Gara-gara #MedanBlogFest : Kuliner Medan ini (Ternyata) Terkenal

Kok Bisa? Emang #MedanBlogFest itu apaan, Kak? Kayak Medan Fashion Week Gitu ya?

Ahai, bukan bukan. #MedanBlogFest itu sejenis festival buat para blogger di Medan. Kegiatan ini merupakan gawean Blogger Medan sebagai rangkaian acara anniversary Bloger Medan yang ke 2. Mengusung Judul “BLOG FEST 2 YOU” pada Medan Blog Fest ini, Blogger Medan atau akrabnya disapa BLOG-M berupaya untuk mengenalkan  Medan ke seluruh penjuru dunia.

Wew...Dunia deng. Emang kegiatannya ngapain aja Kak?

Nah, kegiatannya buanyak. Rangakaian acaranya dimulai sejak Desember 2016 hingga puncaknya Februari 2017. Di bulan Desember Blogger Medan Jalan-jajan. Jalan-jalan sambil menyambangi kuliner Medan (yang ternyata) antik, dan juga Jalan-jalan sambil belajar di wisata Mangrove.

Sedangkan di bulan Januari, Blogger Medan featuring beberapa komunitas akan mengunjungi beberapa sekolah di Medan untuk edukaasi seputar internet, menulis, doodling dan juga blog. Nah, kamu kemarin katanya mau belajar doodling ya kan?        

Waaa....Ke sekolah aku juga dong Kaaaak. Plis Plis Pliiis.

Kamu kan 4 tahun lalu udah tamat Dek Manis. --_--

Aiiyaa Kakak, Kan jadi ketauan range umur Awak. Yaudah la, Awak mengalihkan pembicaraan aja. Jadi gimana tadi ceritanya kok bisa gara-gara Medan Blog Fest ini, ada kuliner Medan yang jadi terkenal?

Well, sebenarnya sebelum ada Medan Blog Fest, kuliner yang akan kita bahas ini emang udah terkenal sih. Tapi ya gara-gara ada Medan Blog Fest, pasti menyebabkan mereka tambah terkenal, secara yang ikutan acaranya bakal nulis di blog atau di sosial media. Ya Kan?

Tapi bedanya buat saya adalah, that I don’t even know that they are this famous. Sama sekali tak tahu kalau para makanan ini ternyata seterkenal ini. Jadi gara-gara ikutan Medan Blog Fest inilah baru tahu. (A..Ha..Ha..) Satu lagi bukti nyata benarnya  artikel saya sebelumnya bahwa Blogger Medan Membunuhmu Pelan-Pelan.

Waa... ternyata Kakak katrok juga ya (Kok Awak merasa agak-agak bahagia ya.)

Ehem... Mau gelar “Dek Manis” nya di pensiunkan dini ya?

Waa...ampun Kak. Hehe. Tapi Awak jadi penasaran, Jangan-jangan kuliner yang yang bagi Awak nge-hits banget sejak dulu ini, Kakak juga belum pernah coba, or worse, belum pernah dengar.  OMG.

Apaan Emang?

Maidanii Pancake Durian


Aha, Maidanii rupanya. Yang di samping Bandrek Sahib kan? Kalau ini mah, udah sering dengar, udah beberapa kalai nongkrong di kafenya malah, lewat depan kafenya pun bisa dibilang hampir tiap hari. Secara angkot Kakak pasti lewat. Kan kosan Kakak berada di jalan yang sama, Jl. HM Yamin. Dekat Pula. Jalan kaki juga nyampek ^_^.

Hmm, Jadi bagi Dek Manis Maidanii Pancake Durian ini ngehits ya?

Iya Kak. Pertama kali ke Kafenya bahkan ketika masih di Jl. Perjuangan. Waktu itu Ramadhan, dan kami bareng temen kantor bela-belain jam 5 reservasi tempat, takut gak dapat tempat. Nah di situlah pertama kali nyobain pancake duriannya.

Sebelumnya Awak gak suka pancake durian Kak, karena pernah nyobain ntah di mana (lupa) dan rasanya aneh menurut Awak. Tapi waktu nyobain pancake duriannya Maidanii, barulah Awak ngerti kenapa tag linenya “Lumer di Mulut Pecah di Lidah”, karena pas dimakan emang begitulah sensasi rasanya.        

Photo by Maidanii Pancake Durian
Sejak itu, Maidanii Pancake Durian jadi makanan kesukaan Awak no 2 setelah makanan kesukaan Awak no 1 yaitu durian.  Hehe. Rasanya juga ada yang coklat, strawberry, dan  pandan. Tapi Awak lebih suka yang original. Lebih terasa duriannya.

Menurut Awak sih, di Medan ini yang ngaku penyuka durian, kayaknya gak ada yang belum pernah dengar Maidanii Pancake sih Kak. Kalau pun aksenya jauh, kayak temen Awak di Martubung sana, Ia pakai jasa layanan Go Food waktu semua orang di timelinenya pada ngomongin tentang Sop Durian Maidanii. Mungkin gara-gara tulisan Kakak tentang Sop Durian Muliner Khas Medan ini. 

Iya terakhir kali Kakak ke sana, emang bener banyak abang-abang Gojek yang bolak balik ngantri. Kebetulan waktu itu duduk dekat bagian kasir, jadi terdengar juga yang dipesan para abang Gojek itu. Selain menu durian banyak juga yang pesan nasi goreng, ayam penyet dan ifu mie. Karena di Maidani Pancake Durian gak hanya jual yang ada duriannya.

Nah, Kalau Maidanii Pancake Durian kan udah terkenal, Awak udah kenal lama dan Kakak juga udah lama kenal. Lalu gimana cerita si para kuliner yang gara-gara Kakak ikut Medan Blog Fest, Kakak baru tau kalau mereka ternyata terkenal? Makanan apa sih mereka itu? Jangan-jangan emang cuma Kakak aja yang gak tahu? (evil)

Ahai...bisa jadi :D. Bisa jadi kamu juga gak tahu kalau mereka-mereka ini terkenal. Baiklah siap-siapin pop corn atau camilan ya. Pintu teater 4 telah dibuka. :D

Jadi begini, Minggu Sore, 4 Desember 2016, tepat jam 2, Kakak menginjakkan kaki di samping Masjid Raya. Berdasarkan pengummannya sih titik Kumpulnya di sana jam 2. But I saw no sign of Blogger Medan there. Tak ada tanda-tanda adanya wajah anak Blog M. Jadi Kakak pun jalan-jalan lah dulu. Tak lama ada sosok yang penampakannya seperti Wina berkelebat dengan motonya. Aih, ternyata memang Wina. Singkat cerita, Kakak pun diangkut ke TPA (Titik Perkumplan Awal) sebenarnya. Ternyata beberapa personil udah ngetem di dekat tempat yang entah apa disebutnya ini. Dekat tempat orang-orang berjualan di samping Masjid Raya.

