Palestina-Israel, It's Complicated (?)

"If you’re not careful, the newspaper will have you hating the people who are being oppressed, and loving the people who are doing the oppressing.”

Sebuah kutipan dari Malcolm X yang jika dialihbahasakan menjadi “Jika engkau tidak teliti, surat kabar akan membuatmu membenci orang-orang yang tertindas, dan mencintai orang-orang yang melakukan penindasan.”

Perihal seperti pemutarbalikan fakta, pengalihan sorotan masalah, serta pengaburan fakta dan data adalah beberapa santapan yang biasa disajikan oleh kebanyakan media mainstream. Alih-alih mendapatkan informasi yang akurat, masyarakat malah dibodoh-bodohi dengan headline dan kata-kata yang digunakan dalam berita yang kedengarannya sama tapi berbeda makna.

Bukankah media masa seharusnya netral? Bukankah media masa hakikatnya menyuarakan fakta dan data? Rasanya sudah bukan zamannya lagi melontarkan pertanyaan semacam itu. Ada baiknya diganti menjadi, siapa pemilik media itu? Dan siapakah si siapa itu?

Seperti halnya berita Palestina dan Israel. Berapa banyak masyarakat dunia yang menganggap hal ini adalah bahasan yang amat sangat rumit?

Sesuatu yang rumit tentu cenderung diabaikan dan tak dipedulikan. Mendengarnya saja malas, apalagi mempelajarinya. Inilah bentuk berhasilnya propaganda para pemilik kepentingan. Sehingga mereka bebas menjalankan penjajahan yang selama 70an tahun ini mereka lakukan di Palestina sana tanpa khawatir diketahui oleh mata dunia. Karena mata dunia sudah duluan mereka ‘hipnotis’.

Ya, masalah Israel dan Palestina ini bukan hal yang rumit. Ini hanya mengenai pihak penjajah dan pihak yang terjajah. Sesederhana itu. Namun dibuat tampak bagai benang kusut sehingga masalah utamanya tersamarkan.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Dahulu kala ada sebuah tanah bernama Palestina. Tanah itu didiami oleh 87% umat muslim, 10% umat kristiani, dan 3% umat Yahudi. Selama berabad-abad mereka hidup damai di bawah kekaisaran Ottoman.

Ketika Perang Dunia I berakhir, Ottoman berada di pihak yang kalah. Dan Palestina pun menjadi daerah kekuasaan Inggris.

Sementara itu di Eropa, paham Zionis di bawah pimpinan Theodor Herzl sedang tumbuh pesat dan berhasil menanamkan pengaruh untuk mendukung migrasi besar-besaran kaum Yahudi ke Palestina.

Pada 1917, Inggris tiba-tiba mengumumkan niatnya untuk membuat sebuah negara bagi bangsa Yahudi di Palestina. Jadi Inggris dengan santainya memberikan Palestina, yang lebih dari  90% nya adalah penduduk asli Palestina, sebagai hadiah kepada Zionis Eropa.

Difasilitasi oleh Inggris, imigrasi Yahudi Eropa ke Palestina dari 1922 sampai 1935 menyebabkan populasi Yahudi meningkat menjadi 27%. Artinya akan ada lebih banyak lahan yang dicaplok.

Konflik penduduk asli dan pendatang ini membuat Inggris sakit kepala. Jadi pada 1947, Inggris menyerahkan tanggung jawabnya atas Palestina ke tangan PBB. PBB memutuskan untuk membagi Palestina menjadi 2 negara; negara Arab dan negara kaum Yahudi, di mana Yahudi mendapatkan 55% lahan.

Padahal jumlah Yahudi saat itu hanya sepertiga dari populasi, dan sebagian besar baru tiba dari Eropa beberapa tahun saja. Maka rakyat Palestina dan bangsa Arab pun menolak. Sedangkan Zionis menerima ususlan PBB. Tetapi yang diterima Zionis hanya mengenai pendirian negara Zionisnya, tidak setuju dengan jumlah lahannya. Mereka ingin lebih banyak lagi.

Tahun 1948, milisi Zionis menggempur dan merebut desa-desa dan kota-kota rakyat Palestina, yang menyebabkan ribuan rakyat palestina tak memiliki tempat tinggal dan tanah air. Zionis terus memperluas wilayah sebanyak mungkin dan membersihkan wilayah tersebut dari orang-orang Palestina

Di hari yang sama ketika Inggris hengkang dari Palestina, Zionis memproklamasikan berdirinya negara Israel. Jutaan warga Palestina kehilangan negaranya dalam semalam. Dan yang paling aneh adalah beberapa saat setelah itu, kedua negara super power di masa itu; AS dan Uni Soviet, langsung mengakui keberadaan negara Israel.

Puncaknya, 15 Mei 1948 menjadi salah satu hari tergelap dalam sejarah Palestina. Mereka menyebutnya Nakba (malapetaka). Kehilangan negara, identitas, dan rumah dengan begitu saja merupakan hal yang sangat mengerikan.

Namun, hal itu pun belum cukup bagi lelaki, wanita dan anak-anak palestina. Mereka masih harus menghadapi pembersihan etnis dari tanah air mereka, sampai mereka benar-benar musnah dari muka bumi.

Jadi, berdirinya negara Israel tidak hanya berarti bahwa 1.9 juta rakyat palestina harus terusir dari rumahnya, tidak hanya berarti bahwa 78% bangsa asli palestina dikeluarkan dari tempat asalnya, tidak hanya berarti bahwa 530 desa dan kota di palestina dihancurleburkan lalu disterilkan dari penduduk Palestina, dan tak hanya berarti pembunuhan terhadap 15.000 orang Palestina secara biadab.

Berdirinya negara Israel berarti sebuah permulaan atas sesuatu yang jauh lebih mengerikan bagi rakyat Palestina, yaitu upaya pendudukan selama lebih dari 70 tahun, penghancuran permukiman, penangkapan dan pemenjaraan sewenang-wenang, ekspansi warga Israel, pemeriksaan militer, kontruksi dinding-dinding pembatas, diskriminasi, pembantaian masal, pengeboman rakyat sipil (lelaki, wanita dan anak-anak) tak bersalah di rumah mereka sendiri. 

