yang dipandangi layar hape melulu, entah itu nonton dracin, ngerjai deadline atau doomscrolling😌. Sedangkan kalau mata terasa berpasir paling kalau habis bergadang sampai pagi atau pas bangun tidur pasca insomnia semalaman. 


Kenapa Mata Bisa Kering? 


Ada beberapa faktor risiko serta kondisi yang bisa menyebabkan perubahan lapisan air mata sehingga menyebabkan sindrom mata kering. Diantaranya:

  1. 1. Berjenis kelamin wanita. 

  2. 2. Perubahan Hormon. Biasanya pada wanita hamil, menyusui dan menopause

  3. 3. Faktor usia 50 tahun ke atas. 

  4. 4. Konsumsi obat-obatan;  pil KB dan terapi hormon, antihistamin, dekongestan, obat jerawat minum (isotretinoin), obat hipertensi, antidepresan, antipsikotik, obat penyakit Parkinson, obat tidur dan obat sakit maag.

  5. 5. Habis menjalani operasi LASIK

  6. 6. Penggunaan lensa kontak dalam waktu yang lama. 

  7. 7. Kebiasaan menatap layar gawai dalam jangka waktu lama; komputer, laptop, tab, ponsel pintar, TV yang memiliki radiasi sinar biru. 

  8. 8. Kondisi medis : diabetes, rheumatoid arthritis, lupus, skleroderma, sindrom Sjogren, gangguan tiroid, kekurangan vitamin A, Bell’s palsy, alergi, dermatitis kontak, HIVblefaritis atau MGD (peradangan batas kelopak mata yang bisa menghadang kelenjar air mata untuk memproduksi minyak untuk lapisan air mata). 

  9. 9. Lingkungan seperti debu, asap rokok, asap, angin, matahari, cuaca kering, ruangan ber-AC, ruangan dengan mesin pemanas, tiupan angin panas, atau berada di tempat tinggi.

  10. 10. Aktivitas yang membutuhkan konsentrasi visual sehingga mata cenderung fokus dan lebih jarang berkedip seperti membaca, menulis, dan bekerja di depan layar komputer. 

  11. 11. Masalah pada struktur kelopak mata seperti ektropi (pembalikan kelopak mata bagian dalam ke luar), entropi (kelopak mata luar yang masuk ke dalam), dan lagophthalmos nocturnal (suatu kondisi di mana kelopak mata tidak menutup sepenuhnya saat tidur). 

Gejala Mata Kering Yang Perlu Diwaspadai


Ada macam-macam gejala yang merupakan tanda dan gejala mata kering, mulai dari ringan hingga berat tergantung tingkat keparahannya. Dilansir dari berbagai sumber, biasanya penderita sindrom mata kering sering mengalami gejala berikut:

  • 1. Sensasi panas, kering, dan sensasi benda asing di mata. 
  • 2. Mata terasa nyeri, sepet, perih dan lelah. 
  • 3. Mata merah dan berair. 
  • 4. Mata lebih berair dari biasanya. 
  • 5. Kelopak mata berkedut.
  • 6. Kelopak mata terasa berat.
  • 7. Terasa sulit untuk membuka mata.
  • 8. Sensasi tidak nyaman, silau, saat melihat cahaya terang.
  • 9. Terdapat lendir di dalam atau di sekitar mata, terutama setelah bangun tidur.
  • 10. Penglihatan kabur.

Komplikasi Mata Kering


Seperti di awal tulisan disebutkan bahwa penyakit mata kering ini jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak mendapatkan penangan tepat, bisa menyebabkan kerusakan permukaan bola mata. Ditambahkan juga info dari siloamhospitals.com, bahwa risiko kesehatan lainnya dari komplikasi mata kering ini dapat berupa infeksi mata, keratitis, kerusakan pada kornea, ulkus kornea, konjungtivitis, serta gangguan penglihatan. Intinya adalah #MataKeringJanganSepelein deh. 


Tips Menghindari Mata Kering

Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati ya kan. Berikut ada 15 tips yang ku rangkum dari berbagai sumber yang bisa kita terapkan untuk meminimalkan potensi terkena mata kering:

1. Gunakan screen protection yang memiliki fungsi anti-bluelight atau anti-glare pada layar ponsel pintar, laptop, tab, mau pun TV. 


2. Gunakan kaca mata anti radiasi (Anti Reflective) ketika bekerja dengan layar digital. 


3. Manfaatkan pengaturan mode baca dan mode malam pada ponsel pintar.


4. Gunakan tingkat pencahayaan rendah pada layar

Jangan buat layar terlalu terang agar lebih nyaman di mata. Kalau aku lebih suka menon-aktifkan fitur kecerahan layar otomatis (auto brightness) karena mode itu membuatku malah sakit mata🙄. 

5. Perbesar ukuran font pada layar gawai. 

Dengan demikian jarak mata ke layar akan otomatis menjauh. Awal pakai gawai touch screen, ukuran font yang kugunakan adalah XS alias EXtra Small, 3 tahun lalu naik menjadi S (Small), dan sepekan belakangan kunaikkan lagi menjadi L (Large) karena kurasa jarak layarku makin dekat saja😏. 

6. Batasi screen time

Berapa sih batas screen time orang dewasa? Jawabannya bervariasi. Ditulis di laman kompas.com bahwa menurut laman Instagram Ditjen GTK Kemendikbud Ristek, Rabu (12/7/2023), remaja dan orang dewasa sehari maksimal 4 jam. Sedangkan dari laman alodokter.com, anak usia 5 tahun ke atas, remaja dan dewasa sehari maksimal 2 jam saja. Dari indonesiabaik.id sehari maksimal 4 jam 17 menit. Sedangkan dari laman instagram RSU Hermina Soreang, orang dewasa disarankan tidak lebih dari 2-4 jam perhari di luar pekerjaan. (Jadi kalau pekerjaannya full di depan layar...? 😅 pandai-pandai lah ya). 

7. Gunakan aturan 20-20-20

Untuk setiap 20 menit bekerja, lihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter), selama 20 detik. Hal ini telah terbukti mengurangi gejala mata kering karena mengalihkan pandangan dari layar mengembalikan kecepatan kedipan normal kita. Begitu info yang kubaca di kompas.id.

8. Terapkan kebiasaan 3D (distance, direction, dan duration)

Distance: pastikan jarak mata ke gawai tidak terlalu dekat atau terlalu jauh.  

Direction: pastikan arah layar gawai lurus dengan pandangan mata, tidak terpantul cahaya matahari, dan hindari penggunaan gawai dengan posisi berbaring. (Duh berbaring ini malah posisi paling PW pula buatku😅).

Duration: pastikan durasi penggunaan gawai tidak lebih dari 2 jam. Beristirahatlah sejenak dengan melihat objek berjarak jauh sebelum kembali menggunakan gawai. Begitu yang disebutkan di klikdokter.com.

Ini maksudnya per hari 2 jam maksimal sepertinya ya. Kalau aku mana mungkin cuma 2 jam sehari😅. FYI, dari laporan State of Mobile 2024 yang dirilis oleh data.ai, warga +62 rata-rata menghabiskan waktu 6,05 jam sehari untuk main gawai. Negara dengan durasi paling lama di dunia lah ceritanya. Curiga aku kalau Indonesia juga peringkat 1 dengan penduduk terbanyak pengidap mata kering di bumi. 😌
Cara menjaga kesehatan mata kering


Fun fact: 
10-30% dari populasi di dunia menderita mata kering, yang dapat menyebabkan mata merah, penglihatan yang buram dan mata gatal. Di Indonesia, jumlah kejadian mata kering sebesar 27,5%. (klinikmatanusantara.com


9. Rutin senam mata

Ada banyak gerakan senam mata seperti melirik ke kanan dan kiri, atas bawah, memutar searah dan berlawan arah jarum jam, gerakan menggambar angka 8 imajiner, mengganti fokus pandangan ke objek jauh dan dekat, berkedip normal lalu bergantian sebelah sebelah, dan kombinasi gerakan lainnya. 