“Rujaknya di mana?”

Pertanyaan yang pertama kali Kakak tanya ketika tiba. Karena sore itu agendanya adalah menyambangi Rujak Kolam dan Bika Padang. Nah, ini dia 2 kuliner legendaris yang Kakak baru tahu kalau mereka ternyata terkenal.

Satu-persatu peserta tiba di lokasi, makin lama makin ramai, seramai gumpalan awan kelabu di atas kepala kami, makin lama makin hitam memberat. Mendung menggantung dan angin mulai membawa aroma hujan.

Setelah daftar hadir terisi, name tag telah terdistribusi, dan tiba saat untuk pergi beraksi, saat itu pula rinai hujan memilih untuk memeluk bumi, hingga kami pun mengungsi ke tenda-tenda yang telah tersedia bukan untuk kami.

“Kami numpang teduh ya, Pak”

Allahumma Soyyaban Naafi’an

Bika Padang (Tek Bika)


Mungkin sekitar sepluh menit berlalu dan hujan telah reda. Konvoi pun dimulai. Tujuan pertama adalah Bika Padang.

Loh Kok konvoi kak? Kakak kan tadi naik angkot?

Iya, dibonceng Kak Ririn. Sukurnya sore itu Ia tak naik angkot juga berhubung SIM-nya sedang diurus.

Baiklah, kembali lagi ke Bika Padang. Sesampainya di lokasi yang dimaksud, kembali hujan menyapa kami di sana. Kami pun berteduh kembali sambil bercengkrama dan kemudian secara tak sengaja mewawancarai yang patut diwawancarai.

Allahumma Soyyaban Naafi’an
Lokasi Tek Bika

Dan saya baru sadar ternyata tempat Bika Padang ini sering dilewati, bahkan baru saja di lewati, berhubung angkot 41 yang membawaku dari Aksara ke Masjid Raja memang lewat jalur ini. Jl. Amaliun. Letaknya disebelah Gg. Damai. Dan Kakak ingat pernah beli kue di sini sekitar setahun lalu bersama rekan kerja ketika kami lewat. Ya ampuunn... ternyata udah pernah makan, tapi tak tahu yang di makan itu adalah sesuatu yang antik :D

Maksudnya antik  Kak?  

Antik karena makanan ini aslinya bukanlah dari Medan, tapi Padang. Antik Karena makanan ini sudah ada sejak puluhan tahun, kurang lebih 25 tahun di Medan. Antik karena resepnya turun-temurun. Antik karena cara pembuatannya benar-benar antik, masih menggunakan cara memasak secara tradisional. Antik karena alat masaknya juga antik. Alat masaknya pasti tak ada di jual dipasaran, melainkan dimodifikasi sendiri.
Atas bawah pakai sabut kelapa euy 

Selain itu bahan bakarnya juga antic. Tak banyak yang memakai sabut kelapa sebagai bahan bakar. Bahkan untuk yang dikatakan cara memasak tradisional pun, orang lebih sering memakai arang dan kayu bakar. Tapi sabut kelapa, benar-benar mengingatkanku pada acara masak-masak jaman dulu.

Waa...pantesan dikatakan antik. Be Te We Kak, namanya memang Bika Padang?
Bu Normalis (yang kanan pastinya ^_^)

Kalau kata Buk Normalis (pemilik usaha Kue Bika) di Padang, tepatnya di Kutabaru, Bika ini disebut Bika Mariana. Kalua di Medan Namanya Bika Normalis, sesuai nama penjualnya, tapi orang lebih mengenalnya dengan Tek Bika.

Ooo... Terus bahan dan cara pembuatan Bika Padang gimana Kak?
Penampakan Bika Padang

Bika Padang baik wujud maupun rasanya sangat berbeda dengan bika yang biasa kita kenal, Bika Ambon. Bika Padang ini terbuat dari tepung beras, kelapa, gula, air, vanili, sedikit pengembang dan garam. Perbandingannya untuk 1 kg tepung adalah 1 kg gula, dan 3 kg kelapa (Oiya, kelapanya harus bebas dari yang hitam-hitam kulit kelapanya ya). Bisa untuk 80 porsi.

Cara memasaknya juga sangat mudah. Buk Normalis bilang, campurkan saja semua bahan lalu aduk hingga rata. Setelah itu bagi-bagi adonan ke wadah yang dialasi daun pisang yang telah dibentuk mangkok. Panggang selama 15 menit. Panas api dari atas dan bawah belanga harus sama kuat agar tak ada yang gosong atau kurang masak.
Cara Makannya disarankan seperti Kakak ini ya... Sambil duduk dan pakai tangan kanan :D

Aseek...Ntar lagi kan Kakak pulang kampung. Buat yok Kak?

Ayok...Bahannya lengkap di rumah. Soal rasanya dijamin lah. Dijamin beda dengan aslinya. Hehe. Secara yang buat beda tangannya :D

Nah, kalau ingin rasa aslinya langsung aja ke tempatnya Tek Bika di Jl. Amaliun di samping Gg. Damai. Harga per porsinya Rp. 2000,- saja. Buka mulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Kalau mau pesan juga bisa dengan Bang Ilham (085358959042).

Hmmm...Awak ngerasa aslinya dulu atau ngerasa buatan Kakak dulu ya? :D Baiklah...sudah diputuskan. Awak akan dengerin cerita lanjutan Kakak dulu aja tentang kuliner yang satu lagi. Rujak Kolam ya kan?

Gitu pun boleh.

Rujak Kolam Takano Juo


Setelah pamit dengan Buk Normalis, Bang Ilham dan para bapak yang duduk bareng tadi, Kami Lajut ke TKP selanjutnya, Rujak Kolam Takano Juo, setelah sebelumnya menitipkan motor di garasinya Amel lalu Jalan kaki Ke Masjid Raya buat menunaikan sholat Ashar. Jadi ceritanya Lokasi Rujak Takano Juo ini di antara Masjid Raya dan Rumah Amel dan di belakang kolam yang dulunya merupakan tempat mandi para keluraga kerajaan Deli.

Di deretan jalan itu ada beberapa penjual rujak. Rujak Takano Juo ini berada di paling pinggir persimpangan, yang pertama kali ketemu kalau dari persimpangan Masjid raya.
Buahnya buanyaak

Takano Juo itu bahasa padang ya kan Kak? Kalau diartikan satu-satu jadinya terkenang juga.Hehe.

Yups, benar, emang ini rujaknya yang punya orang Padang. Kalau kata ibu pemiliknya, Takano Juo itu kalau dibahasa-Medan-kan jadinya “Teringat Aja” alias gak lupa-lupa a.k.a tak terlupakan.

