#BahagiadiRumah = Saling Berbagi dan Menyayangi

10:57 am Pertiwi Soraya 5 Comments



Kebiasaan scrolling-scroling ke bawah timeline Facebook, saya nemu link yang sharing tentang NOVAVERSARY ke 28. Wow untuk wanita itu adalah suatu usia yang lagi cantik dan  produktif  banget kalau menurut saya. Semoga Tabloid Nova juga semakin cantik dan semakin produktif menginspirasi Indonesia ya.

Cantik dan produktifnya seorang wanita pastinya tak lepas dari tempat kediamannya yang nyaman yang menyebabkannya bahagia. Atau mungkin sebaliknya, cantik dan produktivitasnya tercermin pada rumah tinggalnya.

Baru-baru ini saya membaca sebuah artikel yang kurang lebih menyatakan bahwa orang yang bahagia
biasanya lebih produktif dan kreatif. Kecuali pada orang yang sedang jatuh cinta. Bahagianya sih iya, namun lebih banyak senyum-senyum sendiri dan melamunnya dari pada aktifitasnya. Begitu katanya.

Nah, kembali ke topik. Kalau menurut saya yang anak kos-an ini, #BahagiadiRumah itu sederhana. Namanya juga anak kos, kalau ada makanan di kos itu ya Alhamdulillaaaah banget. Bahagia.

Biasanya banyak saja yang berbagi, dari teman satu kamar yang baru pulang kampung, dari teman sebelah kamar yang baru dapat kiriman dari kampung, dari ibu kos di sebelah rumah, dari teman-teman dan temannya teman yang datang berkunjung, atau dari teman yang lagi berhajat mau traktir satu kos-an.


It's traktiran time....Alhamdulillah

#BahagiadiRumah kos-an kami itu pas-pasan. Pas lagi masa paceklik ada saja kejutan-kejutan traktiran. Pas lagi kepingin maka sate, eh, pulang-pulang si teman bawa sate. Pas lagi kelaparan pulang kampus, eh, si kawan masak lodeh daun katu lengkap dengan sambal balado ikan tenggirinya. Pas lagi kepingin makan bakso, teryata ibu kos lagi wiritan d irumahnya. Makan gratis lagi. Memang rejeki anak soleh. Pas-pasan itu memang nikmat.

Selain nikmat yang pas-pasan itu, rasa #BahagiadiRumah kos itu ternyata juga bisa terasa nikmat kala sedang susah lho. Pernah, ketika musim paceklik melanda, ketika semua stok makanan sudah habis, kiriman dari kampung belum waktunya tiba, sehingga harus pintar-pintar mengelola pundi-pundi rupiah yang tersisa, namun apa daya perut kami dilanda kelaparan, dan hanya ada nasi di rice cooker, itu pun untuk porsi satu orang.

Ternyata sekumpulan anak kos yang dilanda kelaparan bisa menghasilkan ide-ide yang cukup kreatif. Kami bongkar-bongkar rak tempat kami menyetok sumber makanan. Hanya ditemukan tepung terigu, garam, kecap dan seunit bumbu dapur. Dari kamar sebelah kami berhasil menemukan sebungkus mie instan, sepiring nasi, sis-sisa sambal teri dan minyak goreng. Jadilah malam itu kami bereksperimen membuat makanan yang tak diketahui akan seperti apa wujud dan rasanya.
Akan jadi apakah adonan ini?
Adonan pun siap untuk di goreng. Namun berhubung kami berlima (kalau tak salah) waktu itu lapar sangat, khawatir tak akan cukup dengan porsi yanga ada, akhirnya kami putuskan untuk menambahkan seluruh tepung terigu yang tersisa lalu menambahkan garam dan air lagi. Jadi banyak deh (^_^).

Dan taraaa, ternyata rasanya ketika dinikmati bersama-sama, maknyus tiada tara. Bonusnya kami malah kekenyangan. Alhamdulillah, kami terselamatkan malam itu dari kelaparan oleh kejeniusan yang singgah dengan ajaib.