10. Pijat wajah dan kelopak mata

Ini bisa kita lakukan sendiri tanpa perlu pergi ke spa. Teringat salah satu adegan di dracin Guardians of Dafeng, lupa di episode berapa, ada adegan cara melakukan senam mata dengan cara pijat di sekitar area mata. Dengan ujung jari perlahan pijat dahi dan sepanjang kedua alis. Setelah itu gantian di area bawah matanya. Pijat relaksasi wajah ini langsung terasa enaknya meringankan tekanan di otot wajah dan mata.

11. Konsumsi makanan kaya kaya omega 3, antioksidan, dan vitamin (A,C,D dan E)

Seperti wortel, bayam, brokoli,telur, daging, salmon, sarden, makarel, alpukat, beri, minyak zaitun, sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan seperti kacang merah, biji rami, dan biji bunga matahari. 

12. Penuhi kebutuhan cairan harian

Jangan malas minum air putih, setidaknya 8 gelas atau kurang lebih 2 liter sehari. Kalau alasannya lupa minum, ada banyak aplikasi pengingat minum yang bisa diunduh di playstore ya kan. 

13. Jaga kelembaban ruangan. 

Walaupun negeri +62 kita ini termasuk negara dengan tingkat kelembaban udara tinggi, tak ada salahnya menggunakan air-humidifier saat diperlukan, terutama di ruangan ber-AC. 

14. Gunakan kacamata matahari saat intensitas cahaya ekstrim. 

Jangan lupa pakai kaca mata hitam bila dirasa perlu saat beraktivitas seharian di bawah terik matahari dan di area yang berintensitas cahaya ekstrim, seperti pantai, gurun pasir, dan daratan bersalju.
 

15. Jangan Bergadang

Apapun ceritanya, tubuh butuh tidur, mata butuh istirahat. Jangan zalim sama badan sendiri. 


Pertolongan Pertama Pada Mata Kering


Lalu kalau sudah terlanjur kena mata kering gimana?  Selain menerapkan 15 tips di atas tadi, berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meringankan sindrom mata kering tanpa perlu ke dokter:

1. Sering-sering Istirahatkan mata

Mau tak mau ya tinggalkan lah layar itu sejenak. Kalau dirasa cukup parah, coba puasa lihat layar beberapa hari. 

2. Hindari mengucek mata

Ketika terasa gatal, plis tahan diri untuk tidak langsung mengucek mata. Kedipkan-kedipkan beberapa kali. Ingat, kalau mau makin parah ya udah, kuceklah sepuasnya. 

3. Kompres hangat

Gunakan handuk hangat, kapas yang sudah diperas setelah direndam air hangat, atau eye mask yang bisa dihangatkan. Kompres mata selama 5 menit atau sesuai instruksi penggunaan eye mask.

4. Gunakan obat tetes mata khusus mata kering

Insto Dry Eyes Obat gejala mata kering

Pilih obat tetes mata dengan kandungan hydroxypropyl methylcellulose yang dapat mengatasi gejala mata kering akibat berkurangnya produksi air mata. Insto Dry Eyes misalnya. Tiap ml larutan isotonik steril #InstoDryEyes mengandung Hydroxypropyl methylcellulose 3,0 mg. 


Jika setelah melakukan cara-cara di atas tidak mengalami perbaikan, atau malah bertambah parah, segeralah konsultasikan ke dokter. Jangan dilama-lamakan ya. 


Cintai Matamu


Mata adalah jendela dunia. Mata adalah jendela jiwa. Mata adalah jendela hati. Katanya, dari mata turun ke hati. Sejak ia berfungsi, mata kita tak pernah putus mencintai. Walau sering kita siksa dan dipaksa lembur tanpa diberi penghargaan, tetap saja ia menuruti keegoisan kita. Hmm ... Sudahlah kita mencintai mata kita? 


Pertolongan Pertama Pada Asam Lambung

Selain gaya hidup dan faktor U, gejala penyakit rupanya juga berevolusi ya, ada yang turun dan ada yang naik levelnya. Di aku, naik setingkat gejalanya. Dulu sempat merasa aneh ketika asam lambung ibuku kumat. Selama kurang lebih sepekan, kenapa tiap pas kisaran tengah malam, mulailah gejalanya melunjak parah, muntah-muntah. Padahal sebelumnya masih bisa tidur, dan sejak sore sudah tak muntah lagi. Kenapa harus pas tengah malam?

Kalau aku sebelum-sebelumnya, tak pernah gejala baru terasa pada jamnya kereta Cinderela berubah jadi labu. Eh, 2 tahun belakangan ini justru tepat tengah malam lah, sedang tidur tiba-tiba terasa nyeri yang makin lama makin pedih di lambung. Terakhir pada 12 April 2025 lalu, keempat kalinya sejak hidup, asam lambungku kumat tepat jam 12 malam dini hari. Bedanya, ini untuk untuk pertama kalinya aku merasa lambung tak nyeri, tapi terasa panas bak terbakar hingga ke kerongkongan. Sepertinya ini yang disebut dengan gejala heart-burn.

Sungguh after-effect dari heart-burn ini terasa berhari-hari. Jadi kalau makan dan minum, ketika air tadi melewati kerongkongan hingga ke lambung, akan terasa pedih bak luka atau lecet disepanjang jalur yang terkena heart-burn malam itu. Dibandingkan sebelum-sebelumnya, paling ketika makanan dan minuman sampai di lambung baru terasa perih ya kan. Ini masih lewat saja sudah pedih. Hmm ...

Apa yang menyebabkan asam lambung naik?


Ketika asam lambung kumat, aku otomatis bertanya-tanya, Kok bisa naik ya? Ada salah makan hari ini?  Perasaan beberapa hari ini gak ada telat makan, gak rakus-rakus makan cabai, gak ada makan asam-asam, gak ada makan mi-mi-an, timun dk. Gorengan? Paling makan kacang bali segenggam dan kacang bawang plus beberapa bawang putih gorengnya. Yang lain dari biasanya adalah makan lalapan selada pas sarapan pagi. Dari segi aktivitas, sangat tidak kecapekan. Dari segi pikiran, Alhamdulillah sepekan belakangan beban pikiran dalam garis waras. So, kok bisa tiba-tiba kumat?

Dan berselancarlah aku. Berikut hal-hal yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung.

1. Faktor makanan:

Makanan berlemak, pedas, asam, kafein, alkohol, cokelat, bawang, minuman berkarbonasi,  makanan cepat saji. 

2. Gaya hidup:

Stres, merokok, konsumsi alkohol, tidur setelah makan, makan terburu-buru, telat makan, kelelahan

3. Kondisi medis: 

Obesitas, hernia hiatal, penyakit jaringan ikat. 

4. Obat-obatan tertentu:

Pereda nyeri, obat asma, obat tekanan darah tinggi. 

5. Infeksi virus dan bakteri: 

Helicobacter pylori (H.pylori), Campylobacter, E.coli, dan Salmonella. Virus atau bakteri pada makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh biasanya dapat dibasmi oleh asam lambung. Namun, asam lambung terkadang tidak bisa membunuh kuman tersebut sepenuhnya, seperti H.pylori yang tahan terhadap asam lambung, sehingga bakteri ini berkembang biak dan menginfeksi lambung. Sedangkan asam lambung terus diproduksi untuk melawan bakteri ini.


Dan dari beberapa poin di atas, yang paling mungkin penyebabnya adalah bawang putih goreng dan selada yang kumakan pagi itu. Seladanya sih gak buat asam lambung naik, tapi bisa jadi selada yang dibeli di pajak pagi itu terkontaminasi bakteri dan aku kurang bersih saat mencucinya. Sungguh sesuatu ya.