Entah kenapa sore itu ungkapan Inggris ini terasa banget. Pick up the rain. Yang kalau dibahasa-Indonesiakan jadi panjang kali lebar artinya. Pas pergi cuaca aman-aman walaupun udah mau hujan, dan pas udah sampai tempat tujuan barulah hujannya turun sederas-deranya. Kira-kira begitu artinya. Pas balik dari Masjid Raya aman, pas udah nyampek di Rujak Takano Juo barulah hujan kembali melepas rindnya pada kami. Deras.

Allahumma Soyyaban Naafi’an
Hujan tetap setia menemani yang setia mengantri kok

Makin hujan malah makin ramai

Namun derasnya hujan tak menyurutkan ramainya antrian untuk mendapatkan rujak legendaris ini.

Kok segitunya ya ngantri rujak Kak. Enak kali apa sih?

Hmm...Kakak pun penasaran. Apakah sebanding perjuangan mendapatkannya dengan rasa yang didapatkan? Dan jawabannya I, Ye, A. IYA. It’s worth it. Sepadan. Kalau Kakak sih ya, suka sama bumbunya. Enak. Baru kali ini mau mengganyang bumbunya doang. Biasanya kalau makan rujak pasti request ke penjualnya agar bumbunya dikiiiit aja, atau gak usah pakai bumbu sekalian.

Kalau gak pakai bumbu rujak namanya ya bukan rujak kali Ka’e...
Bumbunya khas bentuk dan rasanya

Bumbu rujak ini dibuat dari cabai, bawang, terasi, kacang tanah, gula aren, garam dan pisang batu, yang digiling dengan batu gilingan. kuahnya kental, terus kacangnya ada yang digiling halus ada yang agak kasar dan ada yang tak digiling sama sekali. 
Ini Enak. Udah Itu aja :D
Buahnya apa aja Kak?

Buahnya macam-macam. Ada jambu kelutuk, jambu air, kedondong, mangga, timun, nenas, bengkoang, belimbing dan papaya. Rasa buah yang paling disukai saat itu rasa jambu air dan nenasnya. Manis. Mood waktu itu lagi tertarik dengan yang berair dan manis. Dan ketika Mood bertemu dengan kesempatan yang berbalut ranumnya cuaca, inginnya jadi berlama-lama. Maka, ketika teman-teman yang lain udah pada selesai makan dan mulai ikutan games buat mendapatkan stempel, Kakak masih asik melicinkan daun pisangnya dari bumbu rujaknya.

Games-nya ngapain Kak?
Lupa nanya nama Ibu penjualnya siapa. Gomen.

Para peserta tur harus mengambil satu gulungan kertas yang berisi pertanyaan seputar Rujak Takano Juo. Peserta dipersilahkan menanyakan jawabannya pada Ibu pemilik usaha rujak Takano Juo. Pertanyaannya beda-beda. Dan pertanyaan yang Kakak dapat adalah “Buah apa yang paling diminati pelanggan?” Coba tebak apa.

Apa ya, Kalau  Awak liat fotonya yang paling banyak jambu air dan nenas. Hehe.

Sihiy...Dek Manis cerdas ^_^. Yap benar. Ibu penjualnya juga bilang begitu.

Siapa dulu Kakaknya :D. Oiya Kak, harga seporsinya berapaan?

Untuk 1 porsi dibandrol Rp. 18.000,- dan itu porsinya banyak kalau untuk 1 orang. Kalau mau ke sana baiknya selain hari Jum’at, tutup. Buka mulai jam 10 pagi sampai jam 11 malam.
2 saja ikhlas :D

Teringatnya kok Kakak dapat 2 stempel? Kan gamesnya 1 kali?

Jadi harusnya diakhir acara dapat 3 stempel kalau mengikuti selurh rangkaian kegiatan. Dapat 1 stempel karena ikut ke Tek Bika, dapat 1 stempel lagi kalau jawaban gamesnya benar, dan dapat 1 stempel lagi kalau upload foto (selfie) di lokasi yang ditentukan panitia di akun instagram. Dan Kakak ikhlas dua saja cukup, berhubung sedang fakir kuota saat itu. Lagian kalau pun dapat zakat wifi, pasti bukan foto selfi diriku yang terupload. Never.
Everyone looked happy

Jadi acara Blogger Medan Jalan-jajan hari itu ditutup dengan foto bareng menjelang magrib.
Perjuangan dapat scene ini puanjang. Akhirnya... :D

Dan kakak-Kakak ini berhasil menemukan kesenangannya di penghujung senja.

Ke Mangrove Kakak ikut?

Inginya turut. Tapi udah keburu dicarter buat jadi Tim Amin FLP ke binjai  di waktu yang sama. Semoga lain kali bisa ikutan wisata bareng Medan Wisata :D

Berarti selanjutnya rangkaian acara Medan Blog Fest 2 You adalah Blogger Medan Road to School. Akankah kita bertemu di sekolah Kamu? :D

Catatan: Dek Manis di cerita ini tidak sama dengan Dek Manis nya FLP Medan ya :D

21 Facts About Me

1.    My name is Pertiwi Soraya.

2.    I once had almost be named Nurul.

3.    The real story behind my naming was finally revealed at the beginning of this year.

4.    Talking, revealing, explaining, and describing the details about myself to public is the most inconvenient thing for me to do.

5.    I am a Phlegmatic-Melancholic type of person and a Feeling-Extrovert (Fe) one. If you are not familiar with the terms, just simply Google it.

6.    I have got quite sensitive sense of smelling and listening.

7.    I am really observant.

8.    I can’t imagine to live a day peacefully without snacking

9.    I definitely dislike adult male cats because of their arrogance.

10.    3 Things which must be always there in my backpack are umbrella, purse and drinking bottle. (My backpack is just like home for them).

11.    I hate being ordered around about my duties, with an order sentence or sound like it, again and again.  Do that and I’ll ignore you forever.

12.    Being in crowded places makes me feel sick, and hearing bad language makes me hard to breathe.  

13.    Kittens, cats (except  adult male cats), baby chicken, baby birds, baby dogs, and  babies release my stress instantly.

14.    When I get many things in my head or whenever I feel distracted, I find cooking and cleaning up meditating me in a fun way.

15.    I enjoy taking pictures of people when they are themselves, especially smiling faces. And I hate being asked to take pictures which are full of fake smiling faces looking at the camera, especially my camera  --______--

16.    At the beginning, the purpose of my wearing jacket was because of the dust, but then I found it more comfortable wearing jacket than not wearing it due to the sun light. Since then, I hardly go outside without jacket.

17.    Ever since reading Dwilogi Diorama Sepasang Al-Banna , I seem  inspired to call my future husband with “Mas” no matter what tribe he is :’D.