Jadi, rumit? Tidak. Ini bukan hal yang rumit. Rakyat palestina adalah orang-orang yang selama ini tertindas dan terjajah, yang tanah airnya diambil paksa, dan sejak saat itu (73 tahun) menderita hingga kini.

Palestina-Israel bukan sebuah perang antar dua negara, apalagi konflik.

Perang batu berati perang dengan melemparkan batu kepada lawan. Perang kimia berati perang dengan menggunakan bahan-bahan kimia untuk kekuatan militer. Dengan kata lain, perang berati kedua belah pihak menggunakan senjata yang sama alias seimbang sebagai alat tempurnya.

Pertanyaannya, adakah sama kekuatan dan jenis senjata Palestina dan Israel? Yang satu pakai batu, lawannya pakai senjata api, gas air mata, bom asap, granat, dan bom.

Yang satu hidupnya dalam blokade, tak punya angkatan laut, tak punya angkatan darat, tak punya tank ataupun akses ke artileri berat, lawannya punya senjata nuklir yang didanai para pembayar pajaknya AS berjuta-juta dolar, punya beberapa perlengkapan militer paling canggih dan paling kuat di dunia.

Kalaupun di sebut perang, maka Palestina dan Israel adalah perang kemerdekaan, perang melawan penjajahan.

Jika masih ada yang menyebut Palestina dan Israel sebagai perang antar dua negara, apa lagi konflik, maka sesungghnya Anda telah termakan propaganda Zionis yang mainannya mendistorsi sejarah  dan ‘playing victim’.

Jadi, Palestina- Israel adalah hal rumit? Tidak. Ini bukan hal rumit. Zionis Israel adalah pihak yang selama ini menindas, menjajah dan yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Jika sebagai warga negara Indonesia yang jelas-jelas dalam pembukaan UUD ’45 dinyatakan “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemansiaan dan peri-keadilan.”, maka sudah saatnya kita buka mata, bangun, dan bersuara untuk para manusia di Palestina.

Apa yang bisa kita bantu lakukan?

Sebarkan kekejaman zionis agar dunia tahu apa yang sebenarnya selama ini telah dan sedang terjadi. 
Terus mengedukasi orang-orang sekitar.
Boikot produk-produk Israel dan produk-produk pendukung Israel.
Desak pemerintah untuk mendesak para pemimpin negara-negara pendukung Israel supaya mengehentikan dukungannya ke Israel.
Menggalang dana dan donasi untuk Palestina.

"You take my water, burn my olive trees, destroy my house, take my job, steal my land, imprison my father, kill my mother, bombard my country, starve us all, humiliate us all but I am to blame, I shot a rocket back.” -Noam Chomsky-



Sumber: 

Aljazeera.com

Onepath.com

https://mojok.co/kar/esai/pengalaman-ketemu-hamas-di-palestina-dan-bekal-kamu-untuk-debat-dengan-akun-pro-israel/

Kbbi.web.id

Pinterest.com


#freepalestine #savepalestine #freedomforpalestine #westandwithpalestine #selamatkanpalestina #kemerdekaanuntukpalestina

Efek Samping Mandi Pakai Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash

Prolog:
Apabila kamu adalah tipe mahkluk yang kulit dan mood-nya sensitif perihal melangsungkan rangkaian ritual permandian, maka kamu sebaiknya hati-hati dengan produk Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash ini. Kenapa? Karena mandi dengan sabun cair Vitalis, pelan-pelan akan meracuni dan mengikis prinsip hidupmu yang kira-kira redaksinya

"Hemat air pangkal kaya, jadi mandi sehari sekali aja"😁 
atau, 
"Mumpung di rumah aja, mandi ya sekali aja".😁

Jadi sebenarnya artikel kali ini bisa dikatakan ditujukan bagi kita; para praktisi yang cukup dan terlalu sayang sama keringat di badannya😁.

Apa saja efek samping mandi pakai Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash?



Jangan mandi pakai Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash kalau kamu gak mau mengalami hal ini:

Jadi rajin mandi



Percayalah, aku sudah jadi korbannya. Di kediamamku, makhluk yang paling rajin mandi selain ayam-ayam emakku, ya emakku. Sehari minimal 3 kali. Normalnya 5 kali sehari.

"Kalau soal mandi, gak adaaaklah anak Mamak yang keturunan Mamak. Kapaaanlah...",

Sambil senyum-senyum ‘helpless’, mantra penyentil ini hampir gak pernah absen terucap tiap hari kalau udah lewat jam 12 siang dan kami belum ada yang mandi.

Dan tadaa...ternyata, seorang anaknya berubah sejak negara api menyerang, eh sejak ada yang berbaik hati menghadiahi paket Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash. Yaps, that's me.

Hari pertama mencoba yang merah muda; White Glow, wanginya langsung mengingatkanku sama parfum vitalis yg di zaman-zaman kuliah dulu sempat  beberapa botol ku koleksi. (Tahulah ya kan itu mandinya sekitar jam berapa😅)

Nah, sorenya, selesai nyapu-nyapu cantik, dan lari-larian singkat dalam rangka menggiring para ternak emak kembali ke kandangnya (supaya mereka tak sempat nyolong daun ubi pagar tetangga), badan terasa agak keringatan, dan terceplos, "Ah, mandilah". Sambung emak di sebelah, "Tumben".

TernakEmak pulang petang
Dan selama sepekan kemudian, ku dapati diriku jadi mandi 2 kali sehari tanpa ada bolong-bolongnya. Dan mandinya sengaja ganti-ganti varian Vitalis-nya. Bahkan kini gak mesti tunggu harus jam 12 dulu baru mandi, dan meski sore gak keringatan ya tetep aja mandi. Sungguh sesuatu.