Padahal sudah beberapa tahun gak pernah mau lagi makan selada gara-gara pernah baca berita mengenai pupuk yang digunakan untuk menyiram selada. Pagi itu akhirnya makan anyang selada karena maksud awalnya mau coba tanam selada dari akarnya. Jadi sengaja beli selada memang bukan untuk dimakan tapi untuk percobaan ditanam. Eh, ternyata percobaan berkebun malah berujung asam lambung. Haee ...


Apa yang harus dilakukan ketika asam lambung kumat?

1. Muntahkan yang perlu dimuntahkan. 

Sayang? Udah muntahkan saja. Tak usah ditahan-tahan. Habis muntah akan terasa lebih lapang dan ringan perasaan. 

2. Kerok lidah dengan sendok.

Teknik ini gak pernah absen kulakukan ketika lambung mengulah. Karena memang sangat terasa cukup cepat efeknya. Beruntung sekali dapat ilmu efektif ini dari Pak Haji Nandar. Ketika lidah dikerok, akan ada lendir berwarna putih (kadang kekuningan). Nah, kerok lidah hingga putih-putih itu hilang. Oiya, ketika mengerok lidah, efeknya kita akan merasa hendak muntah, tapi biasanya gak sampai muntah sih. Kalau pun muntah ya berarti memang perlu dimuntahkan.

Lakukan beberapa kali sehari, terutama ketika bangun tidur dan saat perut begah.

Oiya, kalau menurut pengamatanku, di hari biasa, ketika merasa mual, atau lambung terasa kurang enak, jika saat itu kita coba kerok lidah kita, pasti akan banyak putih-putihnya. Tapi saat perut normal, dan kita coba kerok lidah kita, kotoran lidah biasanya lebih jernih.

3. Minum teh (pahit) hangat

Kalau aku biasanya sih Teh Mahkota Dewa. Komposisi dalamnya itu mahkota dewa, teh hijau dan benalu teh. Rasanya... sudah pasti pahit .😌

4. Usap + urut dengan minyak kayu putih.

Teknik ini dikasi tahu sama terapis emakku. Dan di aku cukup berpengaruh. Caranya, angkat lengan kanan lurus ke atas, lalu siram atau oleskan agak banyak minyak kayu putih dari ketiak hingga ke pinggang. Setelah itu dengan ujung 4 jari kiri, usap kuat/ urut dengan gerakan dari ketiak ke pinggang selama 3-5 menit atau hingga terasa gejala berkurang. Lakukan juga pada bagian tubuh sebelah kiri.

5. Gunakan kompres hangat ke bagian perut yang sakit.

Aku biasa pakai botol minum silikon atau botol bekas air mineral, atau botol apa yang dapat saat itulah. Pernah pas botol-botolan entah pada ke mana, akhirnya pakai wadah gelas, diisi air panas. Dah tempelkan ke perut. (Dah kek setrika ya panasnya). Nah, so far, kompres hangat ini yang sangat membantu menyamarkan dan mengurangi pedih dan segala rasa enggak enak di perut, hingga akhirnya bisa tidur lagi.

6. Konsumsi obat magh, asam lambung, atau GERD yang biasa kita konsumsi.

Kalau aku entah sejak kapan stok obat untuk aslam ini  gak pernah nyetok obat generik lagi sih.  Setelah beberapa kali gonta-ganti obat yang dulunya mempan lalu lama-lama jadi gak mempan. Ganti lagi mempan, lalu lama-lama gak mempan, ganti lagi. Gitu aja terus. Terakhir pernah tak sengaja ketika asam lambung kumat, aku minum teh Mahkota Dewa (yang waktu itu udah ku seduh kian karena memang jadwal bulanan minum teh itu) sejak dulu aku stok. Eh, habis minum itu kok perut jadi enakan. Sejak itu kalau aslam naik, minum teh ini memang langsung terasa ngaruh di lambungku. Padahal di bungkusnya tak ada dicantumkan manfaatnya untuk mengurangi gejala asam lambung sih.

Kemasan Teh Mahkota Dewa Salama Nusa dalam bingkai polaroidntara

Kalau kamu biasanya konsumsi habbatussauda dan mempan, ya lanjutkan.
 Aku dulu pernah cocok cukup langgeng dengan habbatussauda baik yang bubuk maupun yang minyak. Tapi kini sudah tidak cocok di badanku. Apalagi kalau dikonsumsi ketika perut sudah terasa mual, makin muntahlah dia.

Saranku, ketika kamu memang tak berniat untuk muntah, ketika sudah mual, sebaiknya habbatussauda dilewatkan dulu. Kecuali kalau memang tujuannya mau mengeluarkan isi perut, lanjutkanlah!

6. Manfaatkan bahan dapur dan tanaman di pekarangan rumah.

Bahan dapur dan tanaman di pekarangan rumah ini ternyata bisa dijadikan obat alternatif untuk meringankan gejala asam lambung. Sejauh ini di badanku sangat cukup manjur.

1. Jahe
Bisa dibuat wedang dengan diseduh air panas, atau direbus.

2. Kunyit
Biasanya orang sini kunyit ini diparut lalu diseduh air panas. Kalau aku biasanya ku campur sekalian dengan jahe, dibuat wedang.

3. Daun pepaya
Pohon pepaya berbuah sangat lebat dalam bingkai foto polaroid

Daun pepaya bisa direbus lalu diminum airnya, bisa juga dijadikan lalapan. Aku sih dua-duanya pernah coba, dan memang berpengaruh. Perut jadi berkurang rasa pedih dan begahnya.

4. Daun Mint
Tanaman Daun mint segar dalam frame polaroid

Daun mint bisa dijadikan teh dengan diseduh air panas, bisa dengan cara direbus juga. Satu lagi dengan dijadikan infused-water atau air infus, yaitu dengan cara merendam daun mint dengan air selama 6-8 jam. Aku sih buat dua-duanya. Yang satu langsung bisa diminum, yang satu lagi buat stok. Apalagi kalau daun mintnya lagi banyak yang bisa dipanen.

5. Daun Basil/ kemangi
Awalnya gak tahu kalau daun basil bisa meredakan gejala GERD. Waktu itu jam makan siang, dan menu sayurnya gori, termasuk sayur yang enggak bisa ku makan. Berhubung aku malas masak lagi, jadi berinisiatif keluar rumah, niatnya mau petik daun pepaya untuk dijadikan lalapan. Rupanya terlihat daun basil yang udah gemuk-gemuk 2 pot,  belum pernah dipanen dan belum pernah ngerasa juga. Daun basil ini hasil salah tanam ceritanya. Yang mau ditanam kemangi, yang tumbuh basil. Lengkapnya bisa dibaca di Perbedaan Kemangi dan Basil:  Serupa Tapi Tak Sama.

Tanaman Daun basil yang difoto dalam bingkai polaroid

Nah, jadilah daun basil ini sayur lalapku untuk makan siang. Dimakan dengan telur rebus dan 3 sendok nasi. Udah gitu aja. Tak berapa lama setelah makan siang kurasa perutku makin lama makin nyaman rasanya. Pedih dan begahnya kian berkurang. Penasaran, aku pun browsing. Dan ternyata memang daun basil dan kemangi punya efek baik untuk mengurangi gejala asam lambung.

Eh, ini rupanya berkah salah tanam itu ya. Alhamdulillah.

Oiya, selain dilalap daun basil dan kemangi juga bisa dijadikan teh dengan diseduh atau direbus. Solusi bagi yang gak tahan mengunyah mentah.

