Setahuku Pernah Ada

4:40 pm Pertiwi Soraya 4 Comments

Di kota Medan ini, setahuku...

Pernah ada sebuah institut keguruan di Jl. Merbau, yang aku rasa aku belum pernah melewatinya.

Pernah ada sebuah wahana permainan bernama Taman Ria. Ku ingat mengunjunginya sekali bersama bibiku ketika pertama kalinya menginjakkan kaki di kota ini.

Pernah ada sebuah loket bus “Korona” di suatu tempat di kota ini. Kini telah bermetamorfosis nama, warna, bahkan bentuknya.

Pernah ada seorang bayi yang tak sengaja lepas dari tangan ibunya sehingga menjadi santapan siang para reptil penghuni taman buaya Asam Kumbang.

Pernah ada penggerebekan terduga teroris oleh Densus 88 di sekitar jl. Tuasan beberapa tahun silam.

Pernah ada nama jalan yang diadopsi menjadi nama seorang penulis asal Medan. Kini ia sedang merampungkan film yang diangkat dari novelnya, dimana novel tersebut juga diangkat dari cerpen karyanya. Kabarnya film tersebut akan dirilis Januari 2016.

Pernah ada sebuah artikel yang dimuat dua kali di harian yang sama dalam satu bulan yang sama pula pada 2015.

Pernah ada seorang pemuda yang melanjutkan studinya di FBS UNIMED setelah menamatkan pemondokannya di Gontor.

Pernah ada seorang non-muslim yang lulus seleksi penerimaan anggota di suatu organisasi yang salah satu pilarnya adalah keislaman.

Pernah ada seorang pemuda yang memenangkan ajang pencarian bakat periode pertama di salah satu TV swasta nasional.

Pernah ada seorang pemudi kelahiran Medan yang menjadi juara ke-3 di kontes kecantikan Putri Indonesia.

Pernah ada sebuah kedai kopi di Jl. Setiabudi yang kini pendah ke Jl. Sei Serayu.

Pernah ada sebuah “Waroeng Pisang” di depan SD Pertiwi di Jl. Bilal Ujung.

Pernah ada jejeran  tempat bermain billiard di sepanjang Jl. Willem Iskandar.

Pernah ada sebuah cabang kursus bahasa Inggris  di Jl. Karya, Johor sampai pertengahan 2015.

Pernah ada sebuah pusat bimbingan belajar di Jl. Syailendra yang kini pindah ke Jl. Kangkung.

Pernah ada barisan kios-kios kecil yang menjajakan aneka bacaan dengan harga miring di depan Stasiun Besar Kereta Api.

Pernah ada sebuah Ring Ice Skating di lantai dasar Sun Plaza.

Pernah ada banyak fasilitas telepon umum baru di ruas-ruas Jl. kampus UNIMED yang sebulan kemudian tak bisa berfungsi lagi.

Pernah ada masa dimana wajah Medan di selimuti salju (jika dilihat dari atas).

Pernah ada masa ketika 90% warganya mengenakan masker di Jalanan.

Pernah ada masa dimana peristiwa gubernur yang beralih status menjadi tersangka bukanlah hal yang pertama.

Pernah ada masa Jalanan kota diramaikan oleh iring-iringan 10 Lamborghini yang tak bisa sengebut suaranya.

Pernah ada masa ketika rute jalan yang normalnya macet, tiba-tiba lengang karena diamankan oleh polisi tiap 10 meternya, karena seorang pejabat tinggi negara akan melintasinya dalam rangka bukan urusan kenegaraan.

Pernah ada masa ketika berbagai usia terjangkiti demam batu.

Pernah ada masa ketika setiap sekolah terobsesi mendapatkan pengakuan berstandar internasional.

Pernah ada masa dimana para akademia berbondong-bondong berburu “sertifikat”.

Pernah ada masa dimana alumni universitas digalaukan oleh tindak para petinggi yayasan yang bersitegang.

Pernah ada sebuah peristiwa di lembaga pendidikan yang mengaku berstandar internasional, dimana dalam jangka waktu 1 bulan 33% pegawainya yang kesemuanya pegawai terlama, mengundurkan diri secara tak langsung.

Pernah ada seorang penulis muda yang baik hatinya, terjerat kasus penipuan hingga puluhan juta lewat hipnosis telepon.

Pernah ada masa tren hijab selendang yang dipakai sedemikian rupa sehingga bagian depan rambut pemakainya wajib kelihatan .Lalu disusul tren kebalikannya pada anak remaja, dimana hijab yang dipakai, bagian depannya sampai melewati alis mata, sehingga hampir tak kelihatan mata penggunanya.

Pernah ada seorang wanita berketerbelakangan mental yang tewas hanyut saat sungai Deli meluap.

Pernah ada sepasang sahabat yang bertemu kembali setelah lama berpisah. Dan disela waktu yang berbatas, menyempatkan mengunjungi mesjid Al-Musannif hanya untuk melepas kerinduan menapaki nostalgia ber-moon-gazing.

Dan setahuku pasti pernah ada banyak hal yang tak terekam jejak dan sejarahnya tentang kota Medan ini oleh manusia. Jadi, setahu kamu pernah ada apa? ^_^

You Might Also Like

4 comments:

  1. Tentang perempuan yang hanyut di sungai Deli, aku pernah ada keinginan untuk menuliskannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di ada kan lagi la rin...awak agak2 gamang sama detailnya☺

      Delete
  2. pernah ada pemudi asal medan yang menjadi finalis dai muda antv dan beralih menjadi penulis dan kemudian melirik lahan public speaking :v

    Dalam setahun, banyak pernah ada - pernah ada lain yang terjadi, baik penting ataupun enggak. Dan yang di atas itu mungkin salah satu yang enggak penting :3

    ReplyDelete
  3. Wkkk....gak mesti penting kakakku....😄

    ReplyDelete

Thank you for visiting. Feel free to leave your response. 🙏😁😄