Jalan Jalan ke Az Zakiyah di Hari Gizi Nasional

7:09 am Pertiwi Soraya 0 Comments

Kapan sih hari Gizi Nasional? Ternyata Hari Gizi Nasional jatuh pada tanggal 25 Januari tiap tahunnya. Saya juga baru tahu gara-gara ikutan talkshow di peringatan Hari Gizi yang digelar oleh Az-Zakiyah Islamic School bekerja sama dengan PG/TK Balita Schooling pada Selasa, 28 Februari 2017 lalu.

Jadi ceritanya, Selasa lalu saya jadi double agent, paginya jadi bagian Az Zakiyah, menjelang siang jadi bagian Blogger Medan menggantikan Kak Rizky Nasution yang sedang ada tugas negara :D. Jadi paginya masuk dari gerbang belakang, menjelang siang masuk lagi dari gerbang depan :D. 

 
Untuk ukuran hari Selasa yang merupakan hari kerja, orang tua yang hadir cukup banyak  ternyata. Tak hanya para bunda, para ayah juga banyak yang hadir.

Ketika sampai di gerbang depan ketemu Nesia yang sering menang lomba foto, Ririn Wandes yang sering menang lomba live tweet, dan Mueza yang saya kurang tahu dia spesialisasinya apa (Gomeeen. Jarang jumpa soalnya. Dia bawa kamera digital, jadi jago foto sepertinya :D ) yang sedang antri.

Sembari menunggu antrian di meja registrasi, mmpung stand foto booth lagi sepi, disempatkan berpose untuk stok lomba foto on the spot yang berlangsung sampai jam 12 siang. Belum lagi masih ada Susan (yang lagi nyasar) yang juga spesialisasinya di bagian fotografi. Dan saya yakin pemenang lomba fotonya pasti bakal disabotase oleh anak-anak BlogM. Wkkk

Acara dimulai dengan rangkaian senam ceria. Konon semua senam ini hanya ada di Az Zakiyah saja lho. Yang bener?

Iya. Jadi ada 4 senam yang dilakukan bersama, yaitu senam dengan musik berlagu India (saya lupa nama senamnya), senam Kiyomi (kalau saya bilang) dengan musik berlagu korea, senam Kun Anta dengan versi bahasa Indonesia, dan terakhir Senam Bambam Bole yang merupakan salah satu soundtrack film 3 Idiot. Senam yang terakhir ini lebih mirip tarian dari pada senam. Seruuu.

Melihat para siswa, orang tua, guru dan undangan melakukan senam dengan bahagia, jadi ingin ikutan juga. Semoga ketika di sekolah sedang senam BamBam Bole lagi, saya juga sedang di sana dengan jadwal kosong. Aamiin :D

Nah, setelah senam, para siswa dan undangan dipersilahkan untuk minum susu MILO yang tersedia di stand MILO. Asik ya melihat balita sekecil ini mengantri. Mereka saja terbiasa mengantri dengan tertib, orang dewasa tak boleh kalah dong sama mereka. Maluuu.

Ternyata MILO-nya dingiinn...Tau aja kalau cuaca bakal cerah hari itu. Lihat ramalan caca ya paginya. Kan jadi segeeer minumnya :D

Rangkaian acara selanjutnya adalah talkshow dengan tema Aku Cinta Tubuhku. Sembari menunggu talkshow, saya main-main ke stand-stand yang ada di bawah pohon rindang. Ada stand untk donor darah dari PMI, ada stand untuk cek kesehatan dari Akbid Widya Husada, ada stand herbal HPAI, juga ada stand wirausaha anak kelas IV yang menjual aneka makanan dan minuman.

Anak-anak ini memang sudah terbiasa untuk jualan sehari-hari di sekolah. Ada-ada saja deh yang dijajakan mereka. Guru-gru di Az Zakiyah tiap hari pasti wisata kuliner di sekolah :D

Nah, pada acara talkshow, dihadirkan tiga pembicara. Pembicara pertama adalah dr. Fachri Widyanto, S.pa, M.Ked, spesialis anak yang ternyata juga adalah Kepala Yayasan dan juga merupakan orang tua salah seorang murid. (Triple agent ternyata bapak ini :D).