6. Air kelapa muda
Sebuah Kelapa kuning muda di pohonnya difoto dalam frame polaroid

Satu lagi obat rumahan alami yang manjur untuk meredakan GERD adalah air kelapa muda. Kalau aku biasanya minum yang asli, maksudnya yang memang dari kelapa bulat. Kalau minum yang versi Hidrococo kurang cocok sama badanku, karena efeknya langsung terasa seret di leher. Nah, tapi kalau di badan kamu enggak ada masalah, ya monggo.

7. Istirahat

Asam lambung juga bisa jadi rangkaian dari sekumpulan sinyal tubuh yang sudah lama diabaikan. Mungkin kita sudah terlalu zalim sama badan sendiri. Abstrak ya... Tapi ya betul.

8. Don't overthink

Jika sumber utama naiknya asam lambung adalah karena pikiran, walau pun obatnya dikasi yang paling manjur, tapi kalau pikirannya tetap dibawa semrawut, yaaa... asam lambung tetap akan melambung. Namanya juga hidup, gak mungkin gak ada yang dipikirkan ya kan. Tapi ya paling gak  kita punya prioritas, mau sehat dulu sekarang atau mau lanjut dipikirkan biar gak sehat-sehat.

9. Tahan selera beberapa saat.

Pantang udah sehat 2 hari, buka sosmed dan terlihat ramen, lalu makan mi bangladesh, atau pingin makan seblak lalu buat sendiri seblak kuah caplak. Ya udah, memang gak bisa dibilangi. Makan lah itu. 🙃


Semoga yang sakit segara pulih kembali, yang sehat semoga tobat berobat dan yang berniat khilaf makan caplak pakai seblak segera insaf sebelum berbuat. Aamiin.

Nah, sekian P3 Asam Lambung versiku. Apakah kamu warga +62 penyintas asam lambung juga? Biasanya ngapain aja ketika asam lambung naik?

Bersinmu Mencerminkan Gaya Sakitmu

Pernah gak sih dengar suara orang bersin kayak ecek-ecek? Kayak main-main gitu? 'Acih!', 'Cih!' dengan begitu pelan suaranya. Seperti bersin kucing. Saking pelannya, kita pikir dia sedang berlagak imut, atau malah lagi mengejek siapa gitu, pun sengaja menyela pembicaraan orang-orang di dekatnya. Tak ubahnya seperti kita sengaja berdehem atau batuk-batuk ketika ada topik, orang, atau hal yang disindir atau untuk mengode agar mengalihkan pembicaraan. Ada? Laki-laki atau perempuan? 

Atau sirkel pertemanan dan pertetanggaanmu adalah mereka yang suara bersinnya masih bisa didengar pada radius 100 meter? Yang ketika mereka bersin, kita yang dengar bukannya bilang 'Yarhamukallah', tapi refleks "Astaghfirullah". Cak la... itu laki-laki atau perempuan? 

Suara Bersin Mencerminkan Kepribadian


Cara dan suara bersin rupanya bisa mengambarkan kepribadian seseorang. Seperti yang diyakini oleh Dr. Hirsch, pendiri Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, bahwa ada komponen kepribadian yang terwakili dari cara seseorang bersin dan suaranya. "Ini lebih pada faktor psikologis dan mewakili kepribadian yang mendasarinya atau struktur karakter," Kata beliau. Aku sih setuju dengan pendapat ini.

Menurut Dr. Hirsch, seseorang yang memiliki kepribadian demonstratif dan terbuka umumnya lebih mungkin memiliki gaya bersin yang meledak-ledak atau menggelegar. Sebaliknya jika seseorang punya kecenderungan agak pemalu, maka bersinnya akan lebih tertahan yang oleh Dr Hirsch digambarkan seperti bersin Minnie Mouse. Kalau pendapat yang ini aku setujunya 70%. Sisanya aku juga mendapati para introvert yang suara bersinnya menggelegar, dan para ekstrovert yang suara bersinnya kalem. 

Suara bersin dan gaya sakit

Nah, aku punya teori sendiri tentang suara bersin dan kepribadian seseorang, lebih tepatnya kelakuan seseorang ketika dia sakit atau merasa sakit. Teoriku ini berdasarkan pengalaman, pengamatan puluhan tahun, juga wawancara. Baik dengan keluarga, karib, kerabat, tetangga, juga kenalan. Sejauh ini aku belum menemukan kasus yang berlawanan dengan teori absurdku ini. Semakin kuat suara bersin seseorang, maka semakin "ributlah" suaranya ketika dia sakit.

Ribut di sini bisa diartikan lebay, baik dari segi suara maupun kelakuan. Misal, ybs. digigit semut, tapi orang pikir dia kena entup tawon ndas karena suara mengaduhnya yang lebay. Contoh lain, ybs. masuk angin dan merasa mual, tapi tetangga kanan kiri depan belakang rumah mengira ybs. kena asam lambung akut sampai muntah-muntah tengah malam. Padahal ybs. muntah sekali pun tidak. 

Dengan tingkat rasa sakit dan keadaan yang sama, pada orang normal adalah sakit biasa, tapi pada mereka (yang suara bersinnya menggelegar) jadi macam sakit parah. 

Catatan : Aku bukan sedang merepet ya 😄

Pernah juga terlintas pertanyaan... Apa iya suara bersin yang kuat itu adalah bawaan lahir? Apakah tidak bisa diubah? Setelah kupikir-pikir, tentu tidak. Pasti bisa diubah. Banyak kok, yang ketika kecil suara bersinnya standar bahkan tergolong pelan, lalu pelan-pelan makin dewasa makin kuat, dan makin tua jadi kian membahana. Namun ada juga yang sejak balita suara bersinnya tergolong kuat, ketika SMP dan SMA berangsur-angsur jadi kalem. Ada juga bahkan yang besoknya bisa langsung pelan drastis sehabis kena tegur sehari sebelumnya. Adab ya, lagi-lagi adab. 
Kartun kucing oren imut belang-belang sedang bersin sambil menutup hidungnya menggunakan sapu tangan putih
redbubble.com


Adab Ketika Bersin

Ada 3 adab ketika bersin, yaitu:

1.

Menutup hidung dan mulut dengan kain atau tangan agar tidak menyebarkan virus.

 
2.

Mengucapkan "Hamdallah" (segala puji bagi Allah) setelah bersin, sedangkan bagi yang mendengarnya mengucapkan "Yarhamukallah" (Semoga Allah merahmatimu). Lalu jika ada yang mendoakan kita ketika bersin, ucapkanlah "Yahdikumullah wa yushlihu balakum" (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu). 

3.

Merendahkan suara ketika bersin. Kenapa? Karena pada dasarnya bersin dikeluarkan dengan suara keras yang tak jarang mengagetkan orang di sekitar. Makanya dianjurkan menutupi wajah ketika bersin. Tak cuma supaya mencegah virus kemana-mana tapi juga untuk meredam suara bersin itu sendiri. 


Dari Abu Hurairah ia berkata,
"Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila bersin beliau menutup wajahnya dan menyembunyikan bersinnya."
(Musnad al-Huamaidi, 2/289 hadits 1191 dari sufyan berkata: Ibnu Ajlan dari Sumai dari Abi Shalih dari Abu Hurairah. Shahih)

Nah, bagaimana denganmu, seberapa kuat suara bersinmu? 