Mood terubah karena terhirup aroma parfumnya


Pernah baca dan agaknya tersimpan di memori jangka panjang bahwa indera yang paling sensitif adalah penciuman. Makanya aroma sesuatu lebih cepat mengingatkan kita akan hal-hal tertentu.

Dan aku agaknya adalah salah satu tipe manusia yang dianugerahi indera pembauan yang sedikit lebih sensitif dibanding para manusia di sekelilingku. Entah pun karena ini makanya beberapa orang menyebutku alergi debu. Padahal ya ku bukan tipe orang yang pembersih-pembersih amat. Yang amat pembersih itu mah, Emaknya Nua. Standar penampakan kamar amat berantakan versi Ibunya Nua adalah standar penampakan normal kamarku. Mari kita akhiri curcol ini😅.

Kembali lagi, dari 3 varian Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash, yang botolnya warna merah muda; White glow (Skin Brightening) yang mengandung Licorice dan susu untuk membantu mencerahkan kulit, di aku wanginya mengingatkan masa-masa kuliah  dulu, semacam membangkitkan memori masa lalu.


Sementara yang hijau; Fresh Dazzle (Skin Refreshing) mengandung jeruk Yuzu dan teh hijau, sesuai dengan namanya, memang buat mood terasa segar begitu.


Nah, sedangkan yang ungu; Soft Beauty (Skin Norishing) mengandung Alpukat dan Vitamin E unutk membantu menutrisi dan melembabkan kulit, di aku jadi menenangkan gitu, berasa nyaman. Si ungu ini yang paling daku suka.

Ditempeli aroma parfumnya sejam setelah mandi


Bagi kamu yang tak suka kalau abis mandi ada wangi yang mengikuti kemana-mana, jangan sampai kamu mandi pakai Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash lah pokoknya, karena wanginya bakal nempel di kulit sampai kurang lebih 1 jam kalau kamu tak keringatan.

Kalau emakku paling gak tahan ditempeli aroma solid* di kulitnya. Untuk menghilangkan bau solid yg menpel di kulit tangan, setelah pakai sabun, beliau biasanya mencuci tangannya dengan jeruk Kasturi.

(*Solid a.k.a bungkil kelapa sawit yang sudah direbus dan digiling, biasa dijadikan pakan ternak. Kalau di Aek Loba biasanya dijadikan pakan tambahan untuk lembu. Aromanya ketika baru keluar dari pabriknya, beraroma macam jagung rebus, kalau udah lebih dari 2 hari di udara terbuka, jangan ditanya aromanya, sungguh sesuatu. Karenanya juga disebut tanah belendet /e dibaca seperti pada kata betul/. Jika solid di biarkan di udara terbuka, sepekan kemudian akan menghasilkan ulat-ulat yang kami sebut belendet di sini.)

Penampakan solid yang udah digonikan :D
Nah, tadi setelah ikut jadi TKTI (Tenaga Kerja Tak bergajI) alias kerja bakti memuat solid ke dalam karung supaya tahan lama, ku iseng mencoba cuci tangan pakai sabun cair Vitalis yang ungu tanpa pakai jeruk Kasturi lagi setelahnya. Dan ternyata aroma solidnya gak tercium sama sekali, tergantikan oleh aroma parfumnya. Alhamdulilllah.


Oiya, kalau yg ungu, setelah mandi, entah kenapa di kulitku wanginya jadi ada semacam aroma-aroma baby begitu. Dan kalau tercium aromanya ku merasa bahagia 😁.


Ketagihan mandi sampai pada tingkat yang merasa bersalah kalau gak mandi


Nah, efek terakhir ini adalah yang paling berbahaya untuk para mantan praktisi mandi sehari sekali aja.

Setelah lebih dari sepekan terbiasa "rajin mandi", baru tadi ku merasakan kalau sampai gak mandi, bakalan gak enak perasaan.

Pasalnya, bakda Juhur tadi, ketika seperti biasa ku ikut melepas keberangkatan 6 ekor ternak emak untuk diangon, sebuah insiden kecil terjadi.

Ketika sedang asik berlari-lari kecil menggiring ternak berkaki empat itu, tetiba seonggok sisa batu padas mengolengkan duniaku. Dan ku pun terjerembab dengan kedua tangan dan lutut mendarat lebih dulu di bumi. 3 detik kemudian barulah terasa perih di ujung jempol kaki dan bagian tubuh lainnya yang lecet bersinggungan dengan tanah.

Batu bertuah
Sasampainya di kamar mandi, luka-luka kucuci dengan sabun. (Karena terambilnya Vitalis yang ungu, jadi ya sekalianlah cuci tangan pakai sabun cair Vitalis, baru kemudian mencuci lika-lukanya). Pertolongan pertama setelah dikeringkan ya seperti biasa kalau terluka, minyak karo. Pedddih.

Nah, pas pedih itu, terbersit di kepala "Iss...payah lah nanti mandinya. Masak ku gak mandi nanti? Gak enak laaa😐"

Lalu ku mencoba berpikir waras, "Eh, kok bisa mikir gitu yak? Dulu-dulu gak mandi sore ya gak apa-apa, ini kok..?😅 Apakah kubenar-benar sudah teracuni oleh Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash ini?”

Jadi, saudara-saudari seperdunia permandian yang budiman, jangan coba-coba mandi dengan Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash kalau tak mau jadi korban sepertiku.

Pertanyaannya, bagaimana kira-kira efeknya Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash pada kelompok manusia yg tak sayang sama keringatnya ya?

Epilog :

Me    : "Mak, mandi pakai apa?"
Emak: (baru keluar kamar mandi, senyum-senyum) "Mandi pakek
            sabun Tiwi yang wangi itu la"

Salam Mandi Parfum
Salam wangi😁

Membangun Generasi Anti Hoaks dari Keluarga Berliterasi

Siapakah manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan?

Jika kamu menjawab Neil Amstrong, maka kita adalah dua dari mayoritas penduduk Bumi yang berstatus sebagai korban hoaks ilmu pengetahuan.