18.    I like watching and I only watch movies or tv series whose genre I like. Mostly adventure, action, detective, romantic-comedy (but never comedy only or romance only) , sci-fi, and sometimes sport, musical, and thriller. I hate horror because it makes me tired and stressful. And I would never watch the show in drama only genre no matter how crazy I am about the actors or the actress. The same goes for reading.

19.    I feel irritated when people use my stuff without my permission. At least tell me that you did, because I do.

20.    I adore intelligent people, but I respect a well-mannered person more. And I am in love with those who have both. 

21.    I’ve got a theory of my own about love, which is “When you say or you think or you feel that you love something or someone, you must have many reasons to answer why. If you have no or limited reasons, you could be misunderstood love for lust”. And most people disagree with me. Maybe we just have different meaning of what is what. ^_^
21 Facts About Me
I have done listing 21 facts about me. Now I challenge Ririn Anindya (ririnanindya.com) and Sri Rahamadhani Harahap (haloiyik.blogspot.co.id). Suit yourself to write in in English or in bahasa.

How to finish the challenge.

1.    Write 21 facts about yourself in your blog (especially for my students, write in your instagram) with the title “21 Facts About Me”.

2.     After writing, screenshoot your blog post about 21 Facts about yourself and post it in your instagram. Use #21FactsAboutMe.

3.    Tag and mention your challenger and also 2 persons you want to challenge.

4.    You have 2 days to finish the challenge since you were mentioned.

5.    If you don’t take the challenge or finish it more than the given time, you will donate for charity in your own way.  

Mekanisme Tantangan.

1.    Tuliskan 21 fakta tentang dirimu di blog dengan judul 21 Facts About Me (khusus buat murid-murid saya, tulis di caption Instagram).

2.    Setelah dipublikasi, screenshoot postingan blogmu dan upload di instagram dengan menggunakan #21FactsAboutMe.

3.    Tag dan mention orang yang member tantangan padamu dan juga 2 orang yang akan kamu beri tantangan.

4.    Waktumu 2 hari untuk menyelesaikan tantangan ini sejak kamu dimention.

5.    Jika kamu tidak menyelesaikan tantangan atau menyelesesaikannya lebih dari tenggat waktu yang diberikan, kamu berjanji akan berinfaq dengan caramu sendiri.

Have fun ^_^.

Jalan-jalan ke Nurul Hayat

Emangnya Nurul Hayat itu tempat rekreasi ya?

 

Gak ada juga yang bilang kan kalau jalan-jalan itu harus ke tempat rekreasi ataupun tempat wisata?

 

Nah, jalan-jalan kali ini begitu spesial karena akhirnya saya jadi juga menyambangi tempat ini, Yayasan Nurul Hayat Medan.

Nurul Hayat merupakan sebuah yayasan yang bergerak dibidang zakat, sedekah dan aqiqah. (Setahu saya ya). Nah, jadi kalau mau bayar zakat, mau jadi donatur, atau mau mengaqiqahkan anak, bisa banget melalui Nurul Hayat. Info lengkapnya bisa langsung saja ke bagian humasnya ya. :D

Nah, jadi balik lagi ke cerita kita. Jalan-jalan ke nurul Hayat ini bukan dalam rangka ingin jadi donatur sih. Lebih tepatnya karena wifi nya. Lah?

Jadi ceritanya, bebrapa waktu lalu, si Reza ngajakin buat diskusi kecil mau bahas-bahas blog katanya. Lalu dia menawarkan lantai 2 Nurul Hayat (NH) sebagai tempatnya berhubung akses wifi-nya kencang.

Akhirnya beberapa FLPers yang bisa hadir ada Ririn, Fitrah, Reza dan saya sendiri.

Maka, kemarin, sabtu 12 November, jadilah kunjungan perdana saya ke NH itu pun diwujudkan.

Cuaca tak begitu panas dengan di sebagian langit cerah meskipun sdi sebagian lain awan mengandung mendung. Sekitar jam 1 siang saya pun berangkat dengan supir dan BK kendaraan yang berbeda dengan yang kemarin. Yups, karena kali ini saya naik angkot bernomor 46 yang akan melewati jalan setia budi. FYI, NH berlokasi di Jl. Ringroad yang tak ada angkot melintas di sana. Jadi sudah diantisaipasi kalau saya akan harus naik angkot dua kali dan pastinya akan pakai acara jalan kaki lagi menuju NH. :D

By the way, sebelumnya saya belum pernah benar-benar mengunjungi tempat yang berlokasi di Jl. Ringroad ini dengan sengaja dan sendiri pula, karena biasanya jika ke daerah ini, kalau tak dibonceng ya diberi tumpangan (sama aja kali ya bahasanya). Nah, jadi sebelum berangkat nge-google map dulu. Mencari jalanan terdekat dari lokasi yang dilewati angkot. Dan kelihatanlah ada Jl. Bunga Asoka.

Sebelumnya saya pernah punya riwayat sejarah dengan Jl. Bunga Asoka ini. apalagi kalau bukan sejarah kesasar yang disasarkan secara tidak sengaja oleh sang penunjuk jalan. Tak lain dan tak bukan sang penunjuk jalan itua adalah Kyo.

Waktu itu, sekitar sebulan lalu, kami terpilih sebagai peserta TFT Internet Baik dari Telkomsel. Lokasi TFT di LPMP di jl. Bunga Raya. Nah, Bagaimana tidak percaya, karena waktu itu si Kyo meyakinkan sekali ucapannya bahwa angkot 67 lewat depan LPMP. Jadilah saya menaiki si 67 dan sukses disasarkan hingga ke hampir ke pinang baris. Dan saya ingat sekali angkot 67 ini melintas di jalan Bunga Asoka. Ah, ternyata ini salah satu hikmah kesasar :D

Jadi setelah turun dari angkot 46 di depan Mawar Setia Budi, saya pun menunggu si 67. Ternyata Ririn dan Fitrah sudah sampai di NH. Kalau Reza gak usah ditanya. Telat? Ya enggak mungkin la, secara dia tiap hari ngetem di sana sedari pagi. :D

Si 67 pun tiba, dan saya pun naik. Memasuki jl. Bunga Asoka, ada panggilan masuk.

“Dimana, Kak?”

“Di Bunga Asoka. Ada yang bisa jeputkah?”

“Tenang Kak, ini kami gerak ke sana”

Assek, gak jadi jalan kaki :D.

Lima menit kemudian muncul Ririn. Loh, perasaan tadi pakai kata “kami” . Oh ternyata Reza muncul di belakangnya .