Pakai nasi biar kenyang ^-^
 Jadi produktif dan kreatif tak hanya muncul ketika bahagia saja ternyata (seperti yang disebutkan di atas tadi), kala dilanda lapar juga bisa kreatif. Asal situasinya mendukung, yaitu teman yang juga sama-sama lapar. ^_^

#BahagiadiRumah kos itu, selain soal makan dan makanan, juga soal kebersamaan. Ketika semua penghuni kos pada sibuk dengan aktivitasnya amasing-masing, ada yag sibuk dengan kampusnya, kerjaannya, dan organisasinya, kami sepertinya menyadari bahwa waktu untuk kumpul bersama atau bahasa kerennya Quality Time itu perlu.

Selain Quality time pada waktu traktiran satu kos-an, tak jarang sebagian dari kami rela melambatkan waktu tidur kami hanya untuk menunggu seorang kawan pulang dari rutinitas mengajar les privatnya, untuk curhat. Sering aktivitas curhatan ini pun berlanjut tanpa disadari hingga lewat tengah malam. ^_^.

Curhatan kami tak hanya sekedar ketika galau-galauan saja, atau sekedar bergosip ria, kami sering bercerita tentang mimpi-mimpi yang kami punya, mengevaluasi diri, membicarakan masalah-masalah politik (loh? Yang ini enggak ding :D), maksud saya membicarakan masalah-masalah yang terjadi di rumah kos kami dan mencari solusinya.

Namanya juga kehidupan, pasti ada saja lika-likunya. Seperti halnya kos-an kami yang dihuni bermacam ragam pribadi dengan latar belakang kehidupan yang berbeda. 

#BahagiadiRumah kos itu juga kami rasakan saat bisa sering-sering sholat berjamaah. Terlepas dari masing-masing kami yang sibuk dengan rutinitas, ketika sedang dalam kondisi bisa untuk berjamaah, ya dibisa-bisakan. Pun terlepas dari kondisi kos-an kami yang sempit, kalau di lapang-lapangkan bisa kok.

Ada satu bagian dari hal ini yang takkan pernah bisa di lupakan. Pasalnya kami suka sekali menunggu sang imam. Karena biasanya kami sudah mengambil posisi masing-masing, dengan mengosongkan tempat imam. Jadi yang datang paling akhir otomatis menjadi imamahnya. Bagian yang ini pasti takkan bisa dilupakan. Diamana-mana yang terakhir datang itu ya masbuk bukan malah jadi Imam. (^_^).

AKhir kata, #BahagiadiRumah kos kami itu sederhanya. Ketika kami dari latar belakang yang berbeda-beda bisa hidup di bawah satu atap sebagai keluarga. Saling menghargai, saling berbagi kala senang dan susah, saling peduli dan saling menjaga. Berusaha untuk tidak mengganggau yang lain atas hal-hal yang kami lakukan. Ketika semuanya merasa aman, nyaman dan tentram untuk kembali ke rumah kos kami, di situlah kami merasa #BahagiadiRumah.

You Might Also Like

5 comments:

  1. Inget pas zaman kuliah dulu, jadi anak kost juga. Tapi zaman dulu tahun 90an keknya ga sekreatif sekarang penghuni2 kost nya, yg sekarang pada rajin2 hihihi. Bikin ini ono dan kadang bisa nambah penghasilan ;).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaha...dan nambah berat badan juga kak Molly. Dunia berubah semenjak negara api menyerang kak..😄

      Delete
  2. Kreatif ya tiwi. Hahahaha itu apa nama masakannya. Gado2 ala anak kos

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya Cruchy Crazy Noodle Crispy kak...ahaha

      Delete
  3. When we from different backgrounds can live under one roof as a family. Respect, share when happy and difficult, care for each other and care for each other.

    ReplyDelete

Thank you for visiting. Feel free to leave your response. 🙏😁😄