Apakah kamu salah satu (mantan) “pengikut terpaksa” dari teori Darwin yang mengatakan bahwa nenek moyangnya manusia adalah manusia purba?

Apakah kamu salah satu yang secara otomatis terpikir “Hei, jangan sering-sering makan jeruk nipis, jeruk nipis itu sangat tajam. Nanti luka lambungnya!”

Jika kamu menjawab iya untuk dua petanyaan terakhir, maka lagi-lagi kita adalah golongan generasi korban hoaks dunia. Setidaknya saya dan banyak manusia yang saya kenal ada di golongan itu.

Di tulisan kali ini saya tidak akan membeberkan fakta-fakta tentang pendaratan Neil Amstrong dan kedua rekannya 50 tahun lalu tersebut, atau memaparkan bantahan ilmiah mengenai teori evolusi, dan bukan pula membahas bagaimana jeruk nipis bersifat basa di lambung kita. Om Google punya informasi lengkapnya di ujung jemari kita.

Artikel ini sengaja ditulis karena kegerahan saya dengan kondisi mayoritas penduduk bumi Pertiwi yang kesehariannya cenderung menjadi konsumen gampangan dan pelaku penyebar hoaks tanpa disadari. Menyerap dan menyebarkan hoaks telah menjadi semacam aktifitas yang mendarah daging. Khususnya pada generasi milenial.


Berapa banyak dari kita yang membaca tuntas sebuah broadcast pesan whatsapp sebelum kembali membaginya ke grup lain? 

“Malam ini akan ada serangan bla bla bla…Sebarkan informasi ini supaya bla bla la…”

Padahal 1 tahun lalu kita pernah mendapatkan pesan yang tak berbeda titik komanya pun saltiknya.

Berapa banyak dari kita yang menjadikan broadcast pesan whatsapp sebagi materi untuk disampaikan pada kajian dan kelas-kelas yang kita bawakan, tanpa pernah menelisik keabsahan referensi di pesan tersebut. Atau bahkan pesan tersebut tak ada referensinya. Hanya karena si pengirim pesan dikenal sebagai ustad di tempat kerja, atau ketua di komunitas yang diikuti.

Cukuplah seseorang dikatakan pendusta ketika dia menyampaikan semua yang dia dengar. (HR. Muslim).

Ingat, anak-anak juga bagian dari masyarakat. Tanpa kita sadari kita mengasuh buah hati kita di lingkungan yang berseliweran hoaks. Lebih tepatnya mereka dibesarkan dengan di jaring-jaring hoaks. Karena kita sebagai orang tuanya adalah gerbang masuknya hoaks.

Maka sepatutnyalah peran orang tua dalam menyaring informasi yang layak dikonsumsi anak, tidak hanya bersih namun juga menyehatkan jiwa mereka. Supaya tak ada lagi korban hoaks ilmu pengetahuan seperti saya.

Mengutip Nasihat Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal sebagai Buya Hamka, ada beberapa tingkatan bagi orangtua dalam mengasuh anak sejak lahir hingga dewasa;

Pertama, saat anak menyusu, orangtua harap mengawasi makanannya.

Kedua, ketika anak mulai banyak bertanya tentang hal ini itu di sekitarnya, orangtua hendaknya membantu membuka akal dan wawasan, serta contoh yang baik.

Ketiga, ketika anak beranjak besar dan menjadi remaja, inilah masa perjuangan. Pengawasan orangtua di masa remaja ini sangat mempengaruhi arah hidup anak.

Keempat, ketika telah tiba saat anak mampu mandiri, beri ia kepercayaan, sebab tak selamanya anak harus di bawah pelupuk mata ayah ibunya.

Di era milenial yang seyogyanya internet bagaikan nyawa ini, meyajikan informasi ramah anak menjadi tantangan tingkat tinggi bagi orang tua. Selain media baca yang bergizi dan tontonan multimedia yang menginspirasi, gaya bahasa dan komunikasi juga merupakan sarana edukasi yang menentukan akan jadi seperti apa generasi negeri ini nanti.

Apakah akan menjadi tipe generasi yang kerap menanyakan “Kapan acaranya?” Atau ”Ingin gabung jadi anggota, bagaimana cara daftarnya?”, karena malas membaca tuntas pengumuman info kegiatan yang padahal telah dibuat mendetail lengkap dengan infografisnya.

Atau tipe generasi membeo alias ikut-ikutan tanpa paham benar apa yang diributkan.

Atau tipe generasi yang cerdas berliterasi, yang tak gampang terprovokasi oleh informasi, yang tidak langsung panik oleh narasi sedetik, yang tidak buru-buru ikut-ikutan sebelum paham konteks yang sedang dipersoalkan, Namun menelisik, mencermati dan mengonfirmasi keabsahannya dari sumber yang autentik. Karena sejatinya anak-anak merupakan peniru handal.

Menurut hasil survey yang dikeluarkan oleh CSSU (Central Connecticut State University) pada 2016, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara pada studi World’s Most Literated Nation”. Indonesia masih unggul dari satu Negara, yaitu Botswana. Di peringkat teratas ada Finlandia, disusul Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia, Swiss, AS, dan Jerman. Maka agaknya negeri kita sedang berupaya kembali membangkitkan budaya literasi di setiap sisi kehidupan.
Literasi bukan hanya sekedar mengenai minat baca. Dilansir dari Wikipedia, literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian sehari-hari. Jadi literasi berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan berbahasa.

Dengan kata lain, literasi merupakan mental. Ia tak dapat dibangun sekadar dengan sekolah dan buku-buku belaka. Minat baca saja tidak cukup untuk membangun masyarakat cerdas literasi, namun antusiasme membaca merupakan dasar untuk itu. Karena dengan kemampuan membaca, penyerapan informasi dan proses berpikir akan lebih mudah dan terarah.

Maka membentuk generasi yang cerdas literasi tentunya harus dimulai dari keluarga lebih dahulu.

Berikut ini beberapa tips dalam mengenalkan dan mengembangkan literasi dalam keluarga di era milenial yang dapat kita lakukan.