Manfaat Buah dan Tanaman Jeruk Kasturi

Ada yang tak kenal dengan si jeruk mungil beraroma memikat ini? Saking wanginya, sejak SD ku percaya aroma surga yang sering disebut-sebut wangi kasturi ya aroma si jeruk kasturi ini. Beberapa tahun setelah lulus kuliah, di suatu toko parfum, ku menemukan nama 'Kasturi' di botolnya. Aromanya mengingatkanku pada wangi yang kerap tercium di masjid-masjid, sering dipakai bapak-bapak gitulah. Tak ada mirip-miripnya dengan aroma jeruk kasturi. Kata Google, parfum kesukaan Rasullullah itu rupanya berasal dari rusa jantan. Minyak kasturi kijang atau musk deer bahasa internasionalnya. Barulah ku sadar kalau kasturi bukan cuma nama jeruk saja. Salah persepsi selama ini🤣.
Tanaman jeruk kasturi


Manfaat jeruk kasturi

Sebagai warga Aek Loba yang sejak SD hingga kini dimanjakan punya beberapa pohon jeruk kasturi, kusadari aku tak pernah cari tahu manfaat buah ini. Cuma tahu wanginya enak kali, diperas lalu dikasi air dan gula plus es batu terus diminum siang-siang nikmat sekali, dibuat jadi es lilin lalu diserut wah mantap lah, dipadukan dengan wedang serai top banget, dicampur sambal kecap wow sedapnya menerbitkan air liur, dijadikan pengganti cuka ketika buat acar rasanya jadi segar euy, perasannya dicampurkan ke rujak serut aceh aduhai segarnya untuk buka puasa, dibuat untuk cuci tangan seketika tangan pun jadi harum plus halus nan lembut seperti tangan anak orang kaya yang gak pernah 'kerjaan' tapi sering luluran dan spa, dibuat sebagai pengganti sampo rambut wangi berhari-hari. Apa lagi ya...

Ternyata dari segi kesehatan jeruk kasturi yang juga dikenal dengan nama jeruk kalamansi atau jeruk kunci punya manfaat sebagai berikut:

  • - Meningkatkan imunitas tubuh
  • - Membantu mencegah kanker
  • - Menjaga kesehatan pencernaan
  • - Membantu menurunkan kolesterol
  • - Mengontrol gula darah
  • - Menjaga kesehatan mata
  • - Menurunkan hipertensi
  • - Mencegah batu ginjal
  • - Merangsang pembentukan kolagen
  • - Meredakan radang tenggorokan
  • - Membantu detoksifikasi tubuh
  • - Membantu mencerahkan kulit
  • - Membersihkan saluran pernapasan

3 Manfaat Tanaman Jeruk Kasturi

Tahu gak sih, selain buahnya ternyata keberadaan tanamannya juga punya faedah tersendiri. Memiliki nama  latin Citrus × microcarpa, setidaknya ada 3 manfaat pohon jeruk kasturi. Nah, ini testimoni dari pemilik pohon kasturi puluhan tahun, aku sendiri🤣.

1. Menghasilkan cuan

Buah yang dihasilkan cukup laris manis dicari para pemburu jeruk kasturi seperti pedagang kelapa muda, pengusaha minuman, juga pedagang eceran di pajak. Perkilonya berkisar 7 ribu Rupiah (jika petik sendiri) hingga 10 ribu Rupiah di pajak Aek Loba. Di pajak Medan sekitar 15 ribuan perkilonya. 1 pohon sekali panen bisa sampai 10 kiloan. Tergantung besar dan kesuburan pohonnya.

2. Sumber aroma terapi

Sebuah bunga kemuning mekar

Ketika berbunga, semerbak aromanya bisa tercium sampai 10 meter dari pohonnya. Tergantung banyak bunganya. Aroma bunga kasturi sangat mirip dengan aroma kemuning saat mekar. Selain aroma, bunganya pun mirip. Salah satu pohon kasturi kami letaknya tepat di samping kamar mandi. Ketika bunga-bunganya mekar, aromanya selalu masuk ke kamar mandi. Suasana mandi pun jadi sangat menyenangkan.

3. Membantu ular ganti kulit

Iya, kamu gak salah baca judul kok. 3 tahun terakhir, tak kurang dari 5 kali ku menemukan kulit ular tersangkut di antara duri-duri dan cabang pohon kasturi. Awalnya kukira tali atau sampah daun kering apa gitu yang kecantol. Setelah diperhatikan betul-betul rupanya kulit ular.
Molting kulit ular menggantung di pohon jeruk kasturi

Pandai mereka memanfaatkan alam ya. Padahal durinya tajam dan rapat-rapat. Bisa-bisanya dibuat jadi tempat ganti kulit. Molting istilahnya.

Pernah ku dapati dari yang diperkirakan ukurannya berdiameter sebesar pensil sampai yang sebesar botol minyak kayu putih ukuran 30 ml.

Mengutip info dari https://www.onepets.co.id/artikel/reptil/ular-ganti-kulit/, dalam masa pertumbuhan, ular yang belum dewasa akan mengganti kulitnya setiap dua pekan sekali. Sedangkan, pergantian kulit pada ular dewasa terjadi setiap 2-4 kali dalam satu tahun.
Kulit ular tertinggal di pohon jeruk kasturi setelah ganti kulit


Pantas dalam sebulan pernah ketemu 2 kali kulit ular tersangkut di pohon yang sama dan di tempat yang sama, dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya. 😶 Dengan kata lain pohon jeruk kasturi juga bermanfaat sebagai penanda ada tidaknya ular di sekitar ekosistem kita.



Nah, begitulah sekilas cerita akan manfaat buah dan tanaman jeruk kasturi versiku. Kamu punya tanaman jeruk kasturi juga? Udah ngerasain manfaat yang mana aja? 😁

11 Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan, Biar Gak Tumbang

Coba tebak sekarang di Aek Loba lagi musim apa? Di bulan Desember ini, Aek Loba memasuki musim maling, tepatnya musim maling bunga. Tetangga kanan-kiriku mulai menemukan beberapa tanamannya hilang. Ada yang dicabut, ada yang dipetik, ada yang dipatahi, ada juga yang diangkut sak pot-potnya. Tanamanku sejauh ini aman-aman saja. Selera dan koleksi pekaranganku sepertinya tak ada yang berharga di mata para sindikat maling bunga sini.

Nah, sebelum musim maling bunga, Aek Loba didahului dengan musim sakit, tepatnya musim demam, flu dan batuk. Memang sejak memasuki bulan berakhiran -ber, frekuensi turun hujan mulai sering di sini. Walaupun air sumur tetap saja tak naik-naik. Musim hujan tiba, musim sakit pun menyusul. Puncaknya pada akhir November kemarin. Puskesmas pasti ramai tiap hari. Praktik dokter, bidan dan klinik bisa dipastikan lebih besar pemasukan hariannya. Banyak warga sini yang bertumbangan. Tak ketinggalan kami serumah bergantian. 
Musim hujan

Awalnya si bapak bersin-bersin hingga meler. 2 hari kemudian aku ketularan. Mulai bersin dan terasa seret di tenggorokan. Besoknya ingusan dan batuk-batuk. Terakhir emakku pun ikut tumbang. Si Iqbal udah duluan dari jauh-jauh hari. Wajar sih karena tiap malam selalu keluar malam, lalu pulang lewat dini hari, semenjak dilantik jadi PPK (Panitian Pemilihan Kecamatan) Aek Kuasan. Apalagi ketika mendekati jadwal pilkada, pergi pagi pulang pagi, ganti baju sebentar lalu pergi lagi😌. Jadi ketika orang-orang baru mulai tumbang, dia sudah selesai.

Di rumah kami, kalau dari segi daya tahan tubuh dan daya tahan banting, emakku yang paling tinggi peringkatnya. Namun November kemarin akhirnya tumbang juga. Sejak November, cuaca di Aek Loba memang sedang galau-galaunya. Tiap malam hujan disertai angin kencang. Tiap subuh hingga pagi hujan, siang panas, tiba sore hujan. Puncaknya di 25-29 November. Sampai-sampai berita di TV untuk wilayah Sumatera Utara selalu mengabarkan banjir di sana-sini, longsor dan banjir lagi. Hingga kini. 