Berasa tuan putri. Yang jeput mesti dua kereta. Aha. Bukan kok. Ternyata mau sekalian beli bakso. Lebih tepatnya dibelikan dan dibayarkan. Alias ditraktir. Yeay.
Asli Dari Solo
Menunya banyyaaak :D

Jadilah kami singgah dulu ke Bakso Urat ADS (Asli Dari Solo) di jl. Bunga Asoka. Menunya tak hanya bakso, ada banyak menu lain seperti ayam penyet, tom yam, nasi goreng, capcay, gurami asam manis, kentang goreng, nasi goreng dll. Kalau kata abang-abang pramusajinya, rekomendasi menu utama yang dikedepankan adalah baksonya.

Tapi ya dasar tipe yang setia ini, kalau ke warung bakso manapun, walau katanya baksonya yang recommended, selagi ada menu mie ayam bakso, tetap mie ayam bakso yang dipesan. :D

“Bungkus ya, Bang”.

Dan memang meskipun tanpa bilang dipisahkan kuah dan mie nya, ternyata cara mengemasnya memang begitu, selalu di pisahkan antara mie, kuah, dan pernak-perniknya.

Lalu akhirnya kami (tepatnya SAYA) pun tiba di NH. Jadi ini toh tempatnya. Waktu pintunya dibuka dan saya masuk, aura keademannya menyergap. Adem AC nya :D. Tapi emang beneran adem kok.

“Kami ijin merusuh ya bang” Gumam saya sambil menaiki tangga ke lantai dua. Di sana ada Fitrah yang telah menggelar lapak dengan nyamannya. Begitu tiba langsung ambil mangkok. Yuhu, kamu lapar, kecuali Ririn yang sudah makan siang. Namun apa daya ketika alam bawah sadar generasi ini memang telah tersugesti; meski lapar, pamer tetap harus dikeduluankan. Ups, hanya pamer di grup saja, yang katanya no pics means hoax. Ampuni kami ya Rabb.
Bakso Ringroad
Kalau gak terkontaminasi efek pamer gak akan ada foto ini
Sembari makan, diskusi-diskusi kecil yang lompat-lompat pun berjalan.

Di lantai 2 NH ini, bisa dikatakan fasilitasnya untuk kami cukup lengkap. Wifi ada, ruangan lumayan luas, ada kamar mandi, ada perlengkapan masak, adem (padahal gak ada AC nya, hanya sebatang kipas angin), dan nyaman pastinya. Kurang apa lagi coba.

“Enak juga ni keknya kalau dijadikan sekret” Celutuk Fitrah.

Wedeee, baru dikasih wifi gratis sekali, trus mau ngasi proposal buat minta lapak.

“Itu namanya, dikasi wifi mintak sekret. Gak sopan” kata Ririn.

Selesai makan, bahasan mulai lebih fokus seputar blog. Sementara Ririn yang tak ikut makan sudah lebih dulu tenggelam pada deadline mendesainnya untuk flyer pengumuman grup tetangga. Sengaja tak diperjelas karena agak mengandung rahasia yang diketahui segelintir pihak. (Apasih).

Berdasarkan yang diajari oleh mentor ngeblog saya, yaitu Rudi Hartoyo, katanya pertama-tama pastikan domain blog itu mudah diingat, simpel dan gak ribet. Seperti saya dulu yang saya sendiri saja pun tak jarang terkilir lidah dan saraf otaknya untuk menyebutkan dan mengingat domain sendiri (hello-dr-owl.blogspot.com, ribet kan ya). Atau mau keren-kerenan pakai huruf besar huruf kecil atau berencana hurufnya diganti pakai anga-angka gitu, misalnya mangga.com jadi m4n99a.com. Aiiiii, gak usah deh. Bukannya keren, itu mah alay bin njelimet bin susah diingat.

Atau opsi lain dengan menggunakan nama sendiri. Oiya, sebaiknya semua nama akun sosmednya juga sama, jadi mudah diingat orang. Misalnya seperti punya saya, Nama akun Facebook: Pertiwi Soraya, twitter: @pertiwi_soraya, Instagram: @pertiwi_soraya dan blog: pertiwisoraya.com

Nah, setelah selesai dengan nama domain, selanjutnya cari dahulu template blog yang kamu suka. Template-nya wajib SEO friendly dan responsive. Ada 2 rekomendasi yang saya ingat, yaitu template dari Arlina Desain dan Mas Sugeng. Cari aja di Google.

Kalau sudah ketemu template yang nyaman, lanjutkan dengan edit templatenya. Buang aja fitur-fitur yang gak perlu seperti label, kalender, de el el yang sebenarnya hanya membuat penuh tampilan dan memberatkan blog saja.

Itu saja sih sebenarnya yang kami bahas kemarin.selanjutnya praktek deh.

Sekitar jam 5 Ririn pamit duluan karena ada yang mau dikejutkan, eh, maksudnya ada yang mau ditemui buat diberi kejutan. Saya termasuk yang suka untuk memberi kejutan, tapi kalau yang berhubungan dengan ultah, saya sudah memutuskan untuk pensiun muda :D. Gak mau ikutan dan gak mau ikut-ikutan. Gomennasai.

Diskusi dan workshop bertiga ini pun kami lanjutkan hingga selesai sholat magrib. Padahal hanya ganti template dan mengedit beberapa bagiannya saja sih, tapi sampai segitu lamanya. Mungkin pengaruh wifi yang bisa dibilang tak selancar yang kami bayangkan. Ternyata memang benar sih, kecepatan yang dilantai 2 jauh lebih lambat dibandingkan di lantai 1. Buktinya setelah magrib ketika kami semua di lantai 1 akses wifinya bisa dikatakan 3-4 kali lebih cepat. Berarti kami yang salah setting tempat. :D

Menjelang setengah delapan, kami pun beranjak pulang. Tapi ternyata saya masih belum diijinkan untuk pulang. Fitrah lalu diantarkan Mbak Marni hingga ke jalur yang ada angkot menuju Tanjung Morawa, sedang saya akhirnya resmi diculik NH untuk ikut serta undangan walimahan salah satu donatur NH ke Mabar. Aiii, jauh nian.

Setelah kembali dari mengantar Fitrah, Mbak Marni pun dengan senang hati membonceng saya. Jadilah kami berempat, Mbak Marni, Saya, Reza, dan Abang-abang yang saya tak yakin siapa namanya, berparade menuju Mabar. Sepanjang jalan saya ingat, sejak dari NH, Ringroad, hingga ke Mabar, jalanan kami adalah jalan yang lurus. Maksudnya tak ada belok-beloknya.:D Terus saja. Dan itu jauuuhhh. Barulah kami berbelok kanan ketika di simpang Kayu Putih. Dan gak ada pakai acara kesasar, padahal belum pernah ada yang ke rumah yang punya hajatan. Alhamdulillah.