- Pastikan buku-buku bacaan anak aman dari infiltrasi berita hoaks. Dengan kata lain orang tua telah lebih dahulu membaca buku bacaan yang akan disajikan. 

- Membuat perpustakaan keluarga di rumah. 

- Membuat jadwal membaca dan mendongeng bersama. 

- Membudayakan kegiatan diskusi dalam keluarga. 

- Melakukan permainan edukatif dan interaktif seperti scrabble, monopoli, teka-teki, dsb.

- Membudayakan memberikan buku sebagai hadiah. 

- Menjadikan toko buku sebagai salah satu destinasi tamasya keluarga. 

- Membudayakan menulis buku harian dalam keluarga. 

- Membatasi penggunaan gawai di keluarga, khususnya ketika berkumpul bersama keluarga. 

- Membiasakan menggunakan bahasa yang bersifat positif dalam berkomunikasi. 

Bagaimanapun juga menjadi orang tua tidak ada sekolahnya. Maka sebagai orangtua dan calon orangtua, sudah sewajibnyalah kita membekali diri sedini mungkin. Karena zaman terus berubah dan tantangan pasti bertambah.

Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka bukan hidup di zamanmu. (Ali Bin Abi Thalib).

Maka berbahagialah anak-anak yang memiliki orangtua yang cerdas literasi. Karena otak mereka hanya akan terpapar informasi yang sehat dan bergizi tinggi. Sehingga nanti mereka menjadi generasi yang sehat emosi.

Artikel ini diikutsertakan pada lomba kemendikbud #SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga


Referensi:
sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id
wikipedia.com
detik.com
eramuslim.com
muslim.or.id

Artikel terkait : Cara Mendeteksi Berita Hoaks dan Penipuan

Tips Punya Rumah Murah di Medan ala Wiraland

JIKA diadakan survei dengan pertanyaan "Sampai kapan mau mengontrak rumah?", pasti hampir semua responden akan menjawab tidak mau lama-lama! Apalagi sekarang ini seluruh tekanan biaya hidup semain tinggi. Maka tak heran beban untuk punya rumah pribadi pasti semakin berat.

Tak heran data Badan Pusat Statistik memperlihatkan bahwa persentase Rumah Tangga menurut Status Kepemilikan Rumah Kontrak/sewa di Indonesia pada tahun 2017 mampu mencapai 9,52%. Angka ini naik 1% dibanding tahun 2016 sebelumnya yakni 8,51%. Selanjutnya pada tahun 2018 lalu, berdasarkan data statistik kepunyaan Badan Pusat Statistik (BPS) seperti yang dilansir di situs resminya, di Ibu Kota Jakarta sendiri, hanya 50,16% penduduk yang menempati rumah sendiri dan sebanyak 36,76% penduduk yang menempati rumah kontrak atau sewa.

Rumah murah di medan

Bahkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian turut menyatakan bahwa harga rumah di Jabodetabek rata-rata mengalami kenaikan 20% per tahun. Sementara angka kenaikan gaji rata-rata karyawan/buruh hanya 10% per tahun. Itupun tidak semua.

Jika data berdasarkan BPS memperlihatkan 46% generasi milenial di Jakarta berpenghasilan di bawah 4 juta rupiah dan 34% berpenghasilan antara 4-7 juta rupiah, maka hanya ada 14% milenial berpenghasilan 7-12 juta rupiah dan 6% yang berpenghasilan di atas 12 juta rupiah. Kondisi ini tentu tidak jauh berbeda dengan ibukota-ibukota kota besar lainnya di Indonesia.

Sementara itu, harga sewa hunian cenderung naik dari tahun ke tahun. Tak ada pilihan, porsi gaji bulanan semakin banyak dipakai untuk membayar uang kontrakan. Nah, kalau sudah begini, maka sampai kapan mau mulai menabung untuk membeli hunian baru milik sendiri?

Solusinya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi bukan berarti tidak bisa. Asal mau berusaha, maka pasti ada jadi jalan keluar. Menghemat bisa salah satu jalan yang ditempuh agar bisa menabung uang muka (DP). Pertanyaannya mau sampai kapan?

Nah, sebagai pembeli hunian untuk yang pertama kalinya, yuk pintar melihat dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk bisa memiliki rumah! Karena memiliki rumah bukan hanya perkara memiliki uang yang cukup untuk cicilan, tapi juga bicara soal lihai mengambil kesempatan yang bisa membuat siapapun hemat banyak ketika hendak membeli rumah.

rumah murah di medan
 
Bagaimana caranya supaya tidak lagi mengontrak di Medan? Simak tips yang ditawarkan oleh program spektakuler Wiraland! Katanya dijamin bisa punya rumah di Medan (rumah murah Medan).

 

1. Siapkan Rencana Anggaran Pasti


Artinya  harus realistis membuat anggaran harga hunian incaran. Dengan menetapkan harga hunian incaran, maka akan lebih mudah untuk menyusun strategi mengumpulkan DP. Di Wiraland, Anda bisa memilah-milih harga hunian yang sesuai kemampuan. Ada banyak jenis hunian mulai dari harga Rp 300 Jutaan sampai milyaran tergantung kebutuhan Anda.

 

2. Katakan "Bye!" Pada DP 30%!


Kenapa? Karena di Wiraland Property Group, DP bagi pembeli hunian yang pertama kali adalah 10% dan bisa dicicil sampai 10 kali. Sangat WOW bukan! Jika biasanya harus menyiapkan uang simpanan sebesar 20-30 persen dari harga jual rumah, maka di pengembang ini tidak perlu pusing memikirkan tabungan DP karena uang muka tersebut bisa dicicil dengan tenor cicilan sampai 10 kali. Alternatif ini akan menjadi pilihan terbaik bagi untuk bisa punya rumah murah dengan cepat di Medan. Kapan lagi Anda bisa punya rumah murah di Medan mulai Rp 300 Jutaan kalau bukan di Wiraland. 