Nah, di tanggal 25 November, emakku sejak pagi mulai mengulum-ngulum jahe, gatal tenggorokannya. Yang luar biasanya, tanggal 26 November malam tiba-tiba minta dipanggilkan tukang kusuk. Rupanya paginya dia jatuh di kamar mandi, tapi gak bilang, dan memang gak niat kusuk karena dirasanya gak kenapa-kenapa. Pas malam baru terasanya sakit, barulah minta panggilkan tukang kusuk. Padahal sudah teredukasi kalilah perihal: “Kalau kita jatuh, lekas-lekaslah dikusuk, jangan dilama-lamakan walaupun gak terasa sakit badannya, apalagi udah tua. Sadar dirilah kalau badan udah gak muda lagi.” Tapi pas mengalami sendiri kok ya tetap aja merengkel. 

Sehabis kusuk malam itu, emakku pun mulai bersin-bersin, tenggorokan makin gatal dan batuk-batuk. 27 November, matahari tak keluar disertai angin kencang seharian. Dingin. Pulang angon, emakku pun berobat ke bidan desa, gak enak dirasanya badannya. Hingga besok paginya tak belanja ke pajak. Libur jualan ceritanya, disuruh istirahat. Lagi pun sejak subuh hujan sampai siang. Jadi kalau si emak tumbang, wajar. Tiap hari, pagi kena hujan, sore kena hujan, terus di rumah masih ada yang menyebar virus, plus badan tak lagi muda.

Yang muda saja banyak yang tumbang karena cuaca. Beginilah rupanya yang dimaksud dengan istilah "under the weather", kalau versi bahasa Medan diterjemahkan ke bahasa inggris menjadi 'not delicious body'🤣. 

Yang dijaga baik-baik pun kondisi badannya bisa terpengaruh oleh cuaca apalagi yang sistem jaga imun badannya pakai slogan YOLO, You Only Live Once, yang diterjemahkan ususnya menjadi selagi sehat embat aja semuanya. Jangan ya, jangan (sering-sering) zalim sama badan sendiri. 

Tips Cara Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan 

Berikut 11 tips Cara Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan yang kurangkum dari pengalaman hidup bertetangga, sari pati dari dunia maya, serta kearifan lokal di drama Cina. 

1. Budayakan minum air hangat

Pernah gak setelah bersin-bersin lalu minum air hangat? Rasanya tenggorokan lebih enakan ya kan. Selain menghidrasi, air hangat juga melancarkan sirkulasi darah dan metabolisme sehingga membantu proses detoksifikasi tubuh. Tapi bukan berarti racunnya keluar lewat keringat yang dikeluarkan tubuh ya. Bukan. Mengeluarkan racun tubuh adalah urusan kerja hati dan ginjal. 

2. Banyak konsumsi buah dan sayur

Vitamin, serat, dan antioksidan alami banyak terkandung dalam buah dan sayur. Ini yang dibutuhkan tubuh untuk menguatkan sistem imun. Di sebuah dracin berjudul Children's Hospital Pediatrician, kuingat sebuah adegan ketika di ruang konsultasi, seorang ibu yang meminta dokter meresepkan obat yang paling paten untuk balitanya sedang sakit (tak peduli berapapun harganya) biar lekas sembuh. Eh, sang dokternya hanya bilang, gak perlu dikasi obat, pulang aja sana, banyak-banyak minum air hangat serta banyak makan buah dan sayur. Udah gitu aja. 


3. Perhatikan pola makan

Hujan-hujan paling enak makan mi instan berkuah kental ekstra pedas, ditambah gorengan hangat dicocol saus. Ada yang tak setuju? Rakus sedikit-sedikit bolehlah tapi jangan sedikit-sedikit rakus. Enak di lidah tak enak di lambung, di usus sengsara. Apalagi kalau memang udah teruk kian batuknya, makanlah itu gorengan tiap hari. Pande-pandelah ya. 

4. Jaga kebersihan rumah dan pekarangan 

Sebisa mungkin hindari kebiasaan yang berpotensi membuat sarang nyamuk, seperti tumpukan atau gantungan baju-baju kotor di sana sini, genangan air di pekarangan, selokan yang tak mengalir, atau tanaman/ pepohonan yang terlalu rimbun sehingga tak lolos sinar matahari. Di musim hujan, kita harus lebih rajin melakukan inspeksi dan bersih-bersih dibanding ketika bukan musim hujan. 


5. Sedia payung sebelum hujan

Sudah tahu musim hujan, jangan lupa periksa bagasi sebelum berangkat ke mana-mana, mantel sudah masuk belum? Yang angkoters, payung sudah dibawa gak ya? Jaketnya jangan lupa. Jangan sampai pulang-pulang masuk angin. 

6. Istirahat cukup

Istirahat tak hanya tubuh saja, mata juga, otak juga. Jenis istirahat tiap orang pasti berbeda-beda. Ada yang istirahatnya tidur, ada yang istirahatnya main game, ada yang istirahatnya nonton drakor, ada yang istirahatnya menghayal, ada juga yang butuh istirahat dari menghayal. Tapi yang jelas tubuh tetap butuh tidur. Normalnya tubuh butuh tidur 7-8 jam. Walaupun banyak juga yang karena terlalu lelah malah tak bisa tidur. Dan yang paling melelahkan adalah yang terlalu lelah sampai tak bisa tidur ini mencoba untuk tidur sampai lelah karena tak bisa-bisa. Kalau sudah begini agaknya kita butuh instrospeksi diri. Mungkin kita telah (terlalu) zalim pada diri sendiri. 

7. Budayakan cuci tangan pakai sabun

Bagian yang ini seharusnya kita sudah pintar lah ya semenjak pandemi Covid-19 menyerang. Jangan layas mentang-mentang sudah vaksin. 

8. Hindari sumber virus dan pakai masker

Kalau sudah tahu lagi banyak yang sakit, perilaku kita ya jangan sok-sok menantang "Hei virus, aku di sini, datanglah kalau berani". Pakailah masker. (biar glowing 🤣)
 

9. Jangan mager

Sebenarnya bermaksud mau buat rutin berolahaga, tapi yang nulis jarang olahraga. Kalau bisa sih gerak olah tubuhnya rutin. Jalan pagi keliling komplek sehabis subuh misanya (jangan lupa pemanasan biar gak terkejut urat-uratnya). Jangan hanya jempolnya saja yang diolahragakan sambil rebahan menatap layar. Olahraga ya. Dan raga gak hanya jempol. 

10. Jaga pola pikir

Jangan biasakan overthinking. Jangan suka menakuti diri sendiri. Capek. Mending nonton film horor. Meski melelahkan tapi setidaknya energi tersalurkan. Sedangkan overthinking akan menumpukkan energi negatif menjadi bukit. Kita perlu lekas-lekas sadar dan 'memaksa diri' untuk bisa mensyukuri apa yang kita miliki dan yang tidak kita miliki. Supaya kita tak lama-lama bersedih dan segera kembali waras. Sejak muda overthinking, belum tua psikosomatis.

11. Konsumsi multivitamin dan jamu bila perlu

Berusaha ekstra untuk menjaga kesehatan di musim hujan tentu tak ada salahnya. Apalagi bagi kita yang punya segudang aktifitas dan mobilitas tinggi tiap hari. Selain butuh asupan energi dan gizi cukup, tambahan vitamin untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh juga bisa dijadikan opsi saat diperlukan. Ada yang memilih madu, multivitamin, bahkan herbal berbentuk jamu kemasan yang praktis. Seperti jamu SIDO MUNCUL ini. Mau minum jamu tak perlu menunggu-nunggu tukang jamu lewat, tak perlu merasakan sensasi keribetan masak jamu sendiri. Semudah menikmati kopi instan, hanya butuh gelas, sendok dan air panas. Dah jadi tinggal minum. 
Jamu Sido muncul


Nah, itu tadi 11 tips cara menjaga kesehatan saat musim hujan tiba supaya gak tumbang karena perubahan cuaca yang kurang bersahabat. Kamu punya tips ampuh lain dari kearifan lokal dunia pertetangganmu? Bolehlah bagikan ke sini biar makin berfaedah. 