Tiba di lokasi pesta, setelah mengisi buku tamu, kami bukannya mengambil piring, tapi langsung menuju kedua mempelai, salaman. Padahal waktu itu pengantinnya sedang diarahgayakan sama fotografernya. Tapi kami berhasil curi waktunya di sela-sela fotografernya mondar-mandir. Setelah itu barulah kami makan. Dan siap makan pulang :D Mengingat sudah malam dan perjalanan pulang masih jauuh.

Perjalanan pulang tak selurus perjalanan pergi. Kami berbelok beberapa kali. Melewati jalan Krakatau, Cemara lalu Pancing. Nah ternyata jalur cemara-pancing diambil karena dua lelaki teman seperjalanan kami ini akan mampir menghadiri pengajian di salah satu masjid di Jl. Bhayangkara yang katanya dimulai jam 10. Waa keren juga mereka ini, malam mingguannya pengajian. :D

Nah, tinggallah saya dan Mbak Marni. Beliau tinggal di Mandala. Tapi berbaik hati mengantarkan saya ke Hm. Yamin. Yeay. Jadi dari Pancing kami mengambil jalur Jl. Gurilla – Sentosa Baru – M. Yakub – Umar Ibrahim – Hm. Yamin. Dan taraa...sampailah saya di depan gang.

Sebuah jalan-jalan Sabtu yang luar biasa bagi saya. Tersadarkan oleh hikmah nyasar, hikmah silaturahim yang kadang terlupakan, nikmat berbagi sesuatu yang kita anggap biasa namun ternyata bermanfaat buat orang lain sehingga sering diabaikan untuk tak dilakukan,  rejeki yang tak disangka-sangka dari mana datangnya, dan kemudahan-kemudahan yang sering lupa untuk disukuri. Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimus shalihat.

Terima kasih banyak-banyak Mbak Marni, untuk tumpangan yang nyaman dan diantarkan pula lagi. Terima kasih banyak-banyak juga Reza untuk traktirannya, dan terimakasih banyak-banyak juga buat Abang yang saya tak yakin siapa namanya. Semoga kalian dilimpahkan kesehatan, kemudahan rezeki, dan disegerakan jodohnya. Khusus buat Reza, redaksi yang ketiga diubah menjadi semoga dihilangkan galau-galau meilih calaon istri yang akan diproses itu biar tak lama-lama dan tak ada acara gantung-menggantung. Amin.


ASUS ROG G752VS Gamers wajib Punya

Aloha..... Jadi ceritanya saya ikutan diundang di acara ASUS ROG Roadshow di Medan. Nah, setelah dinanti-nantikan beberapa waktu oleh para gamers enthusiast ataupun extreme gamers, ASUS kembali meluncurkan notebook gaming terbaru yang menjadi produk andalannya yang kini telah dilengkapi dengan sokongan teknologi chip grafis terbaru, Nvidia GTX 1000 series, yaitu  ASUS ROG G752VS. Menggunakan sistem operasi Windows 10, ASUS ROG G752VS memiliki kelebihan-kelebihan yang katanya bakal memanjakan para gamers. Apa iya?
Test Drive :D

Jadi, hasil googling-googling, ternyata windows 10 itu memang banyak kelebihannya. Salah satunya dengan Windows 10 kamu bisa bekerja di desktop, tablet, dan smartphone secara tersinkronisasi, bisa membuka banyak aplikasi window dan mengerjakannya secara bersamaan, memiliki fitur Windows Store yangl menjadi tempat untuk mendapatkan Windows Desktop Apps, Tablet Apps, dan Mobile Apps, selain itu windows 10 juga benar-benar memanjakan para gamers yang haua akan performa, karena Windows 10 dilengkapi oleh DirectX 12 yang memiliki performa jauh lebih baik dibandingkan versi sebelumnya di hardware yang sama.

Selain itu, ASUS ROG G752VS ini juga berprosesor Intel Core i7 Generasi ke-6 yang merupakan prosesor versi unlock sehingga dapat di overclock performanya. Nah, terus saya googling lagi dan mendapatkan kelebihan dari procesor ini. Diantaranya, Prossesor ini memiliki ketahanan baterai tiga kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan komputer pada umumnya, Bagi mereka penggemar game dapat menikmati tampilan gambar 30 kali lebih baik. Disebutkan juga kalau Intel Core i7 Generasi ke-6 menawarkan performa dua setengah kali lipat lebih baik dari generasi sebelumnya.
Add caption
Kebayangkan bagaimana cepat dan leluasanya mengoperasikan ASUS ROG G752VS dengan windows 10 dan procesor Intel Core i7 nya ini?

Oiya, jadi sebelum tiba di acara ini , sempat terlintas di benak saya, apakah notebook ini  antinya juga berfungsi baik jika digunakan untuk pekerjaan desain grafis atau pun segala jenis desain, untuk para animator misalnya. Dan ternyata pertanyaan saya terjawab ketika sesi perkenalan produk tadi.

Jadikan, kalau kata MC acara ini, yang memperkenalkan dirinya sebagai Bang Joko, berhubung dia sehari-hari menggunakan ASUS ROG G752VS ini dalam pekerjaannya sehari-hari, Bang Joko bisa memastikan kalau mengunakan notebook ini benar-benar “bahagia”, karena bebas lelet.

Ia bahkan memberikan perbandingan antara notebook yang fitur utamanya mendukung pekerjaan desain dengan notebook yang fitur utamanya mendukung para gamers. Jadi Bang Joko bilang begini, “Kalau notebook yang khusus untuk desain belum tentu juga mendukung untuk para gemers, namun notebook yang memang khusus untuk para gamers sudah pasti bisa mendukung untuk desain. Begitu katanya.
Memangnya apa saja sih fitur-fitur yang terdapat di G752VS ini?

Kalau kata Mbak Juliana Cen, Country Product Group Leader ASUS Indonesia,  G752VS telah mendukung teknologi Virtual Reality (VR)dan memiliki RAM DDR4 sebesar 64GB, yang mampu di-overclock hingga kecepatan 2400 MHz. Kartu grafis yang digunakan pada G752VS adalah Nvidia 1070dengan video memori sebesar 8GB berjenis DDR5. Jadi kalau kalau mau ngopi-ngopi file yang berukuran besar aman la ya kan.

Lalu kata Mbak Juliana lagi, Graphics Processing Unit (GPU) yang diselipkan pada G752VS, merupakan teknologi VGA untuk kelas desktop.“Yang menarik, grafis berbasis arsitektur Pascal 16 nanometer ini didesain berbeda dengan generasi terdahulu.


Lalu ada satu fitur yang membuat saya geleng-geleng kepala, yaitu karena adanya penyimpanan ekstra lega yang mencapai 2TB yang terdiri dari storage berjenis HDD berukuran 1TB dan 2 buah storage berjenis SSD berukuran 512GB. Hal ini tentu akan semakin menambah keseruan dalam bermain karena gamer bisa menyimpan game dalam jumlah banyak di dalamnya.apalgi kalau yang suka mengoleksi sof copy film-film seperti saya :D.