 

3. Hubungi Marketing Profesional/Developer Terpercaya


Hal ini sangat penting karena developer terpercaya di Medan secara khusus seperti Wiraland Property Group pasti memiliki track reccord dengan jam terbang tinggi. Pengembang dengan track reccord yang baik pasti memiliki banyak rekanan kerja sama, mulai dari bank sampai pada supplier penyedia bahan bangunan terbaik. Dengan demikian, maka Anda tidak perlu ragu atau bertanya-tanya mengenai kejelasan hunian Anda nantinya. Tak ketinggalan, Anda juga bebas berkonsultasi dengan Marketing Profesional Prooperti Medan Wiraland untuk memastikan segala dokumen yang perlu disiapkan untuk kebutuhan KPR Anda. 

 

4. Manfaatkan Penawaran/Promo Properti


Selain DP yang bisa dicicil sampai 10 kali, manfaatkan juga program BEBAS BIAYA LAINNYA yang meliputi biaya akad KPR & Pajak yang bisa membuat hemat sangat banyak. Pasalnya biasanya nominal pajak yang harus dibayar untuk sebuah hunian biasanya adalah 5-10% dari harga rumah. Jika rumah yang ingin dibeli seharga Rp 500 Juta, maka pajaknya adalah sekitar Rp 50 Juta. Belum lagi biaya akad KPR. Waduh! Cukup besar bukan. Maka dengan demikian harga yang harus dibayar adalah lebih dari Rp 500 Juta plus bunga cicilan selama tenor tahun yang diambil.

Dengan memanfaatkan promo BEBAS BIAYA LAINNYA ini siapapun bisa menemukan harga yang terbilang wajar dan tidak mahal. Progam ini sengaja diberikan untuk mempercepat warga Medan untuk segera memiliki hunian dengan referensi harga yang hemat. Cicilan pun bisa terasa lebih murah. 

 

5. Manfaatkan Teknologi SmartPhone untuk Akses Wiraland.com


Wiraland.com adalah situs berbasis info perumahan terbaik proyek Wiraland yang membantu masyarakat Medan dalam mencari dan memiliki rumah idaman mereka. Banyak program dan penawaran yang ada di dalam Wiraland.com, sehingga siapapun berkesempatan untuk mendapatkan penawaran spesial dari proyek-proyek ternama milik Wiraland. Adapun kisaran properti milik pengembang ini antara lain:

a. Kavling Tanah Siap Bangun mulai dari harga Rp 200 Jutaan yang berada dalam lokasi perumahan sehingga sangat mudah untuk dibangun. 

b. Rumah Tumbuh Ekstra Lebar dengan Tanah Luas mulai harga Rp 300 Jutaan di River Valley Residence. Dengan Rumah Tumbuh, siapa saja bisa cepat punya rumah. Seiring waktu, tinggal membangun lagi nanti rumah yang lebih luas.

c. Promo menarik seputar DP yang bisa dicicil sehingga tidak perlu pusing. 

d. Rumah Mewah Murah di Medan lokasi strategis di Setia Budi mulai dari Rp 600an Juta yang berada di perumahan Mayfair. 

e. Program KPR Tenor Panjang yang bisa membuat Anda memiliki cicilan KPR murah untuk rumah di Medan. (cicilan sampai 20 tahun)

Rezeki dan Kemudahan Menabung ala SOBATKU

Apakah kamu termasuk dalam golonganku yang memaknai hujan sebagai rezeki?
Kalau enggak, bukan berarti kamu harus skip tulisan ini. Kalau pun iya, juga tak berarti kamu harus menyelesaikan baca postingan ini. 😁

Medan agaknya kembali memasuki musim penghujan part two, setelah kukira kemarau mulai menjelang.

Siang itu, langit bagian Denai mulai berat. Ku lihat jam. Batas waktu maksimal tiba di TKP masih lama. Biasanya aku tipe-tipe yang datang on ontime-telat. Maksudnya kalau gak on time ya telat, walau seringnya telat.😅.

Namun kali ini agak diluar kebiasaan, sampai-sampai Kak Tiwi pun berkomentar "Salut" di grup Ngapain Kita, pas aku ngelapor di grup kalau aku udah di TKP, 45 menit sebelum acara.

Alasanku simpel, tapi memang langka. "Khawatir kalau rencana tibanya ontime, ujannya turun duluan, dan akunya masih di kosan." Biasanya sih gitu, dan akhirnya kumat penyakit jiwaku a.k.a mager.

Namun, bagiku yang kebanyakan mahkluk ciptaan-NYA menyatakanku plin-plan, fakta siang ini merupakan suatu pencapaian yang patut disejarahkan. Demi menjalankan amanah sebagai admin seharinya Kak Tiwi. Aku berhak dapat pujian yang tulus ya kan, Kak.👌

Ringroad City Walks. Di sinilah aku sudah. Menikmati teriknya mentari sembari menanti Kak Ririn dan suaminya yang lagi ujan-ujanan di jalan. Mobilnya yg ujan-ujannan. Oh iya...Johor udah hujan aja seperti biasa.

Agaknya beberapa blogger udah tiba di TKP. Iya, ku sedang dalam misi liputan acara Undian Grand Prize ke-6 SOBATKU yang diadakan di Ringroad City Walks.


SOBATKU, Apa itu?


SOBATKU yang merupakan singkatan dari Simpanan Online Sahabatku adalah layanan Tabungan Online berbasis aplikasi smartphone yang dibuat oleh KSP Sahabat Mitra Sejati (dengan merek dagang Sahabat UKM)

Melalui layanan SOBATKU, kita bisa melakukan transaksi  seperti menabung, pembayaran, pengiriman uang, tarik tunai dan transaksi lainnya yang akan dikembangkan di kemudian hari.

Bicara soal tabungan, aku tu punya 1 akun di bank, tapi gak pernah digunakan. Hanya sebagai syarat untuk urusan kerja aja. 😅. Udah bolak-balik diteror di Grup Ngapain kita untuk buka rekening, tetep aja tahan meski tahun udah ganti beberapa kali. Kadang ku salut dengan konsistensi magerku ini. Menahun. Kalau batu pasti udah lapuk dibelai-belai lumut segitu lamanya.