Mau tahu ada musim apa saja si Aek Loba? Ulasannya bisa dibaca di artikel  Hikayat Aek Kuasan: Negeri 99 Musim

Cerita Alergi, Obat Absurd Tapi Ampuh

"Selain berkonsultasi pada dokter, cara paling ampuh untuk mengobati kutu air membandel adalah dengan bertanya pada para veteran 'survival' kutu air." Kata siapa? Kataku.


Sebagai salah satu penyumbang populasi pemilik kulit sensitif dan pengidap hay fever alias rhinitis alergi, hidupku tak jauh-jauh dari masalah kulit sensitif, pilah-pilih seabrek produk perawatan kulit yang susaaah banget cocoknya, dan juga indera penciuman yang terbilang cukup unik.

Hay fever atau rhinitis alergi adalah peradangan yang terjadi di rongga hidung akibat reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa bersin-bersin, hidung gatal atau tersumbat, ruam di kulit, mata merah dan berair, sakit tenggorokan maupun tenggorokan gatal dan batuk. 

Walau kondisi kulitku tak separah teman-teman penderita dermatitis atopik, mau tak mau ya harus punya keterbatasan pada pilihan makanan, sabun dan detergen, parfum, juga toleransi zat alergen di udara seperti debu, asap segala jenis pembakaran, bau coro dan tikus, bau bangkai, serta beberapa aroma parfum menyengat yang ketika terhirup langsung mengakibatkanku bersin-bersin.
Seorang wanita sedang meniup bunga dandelion


Apakah alergi menular? 

Alergi tidak menular. Gejala bersin-bersin, ruam pada kulit, biduran, bahkan bisa sesak nafas jika parah hingga syok anaflaksis yang disebabkan oleh alergi musiman atau rhinitis alergi tidak menyebar dari orang ke orang. Begitu pula seperti eksim pada tubuh terutama pada tangan dan kaki pengidap dermatitis atopik. Maka dari itu, kita tidak perlu khawatir tertular berada dekat-dekat penderitanya. Berbeda halnya jika gejala bersin-bersinnya karena flu atau sesak nafasnya karena COVID dan ruam atau eksimnya karena cacar. Lain ceritanya.

Alergi bersifat genetik 

Alergi memang tidak menular dari individu satu ke individu lainnya, tapi diwariskan dari orang tua ke generasi selanjutnya, alias turunan. Bisa jadi anaknya memiliki kondisi yang sama seperti orang tuanya, atau memiliki kondisi berbeda. Namun yang jelas jika salah satu orang tuanya memiliki riwayat alergi, potensi anaknya berisiko alergi lebih tinggi lagi.

Selain genetik, para ahli berpendapat bahwa munculnya penyakit alergi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kebersihan lingkungan, kualitas udara di lingkungan tempat tinggal (termasuk paparan asap rokok), riwayat infeksi, pola makan, stres, dan perubahan hormon. 

Jadi, alergi tidak semata-mata ditentukan oleh faktor keturunan. Seorang anak bisa saja mengalami alergi meski orang tuanya tidak memiliki riwayat alergi, begitu pun sebaliknya.

Setuju sekali denan pendapat para ahli ini. Aku sendiri awalnya malah mengira tak punya alergi. Ketika masih kecil, aku bisa makan apa saja tanpa efek gatal-gatal. Main keceh (genangan air di jalanan atau di mana sajalah ketika musim hujan tiba) dan main parit aman-aman saja, (Kalau mandi parit gak pernah sih). Berbeda dengan emakku yg waktu itu menghindari konsumsi ikan kembung dan udang.

Nah, tepat setelah sembuh dari sakit cacar air di kelas 1 SMP,  aku merasa tak bisa lagi mandi hujan. Habis mandi hujan pasti kegatalan, terutama di area bekas luka cacar. Bahkan kena airnya juga terasa gatal. Walau tak sampai ruam-ruam. (Agaknya sejak itu makanya ketika SMA di tasku selalu ada payung lipat). Lalu beberapa tahun setelah tamat kuliah baru kusadari ternyata mandi hujan tak lagi membuatku kegatalan. Entah kapan hilangnya.

Gejala alergi selanjutnya muncul di masa semester 5 bangku kuliah, tepatnya setelah pindah kos ke Tuasan. Kudapati air sumurnya kurang bersahabat dengan kulitku. Tiap habis mandi pasti timbul ruam. Lalu makin lama gejalanya bertambah. Jika malam tiba, tangan terasa gatal. Awalnya kadang-kadang, lalu bertambah frekuensinya sampai tiap malam. Pernah juga beberapa waktu terasa panas, memerah dan tegang karena agak bengkak hingga ke jari-jari tangan. Sehingga sulit untuk ditekukkan. Gataal sekali.
Seorang wanita sedang menggaruk punggung tangannya yang memerah ruam dan gatal


Tapi di pagi hari kembali lagi seperti semula. Gatalnya juga hilang. Yang tinggal seperti bintik-bintik berair seperti bekas digigit semut (kalau bahasa Aek Lobanya disebut 'kuman'), letaknya di telapak tangan bagian samping, sejajar dengan kelingking hingga batas pergelangan. Tapi gak bisa ditindas atau dipecahkan. Kalau bekas gigitan semut kan bisa dipecahkan ya. Nah ini tak bisa. Seperti tebal kulitnya. Aku pun heran. 

Gejalanya akan semakin berat ketika aku makan di luaran alias mengandung MSG, ayam bodo-bodo (meminjam kata si Teta), dan kudapan yang tinggi kandungan gulanya. Padahal itu tipe camilan favoritku masa itu).
 
Nah kecurigaanku pada air sumur ini benar adanya. Pasalnya ketika beberapa tahun kemudian kosan kami diinstalasi PDAM, eh ku tak lagi mengalami ruam sehabis mandi, dan berangsur-angsur tanganku juga tak lagi mengalami gejala demikian. Dan kuman-kumannya pun hilang. 

Di masa-masa itu sabun pun gonta-ganti. Pakai segala varian Detol tak mempan. Sabun batang yang katanya solusi untuk kulit bermasalah, di kulitku malah membuat gak nyaman. Hingga akhirnya yang paling minimal efek alerginya adalah sabun sereh atau serai dari Herboris. Bertahun-tahun kemudian ku tak pernah ganti sabun lagi sampai setahun setelah balik kampung, yaitu ketika stok sabunku habis. Lalu pelan-pelan berganti kembali ke 'sabun rakyat'. 

Awal kembali kena air sumur di rumah pun, kulitku kembali ruam-ruam setelah mandi. Aneh kan ya, bisa-bisanya alergi sama air sumur sendiri. Dulu-dulu kok enggak? Apa mungkin air sumur yang jernihnya luar biasa ini juga tercemar alergen? Hmm... Bisa jadi. 

Sukurnya, lama-lama terbiasa di kulit. Ketika berganti ke sabun segala merek pun, kulit masih bisa menoleransi. Nah, barulah sebulan bulan belakangan ini, kalau habis mandi muncul lagi ruam-ruam. Dan 'Kuman' itu juga sepertinya ada muncul satu dua lalu hilang. Sejauh ini tak ada rasa gatal di tangan kala malam. 

Sampai detik ini ku masih mengira-ngira apa penyebab gejala alergi dulu kala ini muncul kembali. 
Serangga atau kutu berwarna merah dan hitam bersandingan dengan tetesan air di atas daun hijau


Alergi dan Kutu Air

Menurut hasil pengamatanku, orang-orang yang memiliki riwayat alergi, lebih rentan terkena kutu air dan juga lebih susah sembuhnya dibandingkan orang yang tak punya gangguan alergi. Emakku contohnya.