Selain itu dengan menggunakan SSD pun membuat sistem akan mampu berjalan lebih lancar dan cepat so bebas leletdan bebas dari suara-suara notebook yang menjerit-jerit.


Mengenai tampilan, mata para gamer akan dimanjakan dengan resolusi layarnya yang mencapai Ultra HD atau 4Kyang telah dilengkapi dengan teknologi G-SYNC. Teknologi ini akan mensinkronisasi refresh rate display dengan GPU, menghilangkan screen tearing dan meminimalisir lag. Hasilnya, tampilan tampak instan, objek terlihat lebih tajam dan gameplay menjadi sangat lancar,” tambah Juliana lagi.


So, kesimpulannya, para gamers pasti ngiler melihat fitur-fitur dan performa yang ditawarkan oleh ASUS ROG G752VS ini. bener gak ni para gamers? :D

Blogger Medan Membunuhmu Pelan-Pelan

Mirip dengan tag line peringatan pada iklan rokok ya. Mengenai rokok tak perlu disangsikan lagi efeknya. Ia memang benar pembunuh. Tak perlu menjadi perokok untuk memastikan benar-tidaknya. Fakta-fakta mondar-mandir di sekiling kita. Baik informasi, hasil penelitian, korbannya, maupun pengakuan dari para perokok itu sendiri, baik aktif maupun pasif.

Nah, sama halnya dengan Blogger Medan ini. Percayakah kamu dengan pernyataan yang menjadi judul tulisan saya ini bahwa “Blogger Medan Membunuhmu Pelan-pelan”? Kamu harus percaya, karena ini adalah pengakuan dari anggota Blogger Medan (Blog-M) sendiri, yaitu saya. ID Card ini buktinya kalau kamu menganggap saya mengaku-ngaku sebagai anggotanya.

Baiklah, saya akan kemukakan fakta-fakta hasil temuan saya setelah hampir setahun bergabung dengan Blog-M. Jika kamu ikut bergabung, Blogger Medan setidaknya membunuh 3 hal dari dirimu pelan-pelan.

Blogger Medan Membunuh Kegaptekanmu Pelan-pelan


Tahukah kamu, setiap personil Blog-M pasti punya minimal satu buah blog yang dipeliharanya. Banyak juga yang memiliki lebih. Sebagian malah menernakkannya. Mereka-mereka ini sayangnya suka sekali berbagi ilmu dan pengalamannya pada anggota Blog-M lainnya. Jadi, mau tak mau, suka tak suka, anggota Blog-M lainnya jadi belajar cara mengoptimasikan blog mereka masing-masing.
Dokumentasi oleh Blogger Medan

Jadilah yang tak mengerti atau tak pernah dengar sama sekali apa itu SEO (Search Engine Optimization) pun jadi mulai menerapkan teknik-teknik dasarnya pada blog mereka.

Jadilah mereka yang mengaku blogger dan suka dengan tampilan blog yang meriah seperti badut-badut beterbangan, pohon yang dedaunannya menari-nari, atau penampakan yang terlihat wow pada blognya, perlahan-lahan berinisiatif untuk menggnati template blognya dengan template yang Google friendly dan responsive.

Jadilah mereka yang alergi dengan bahasa pengkodean HTML mau tak mau harus ambil pusing belajar kulit-kulitnya demi mengotak-atik template blognya.

Jadilah mereka yang tak familiar dengan DA dan PA mulai belajar tips-tips agar DA dan PA nya naik.

Ketika kamu menyadarinya, kamu sudah terlambat, karena kegaptekanmu telah dibunuh oleh Blogger Medan perlan-pelan.

Blogger Medan Membunuh Kekudetanmu Pelan-pelan


Tahukah kamu, setiap bulan Blogger Medan selalu menjalankan teror eksistensinya dengan DURIAN-nya? DURIAN yang merupakan singkatan dari Diskusi Ringan Anak Medan ini di adakan di tempat yang berbeda tiap bulannya. Biasanya mereka menginvasi satu cafe, tempat makan, atau tempat yang asik buat nongkrong.

Kamu harus berhati-hati jika kamu adalah jenis pelajar atau mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang, kamu bakal terhipnotis sehingga kamu merasa tertarik dan mau datang menyambangi lokasi DURIAN di manapun ia diadakan.

Jadilah kamu tahu tempat-tempat nongkrong yang asik. Jadilah kamu tahu aneka jenis rasa nasi goreng yang merupakan salah satu makanan yang sering kamu pesan.
Dokumentasi oleh Blogger Medan

Jadilah kamu yang awalnya hanya tahu rasa kopi tubruk, kopi susu dan kopi sachet berasa-rasa, kamu jadi tahu ada rasa kopi lainnya karena teman duduk sekitarmu pesan Sanger, Cappuccino, Moccacino, Americano, yang meski namanya sama namun beda rasanya dengan yang biasa kamu beli sachet-annya.

Jadilah kamu tahu bentuk, rasa, dan cara menikmati menu yang tak pernah kamu pesan sebelumnya. Seperti ketika DURIAN diadakan di Ricco Pasta. Kamu akhirnya mencicipi aneka rasa pasta karena mencomot dari kanan, kiri dan depanmu yang memesan pasta yang berbeda denganmu. Rasanya tentu berbeda dengan pasta yang pernah ada di supermarket, pasta siap saji.

Ketika kamu menyadarinya, kamu sudah terlambat, karena kekudetanmu telah dibunuh oleh Blogger Medan pelan-pelan

Blogger Medan Membunuh Ke-introvert-anmu Pelan-pelan


Tahukah kamu, ada banyak undangan kegiatan untuk Blogger Medan tiap waktunya? Baik undangan dari komunitas lain, pelaku bisnis, perusahaan, perbankan, sampai instansi pemerintah.

Kamu harus waspada jika kamu adalah seorang introvert yang suka menyendiri dan berkomunikasi dengan yang itu-itu saja. Karena akan ada banyak wajah baru tiap kali kamu menghadiri undangan-undangan tersebut. Dan wajah-wajah baru itu akan sering kamu temui kembali pada undangan-undangan yang lain.

Jadilah kamu mau-tak mau tersenyum. Jadilah kamu lalu berkenalan. Jadilah kamu kemudian beramah-tamah. Jadilah kamu berinteraksi di dunia maya, blogwalking, atau sekedar mention di Instagram.

Jadilah kamu berkenalan di dunia maya dengan temannya, lalu berteman dengan temannya dan bertemu di dunia nyata sebagai teman jalan-jalan. Dan sebelum kamu menyadarinya, ia telah jadi teman curhat.