Dr. Fachri menegaskan pentingnya gizi seimbang pada anak. Di Indonesia kini banyak anak yang kurang gizi namun banyak pula yang kelebihan gizi, seperti makin banyaknya ditemukan kasus obesitas pada anak. Begitu ungkap dr. Fachri. Salah satu penjelasan yang sangat lekat diingatan saya karena saya tak bisa begitu sedangkan orang-orang di sekitar saya banyak yang begitu :D. “Orang golongan darah O sangat cepat sekali menyerap makanan, makanya kalau makan akan cepat berdampak pada berat badan. Cepat naiknya tapi menurunkannya setengah mati.” Begitu kata beliau.

Pemateri kedua ada Agustini, S.Si, Apt., seorang praktisi herbal. Beliau juga double agent seperti saya, bedanya beliau merangkap sebangai pemateri dan orang tua siswa :D   “Jadikanlah makanan seperti obat dan obat seperti makanan”, begitu tag line yang beliau sampaikan. Madu misalnya. Madu merupakan obat. Menjadikannya makanan sehari-hari tentunya banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Pembicara terakhir adalah Fitri Ardhiani, SKM, MPH, ahli gizi. Hanya beliau nampaknya yang single agent :D. Beliau juga berbicara tentang gizi seimbang pada makan yang kita konsumsi tiap hari. Menganalogikan gizi seimbang dengan mengangkat filosopi tumpeng. Di paling dasar ada daun pisang yang melambangkan kebersihan dan kehigienisan. “Cuci tangan pakai sabun sebelum makan nampaknya sepele namun dampaknya luar biasa” Kata Bu Fitri. Di tempat teratas tumpeng merupakan bagian yang paling kecil, jika pada makanan merupakan  bagian yang di tempati oleh garam, gula dan minyak. Jadi per harinya, tubuh manusia hanya membutuhkan kurang lebih 2 sendok makan minyak, 2 sendok gula dan 2 sendok teh garam. Whaattt?

Kalau gula dan garam okelah, kalau minyak? Makan gorengan kan gak cukup satu :’). Gorengan oh gorengan.

Oiya, sembari talkshow, ternyata juga sedang berlangsung lomba masak yang diikuti oleh bunda para siswa dengan bahan dasar tahu dan tempe. Jadi beberapa saat setelah talkshow selesai, acara lomba masak juga selesai. Nah, ini saat yang paling enak, karena juri masaknya adalah ketiga pembicara, para  blogger Medan dan media, para orang tua siswa, para siswa dan semua undangan alias semua yang hadir adalah juri :D.


Dari bahan utama tahu dan tempe, para bunda ini menghasilkan steak tempe, burger tempe, gado-gado, bola-bola mie, sate tahu tempe, dan dimsum tahu. 


Kreasi para bunda ini enak-enak. Kalau saya sih jatuh cinta sama dimsum tahunya. Enaaak. Padahal biasanya tak terlalu suka.

Acara terakhir adalah pengumuman pemenang, baik doorprise, lomba foto maupun lomba masak. Dan benar intuisi saya bahwa pemenang lomba foto didominasi oleh para blogger Medan :D

Az Zakiyah Islamic Leadership School kerap kali mengadakan acara yang melibatkan siswa dan para orang tua sebagai bentuk lain dari kegiatan pembelajaran. “Tiap bulan pasti ada,” kata Siti Zubaidah S.Pdi., Kepala Divisi Pembelajaran, yang akrab disapa Bunda Zu. “Bukan kami namanya kalau belum capek.” Tambahnya lagi.  Hanya saja baru kali ini kegiatan serupa dibuka untuk umum.

Mengusung moto Sekolah yang Ramah anak Ramah Otak, Az Zakiyah menerapkan sistem pendidikan berbasis Islam dengan pendekatan Multiple Intelligent (MI). Yang saya sukai dari sistem MI adalah bahwa sekolah sadar betul bahwa tiap anak punya karakteristik yang berbeda, hingga perlakuan ke tiap anak juga berbeda. Angka tidak menjadi tolak ukur untuk ketuntasan pembelajaran karena ada banyak hal yang tak bisa diukur dengan angka. Indikator keberhasilan tak melulu soal angka bukan?

Nah, untk lebih jelasnya tentang Multiple Intelligent (MI) itu apa bisa googling deh, atau langsung saja mengunjungi Az Zakiyah di Jl. Metrologi IV Ujung, Pancing-Medan. You are Welcome there. 

You Might Also Like

0 comments:

Thank you for visiting. Feel free to leave your response. 🙏😁😄