Jadi datang ke acara Sobatku ini, kali aja bisa jadi jalan supaya motivasi supaya misi buat rekeningku naik di level tertinggi.



Mudah, gak pakai ribet dan aman


Mobilitas zaman modern kini lebih dekat dan praktis dilakukan secara online, tanpa terkecuali untuk urusan investasi ataupun menabung.

Sejak diluncurkan pada tahun 2017, kehadiran layanan SOBATKU sebagai layanan tabungan online berbasis mobile aplikasi menjadi jawaban kemudahan bagi para penggunanya.

Tabungan online berbasis aplikasi  ini memungkinkan kita untuk membuka tabungan hanya dengan smartphone. Nomor handphone kita bisa langsung jadi nomor rekening. Proses mendaftarnya pun begitu mudah dan tidak dikenakan biaya administrasi.

Untuk menyetor maupun tarik tunai tabungan Sobatku bisa dilakukan di Alfamart/ Alfamidi saja. Untuk melakukan Transfer uang juga mudah cukup menggunakan nomor hp untuk sesame pengguna Sobatku. Bisa juga transfer uang ke rekening bank konvensional yang ada di Indonesia, dan hanya dikenakan biaya Rp 4000,-.

Selain itu, SOBATKU juga digadang-gadangkan tentang keamanannya.

Namun begitu, kita wajib untuk tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan, apalagi jika mengatasnamakan SOBATKU. Ada baiknya untuk ganti PIN secara berkala, dan yg pasti ya PIN nya dirahasiakan ya kan. Juga hati-hati saat bertransaksi daring. Jika tak merasa melakukan transaksi tapi ada pemberitahuan, segera hubungi call center atau email ke PICSOBATKU@sahabat-ukm.com ya.



Hari ini, 20 Januari 2019 bertempat di Ring Road City Walk Mall, Sobatku menggelar Pesta Jutawan dan Undian Grand Prize ke-6 dengan menggundang seluruh pengguna aplikasi Sobatku dari berbagai lapisan masyarakat dan tentunya juga diramaikan awak media dan kami, para blogger.

Menariknya acara Pesata Jutawan dan Undian Grand Prize Sobatku ini juga menggelar aktifitas dan kreatifitas seni, seperti perlombaan modeling dan modern dance bagi warga sekitar Sumatera Utara.


Dan yang tak kalah menarik adanya hiburan puncak yang dihibur penampilan Nowela, penyanyi jebolan Indonesian Idol.


Semarak acara ini juga turut dibuka dengan press conference oleh Ceppy Y. Mulyana selalu Ketua Pengurus dan juga dihadiri oleh hengky Suryaputra selaku perwakilan dari Bank Sahabar Sampoerna, dan turut serta disaksikan oleh pejabat Dinas Sosial Medan, Kementerian Sosial Republik Indonesia, serta anggota pengguna dan calon anggota KSP Sahabat Mitra Sejati.

Dalam kesempatan tersebut, Oktavia Laksmi Wardani selaku Head of Sobatku juga menuturkan kebanggaannya terhadap antusias warga medan yang sudah menjadi pengguna Sobatku. Bahkan dengan semangat optimis menjelaskan bahwa produk Sobatku dapat diterima dengan baik demi kemudahan menabung masyarakat milenial tanpa beban biaya administrasi ataupun minimum saldo.


“Di setiap kota pilihan yang akan didatangi selanjutnya, pihak Sobatku memberikan hadiah tambahan, seperti satu paket umrah SOBATKU dan puluhan hadiah lainnya. Setelah event di Medan, Sobatku selanjutnya akan bersiap menyambangi Jawa Timur dan propisnsi lainnya”, tambah Oktavia Laksmi.


Fitur-fitur Kemudahan Sobatku


Pihak Sobatku juga juga sudah berkomitmen untuk mengembangkan pelayanan, diantaranya dengan adanya peningkatan fitur-fitur yang sudah di update, seperti;

  • Fungsi transfer dan pembayaran dengan fitur QR Code
  • TopUp Gopay baik untuk driver dan customer
  • Pembayaran di merchant-merchant ternama seperti KFC dan elevenia
  • Fitur setor dan tarik tunai di Alfamart/AlfamidiP
  • PembayaranParkir yang bekerjasama dengan Secure Parking
  • Fiitur pembayaran Tiket KAID
  • Transfer sesama pengguna Sobatku

Bahkan, tahun 2019 ini Sobatku sudah mengembangkan produk Saving Plan sebagai fasilitas tambahan bagi para pengguna yang ingin berinfestasi atau membuat tabungan berjangka.

Tak kalah menariknya para pengguna Sobatku juga dapat mengajukan pinjaman secara online. Serta ditambah juga kemudahan dengan fitur donasi, pembayaran asuransi serta penambahan partner merchat pembayaran.


Tentunya kita tidak perlu khawatir dengan sistem penjaminan dan kerahasiaan tabungan online ini. Aplikasi Sobatku tentunya sudah dikembangkan dengan sistem keamanan yang sangat baik sehingga menjamin puluhan ribu penggunanya merasa tenang saat menabung dan bertransaksi online. Apalagi sejak pertama kali diluncurkan Sobatku telah diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat dengan total pengguna loyal yang mencapai hampir 70 ribu pengguna.

Pihak Sobatku bahkan sudah menjalin kerjasama dengan PT Fortress Data Service (FDS) sebagai penyedia jasa IT Solution dan Sistem Aplikasi bagi perbankan serta lembaga keuangan agar dapat memberikan pelayanan maksimal dan pengembangan fitur yang dapat mengakomodasi keinginan konsumen.


Pada rangkaian acara ini, salah satu yang paling dinanti-nanti tentunya adalah penarikan undian. Undian dilakukan di atas panggung bersama MC dan Nowela. Nomor Undian didapat sesaat kita telah menabung di Sobatku pada saat acara berlangsung. 