Ketika kamu menyadarinya, kamu sudah terlambat, karena ke-introvert-anmu telah dibunuh oleh Blogger Medan pelan-pelan.

Blogger Medan membunuhmu pelan-pelan dalam banyak hal sebenarnya. Namun 3 hal yang saya jelaskan di atas adalah hal-hal utama yang benar-benar dibunuh oleh Blog-M. Inilah sebuah pengakuan dari seorang anggotanya. Jadi, jika kamu berniat untuk bergabung dengan Blogger Medan, sebaiknya berpikirlah dengan cerdas.

Saran saya, jika kamu tidak mau 3 hal (kegaptekan, kekudetan, dn keintrovert-an) dalam dirimu terbunuh, seabaiknya jauh-jauh dari Blogger Medan.

Lalu, masih beranikah kamu untuk bergabung dengan Blogger Medan?

Tulisan ini diikutsertakan dalam #BlogMKeroyokanSeptember.

Berani Terima Tantangan Mie Boxing?

Percayakah kamu jika menerima suatu tantangan akan membuat kamu mendapatkan tantangan lainnya? Sama seperti jika kamu menerima menerima suatu undangan kamu akan menerima undangan-undangan lainnya yang lainnya. Minggu ini dapat unangan nikahan, minggu depannya dapat lagi, dua malah, dan minggu depannya dapat lagi :D

Yaudah..yang belum ngundang gak usah baper. Karena kita bukan mau bahas undangan yang itu. kita mau bahas tentang tantangan Mie Boxing ni. Mie yang ngajak brantam :D
Mie Boxing
Belum di pesan aja ni mie udah ngajak berantam. Yang mau pesan dilemma, mau pilih yang mana. Nanti pilih yag ini ternyata kurang pedas, pilih yang itu ternyata terlalu pedas :D. Ya, dilemma itu terjadi pada kami yang bingung mau pesan yang mana. Lagi ingin makan yang pedas-pedas tapi khawatir kepedasan :D. Mau Tanya referensi kawan, kawan belum ada yang pernah coba.

Berhubung ini menu terbaru di Mie Ayam Jamur Mahmud, di depan Mesjid Al-Jihad tepatnya. Jadi bisa dikatakan para undangan yang hadir Kamis malam kemarin adalah salah beberapa dari para pencoba pertama serial Mie Boxing :D

Jadi Mie Boxing ini hadir dalam beberapa tingkat kepedasan. Mulai dari Hangat, Panas, Demam, Step, dan yang paling tinggi Stroke.

Dan akhirnya, semua jenis tingkatan pun terpesan. Ada beberapa yang pesan Stroke. Are we going to be like what we’ve ordered?

Tada..Dan tibalah pesanan di atas meja. Yang duduk di kanan dan kiri saya, Ririn dan Lily pesan jenis yang sama dengan saya. Kami pesan yang Panas. Sedang yang di depan saya, Iyyah, pesan yang Demam. Di sebelahnya Iyyah pesan yang Stroke. Wopp.

Jika diperhatikan seksama, tak ada beda tampilan pada masing-masing tingkat. Warna mie nya juga sama. Dan ketika saya memakan mienya saja,  ternyata rasa mie nya cukup pedas.

“Jangan lupa diaduk ya Mie nya”. Celutuk seseoarang dari sebelah.
Ekspresi "before" -nya kagak sabar, ekspresi "after"-nya kagak nahan

OO pantas...ternyata cabainya (baca: Sambalnya) ada di bawah mie nya :D. Iseng, saya cobain sambalnya doang, tanpa mie. Daann...untuk 5 detik saya terdiam. Pedaaasss... teh manis mana teh manis :D. Mendadak mata pun berair :D

Aslinya sih saya suka pedas, tapi bukan pedas cabai. Pedas merica. Kalau cabai tak kuat lidah dan mata ini. Eee.. dan ini malah sok-so’an nantangi cabai rawit pulak.

Setelah teh manis hangat berhasil menenangkan hati dan pikiran, saya pun lanjut mengaduk rata cabai dan mie nya. Kapok dah.

Setelah dicampur, ternyata saya mendapatkan rasa yang sesuai dengan keinginan saya, sangat pedas namun pedas yang masih dalam batas toleransi buat saya. Alhamdulillah.

Tergiur untuk mencoba rasa dari yang Demam dan Stroke, kami pun bergantian mendaratkan sumpit dari piring ke piring.
Suapan baru satu, tegukan entah yang keberapa :D
Bersyukur karena tak memesan yang Demam, karena pasti takkan kuat menghabiskannya. Apalagi yang Stroke. Pesan yang Stroke bagi saya sama dengan makan sepiring cabai rawit tumbuk dengan Mie sebagai toppingnya :D. Ampuun.

Iyyah saja yang baru sampai suapan ke beberapa (saya gak hitung pastinya), sudah pesan teh manis dingin lagi sama Mbak-Mbak itu. Dengan berbagai ekspresi yang dihasilkan orang yang mengunyah-ngunyah cabai rawit tapi tetap berniat menghabiskan kunyahannya. Sampai menodong irisan timun dan selada tetangga, demi menghabiskan porsi pesanannya. Saluut sama Iyyah.

Tapi ya namanya juga rasa, ia memiliki suatu kesamaan dengan waktu. Re-la-tif. Pedas kata awak, belum tentu pedas kata dia.
"Belum ada yang benar-benar pedas" Kata Uwak ini. Widiii...
Seperti Uwak satu ini. Saat kami lagi berjuang menghabiskan suapan yang kebeberapa, Uwak ini lagi berjuang dengan sumpitnya untuk menyapu bersih sisa-sisa mie di piringnya. Awak setengah pun belum. Padahal ia pesan yang Stroke loh. Dan gelas tehnya masih penuh. Trus keringatan juga enggak (Hmm...gak bisa ngomong lah).

Oiya, ternyata ada juga yang pesan yang Hangat. Lalu setelah makan dia cerita. Dia bilang, tadi ketika dia ikut mengaduk-aduk mie yang dipesannya, ia tak menemukan cabai di bawah mie nya. Meski sudah dibolak-baliknya. Ahaaa...ternyata yang Hangat memang tidak ada tambahan cabainya lagi.
Foto from Bang Dolly

Kalau kamu kira-kira bakal berani terima tantangan Mie boxing yang mana? Hangat, Panas, Demam, Step atau Stroke? Untuk semua porsi bisa dinikmati dengan harga yang sama kok, yaitu Rp. 18.000,-

Btw, terima kasih banyak undangannya Mimin @mieayamjamurmahmud :D.

All resized-watermarked photos were taken with Nikon D3200
(Semua foto ber-watermark dan sudah di resize diambil dengan Nikon D3200)