Dari ceritanya, setelah menikah, barulah muncul gejala alergi yang makin lama makin parah. Gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan. Terutama pada telapak dan sela-sela jari. Awalnya seperti terkena kutu air, lalu lama-lama kulitnya pecah-pecah dan pedihnya bukan main. Tidak cocok dengan sabun cuci? (Padahal sebelum menikah ya nyuci pakai sabun itu juga).

Semua jenis sabun dan detergen sudah dicoba bergantian. Segala obat dan salep dari mantri, bidan, dan  dokter sudah dicoba, beragam obat alternatif baik dari resep di buku-buku pengobatan tradisional maupun kearifan lokal dari orang-orang terdahulu pun sudah dijajal. Entah sudah berapa jenis spesies tokek bakar pun yang ditenggak emakku. Tak sembuh juga.

Akhirnya ya pandai-pandai meminimalisasi kontak dengan air dan sabun sebisanya, dan memakai produk yang paling minim dampaknya. Hingga kini. Meskipun kini kondisinya tak separah dulu. Resistensinya bertambah sepertinya ya.

Mungkin ini yang dimaksud dengan alergi bisa diturunkan tingkat keparahannya dengan memaparkan zat alergen pada penderita dengan dosis yang main lama makin dinaikkan. Sehingga resistensi terhadap zat alergen juga bertambah. Dan tadaaa... Lama-lama jadi tak alergi lagi terhadap alergen tersebut. 


Jadi kalau ada pertanyaan apakah alergi bisa disembuhkan? 

Jawabannya tidak. Alergi tidak bisa sembuh, tapi bisa diobati dan diringankan gejala dan tingkat keparahannya.

Lalu apakah penyakit kutu air bisa sembuh? 

Oh tentu bisa. Kutu air disebabkan oleh infeksi jamur dari kelompok dermatophytes, jamur yang sama penyebab kurap. Dan penyakit ini menular. 
Kaki kiri yang jari kelingkingnya dipegang oleh sebuah tangan menunjukkan selah jari kelingking terkena kutu air


Rekomendasi obat manjur untuk kutu air

Berikut adalah beberapa salep dan obat yang cukup ampuh untuk mengobati kutu air membandel versi emakku: 

1. Salep Pi Kang Shuang

Walau salap jadul ini sempat habis beberapa tabung juga, tetap saja mencari yang lebih ampuh. Beberpa tahun kemudian ketika menemukan khasiat minyak karo, salep ini ditinggalkan emakku.

2. Minyak Karo

Awalnya minyak karo ini memberikan hasil lumayan. Kulit yang terbuka mengering, dan gatal juga hilang. Namun lama-lama seperti tidak mempan lagi, bahkan malah membuat tambah lembab dan gatal. Akhirnya minyak karo pun ditinggalkan dan kembali ke phi kang suang, sampai kukenalkan dengan opsi no. 3.

3. Ketoconazole Cream

Sejauh ini salep beraroma harum ini adalah yg paling setia digunakan emakku karena cocok di kulit dan efeknya juga cukup ampuh, sampai ketemu opsi no. 4.

4. Autan varian merah muda

Ya, kamu gak salah baca. Memang AUTAN, lotion anti nyamuk yang itu yang ku maksud. Info ini didapat dari tetangga. Nah, sang tetangga dikasi tahu anaknya yang punya keahlian di bidang. pengobatan alternatif. Kata anaknya "Wajib yang pink ya, varian lain gak bisa". Emakku pernah coba merek Soffell yang pink, karena gak nemu si Autan pink, dan memang tak mempan. Nah, ini sekali dicoba, besok paginya kulit yg terkelupas dan pecah-pecah itu langsung kering dan tertutup, gatalnya hilang dan ruamnya perlahan berkurang. Segitu ampuhnya rupanya. 
Autan sachet pink


Cara Ampuh Mengatasi Kutu Air Membandel

Begini langkah-langkah penanganan dan pengobatan kutu air membandel ala emakku yang kurasa agak ekstrim: 

1. Bersihkan kaki

(baca: berus telapak kaki dengan berus kamar mandi hingga bersih). Kalau habis adzan Isya ada dengar suara orang memberus sesuatu di kamar mandi, sudah dipastikan itu adalah suara emakku ngeberus telapak kakinya🥲. 

2. Rendam dengan air garam

(Dulu-dulu dibuatnya, sekarang langsung ke opsi no 3 aja, sih).

3. Siram/ rendam dengan air panas

(Bukan hangat loh ya, panas. Tapi tak sampai membuat kulit melepuh, tapi yang pasti berasap). 

4. Keringkan. Lalu kasi salep

(Sepekan belakangan salep ketoconazole diganti dengan Autan merah muda, karena dirasa jauh lebih ampuh. Paginya langsung kering dan tertutup kulit yang terkelupas.) 

Aku sendiri belum sempat membuktikan keampuhan si Autan ini sebagai obat kutu air. Maunya sih tak punya kesempatan mencoba.  Tapi rasanya hampir mustahil. Seharian saja kaki aktif berinteraksi dengan air, bisa dipastikan sorenya sela-sela jari kaki pasti merah-merah. 


Btw, tak habis pikir aku kenapa Autan ini jadi obat manjur untuk mengobati kutu air. Autan ini bukan pembunuh serangga, tapi lebih ke penghalau nyamuk. Sedangkan penyebab kutu air adalah jamur. Dengan kata lain ada kandungan bahan di Autan yang bisa membasmi jamur, bukan begitu? 

Apa saja sih bahan yang terkandung dalam Autan?

Sungguh aku terbengong ketika melihat bagian belakang kemasannya. Tak ditemukan bahan komposisinya. Baru kali ini rasanya ada produk yang komposisinya tak dicantumkan. Hanya ada info "mengandung bahan aktif Diethyltoluamide 15%". Hal yang sama juga kutemui pada produk Soffell. Bedanya di Soffel jumlahnya 12%. Gak ada komposisinya.

Setelah mencari-cari di Google barulah ketemu di situs ScJohnson
https://www.whatsinsidescjohnson.com/id/id/brands/Autan/autan_soft_and_scented_sachet

Ternyata beginilah komposisi bahan yang terkandung dalam AUTAN Floral & Protect: 

1. Air
2. Wewangian

4-tert-butylcyclohexyl acetate*; alpha-isomethyl ionone*; benzyl salicylate*; butylphenyl methylpropional*; citronellol*; coumarin*; dipropylene glycol; e + z-oxacyclohexadec-12(+13)-en-2-one (mixture); geraniol*; hexyl cinnamal*; linalool*; methyl Ionones; nerol*; phenethyl alcohol; terpineol*; tetramethyl acetyloctahydronaphthalenes*

3. Sorbitan Laurate (pengemulsi) 
4. Acrylic Copolymer (Pengental)
5. Methyl Paraben (pengawet) 
6. Sodium Hydroxide (pengatur pH) 
7. Lidah buaya (Emolien) 


Entah bahan yang mana atau perpaduan mana saja yang membuat kelompok jamur dermatophytes penyebab kutu air ini tewas. Yang jelas Autan pink ini mengandung Methyl Paraben yang kalau pegiat healthy skincare biasanya agak-agak anti sama pengawet satu ini. 

Nah, setelah tahu info absurd ini, kira-kira kamu bakal nyobain sendiri atau mungkin merekomendasikan Autan ini sebagai obat kutu air ke rekan dan kerabat gak sih

Pesan moral: 

Ketika perlu dirasa, dipikir dan ditimbang antara ikhtiar mengobati kutu air membandel vs mudaratnya bagi jiwa dan raga, ya silakan bijaksana. 

Catatan: 

Pada produk Soffell, aku sama sekali belum berhasil menemukan info komposisi apa saja yang terkandung di dalamnya. 

Tebakan:

Autan termasuk produk yang terafiliasi Gen-O Si-Dia gak sih? 😁