Dan salah seorang yang beruntung mendapatkan hadiahnya adalah seorang ibu yang sedang hamil. Hadiah yang didapat yaitu satu Paket Umrah SOBATKU. Wah. Rezeki ibu hamil memang ya 👌.

Btw, seluruh pengguna Sobatku juga berkesempatan untuk memenangkan undian, karena dengan saldo simpanan/tabungan maksimal Rp. 20 Juta memberikan kesempatan kepada siapa saja yang rajin menabung bisa menang undian grand prize selanjutnya.

Perlu kita ketahui bahwa undian SOBATKU tidak dipungut biaya karena pajak ditanggung pihak SOBATKU. Jadi jangan percaya jika ada pihak yang mengatasnamakan SOBATKU meminta pajak hadiah ya.

Nah, percaya-tak percaya, berhubung ibu hamil itu rezekinya jauh lebih bercahaya, ketika berniat dapat undian umrah tahun depan via SOBATKU, ada baiknya untuk...(lengkapi titik-titik tersebut 😋) dan mulai jadi manusia sebaik-baiknya.

So, gimana, kamu tertarik untuk punya tabung SOBATKU?

Wiraland Tanam Ketapang Jelang Hari Gerakan Sejuta Pohon Indonesia

MENJADI kepercayaan bagi masyarakat Medan adalah salah satu pilar kekuatan pengembang terpercaya Wiraland dalam upaya nyata terus membangun hunian bagi masyarakat. Berbagai upaya dan inovasi terus bergulir sebagai kepedulian pengembang untuk mewujudkan rumah impian masyarakat Kota Medan. Tak hanya fokus untuk membangun hunian idaman bagi warga Medan, tak luput pengembang juga senantiasa memperhatikan lingkungan lewat penghijauan yang dikemas dalam tajuk Corporate Social Responsibility (CSR) penanaman pohon, dalam menyambut awal tahun yang baru, sebagai dukungan gerakan Satu Juta Pohon pada peringatan Hari Sejuta Pohon, 10 Januari 2019 mendatang.


Sebelumnya, setelah sukses dengan kegiatan penghijauan lewat penanaman 1000 pohon ketapang pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 lalu di perumahan Mayfair, sebagai lanjutan gerakan penghijauan, Wiraland Property Group sebagai salah satu pengembang properti terpercaya dan terkemuka di Indonesia, secara khusus Medan, pada tahun 2018 lalu juga tetap menggalakkan kegiatan penghijauan dengan mengusung konsep Penanaman 10.000 Pohon Ketapang berkelanjutan. Agenda tersebut dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Gusta sebagai lokasi awal penanaman pohon ketapang yang akan terus dilakukan secarar berkesinambungan. Adapun Kelurahan Tanjung Gusta ini merupakan lokasi yang cukup dekat dengan salah satu perumahan terbaik Wiraland, yakni Givency One. Penghijauan ini dimulai dengan satu per satu lokasi, namun pasti sehingga nanti hasilnya akan lebih terlihat.

Menindaklanjuti agenda penanaman 10.000 Pohon Ketapang pada 2018 lalu, tahun 2019 ini pengembang kembali menggalakkan program penghijauan ini di setiap proyek perumahan, bahkan sampai pada kawasan Tol Medan-Binjai (yang menjadi salah satu fasilitas unggulan perumahan Givency One).


Sebelumnya lagi, pengembang telah memaksimalkan kegiatan penghijauan dan pelestarian lingkungan ini mulai dari masing-masing lokasi perumahan yang dibangun. Sebutlah seperti perumahan River Valley Residence dengan penanaman 5000 pohon ketapang di area perumahan seluas 50 ha, lalu perumahan Mayfair dengan 1000 pohon ketapang, disusul dengan perumahan Givency One serta Halton Place yang dibangun dengan konsep perumahan hijau dan asri.

Kini, penciptaan lingkungan hijau tersebut tidak hanya difokuskan pada lingkungan perumahan maupun proyek properti yang sedang dibangun. Lebih luasnya lagi, pengembang memandang bahwa setiap lokasi bahkan fasilitas umum di sekitar perumahan juga harus ikut mendapat perhatian dalam gerakan penghijauan ini. Maka tak pelak, dalam menyambut 2019 yang lebih hijau dan asri lagi sekaligus sebagai gerakan dukungan pada peringatan Hari Sejuta Pohon Indonesia, agenda CSR penghijauan ini menjadi agenda pertama Wiraland.

Bagi pengembang, dewasa kini budaya sehat ternyata semakin tidak mudah dilakukan di lingkungan perkotaan terutama kawasan industri. Padahal kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap hunian yang hijau, asri dan sehat semakin meningkat. Berangkat dari hal tersebut, merupakan komitmen kuat bagi Wiraland untuk menciptakan lingkungan hijau yang sehat bagi masyarakat Medan dengan menggalakkan penanaman pohon di tengah maraknya pembangunan yang ada saat ini.


Tak hanya bertujuan untuk menghijaukan Kota Medan secara berkelanjutan, penanaman ribuan pohon ketapang berkelanjutan ini juga pada waktu yang akan datang diharapkan dapat menjadi solusi bahkan tindakan pencegahan jika terjadi kebanjiran. Penanaman pohon ketapang ini juga diharapkan dapat menjadi fasilitator penurun emisi karbon yang terus meningkat saat ini. Adapun jenis pohon ketapang ini merupakan salah satu tanaman yang cocok untuk Kota Medan karena mampu bertahan dalam kondisi kering, bisa jadi peneduh, serta cepat tumbuh.

Mengingat semakin padatnya kondisi Medan sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia saat ini, tentu dibutuhkan upaya serius dalam penghijauan guna menciptakan lingkungan sehat. Artinya melalui program ini Wiraland berharap bahwa langkah hini bisa menjadi salah satu upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Tak heran setiap perumahan yang dibangun oleh Wiraland senantiasa mengusung konsep ramah lingkungan.